Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Bapanas Featured SPHP

    Fakta Menarik: Program SPHP Bapanas Sukses Turunkan Harga Beras di 148 Kabupaten/Kota, Apa Rahasianya? - Merdeka

    5 min read

     

    Fakta Menarik: Program SPHP Bapanas Sukses Turunkan Harga Beras di 148 Kabupaten/Kota, Apa Rahasianya?

    Program SPHP Bapanas terbukti efektif menurunkan harga beras di 148 daerah, menjaga stabilitas pasokan dan daya beli. Bagaimana strategi pemerintah menstabilkan pangan nasional?

    Fakta Menarik: Program SPHP Bapanas Sukses Turunkan Harga Beras di 148 Kabupaten/Kota, Apa Rahasianya?
    Mayoritas harga pangan pokok di tingkat konsumen, termasuk beras premium dan cabai rawit, menunjukkan tren penurunan signifikan. Simak data lengkap harga pangan terbaru dari Bapanas! (©Merdeka.com)

    Badan Pangan Nasional (Bapanas) mengumumkan keberhasilan signifikan Program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP). Program ini berhasil menurunkan harga beras di 148 kabupaten/kota di seluruh Indonesia. Keberhasilan ini menunjukkan efektivitas intervensi pemerintah dalam menjaga stabilitas pangan.

    Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi, menyatakan bahwa jumlah daerah yang mengalami penurunan harga beras terus bertambah. Dari 132 menjadi 148 wilayah, hal ini seiring dengan masifnya implementasi SPHP. Program ini bertujuan memastikan akses pangan terjangkau bagi masyarakat luas.

    Intervensi SPHP tidak hanya fokus pada beras, tetapi juga diperkuat dengan bantuan pangan beras 10 kg dan 2 liter minyak goreng. Selain itu, ada juga program SPHP jagung yang akan disalurkan. Langkah-langkah ini diambil untuk mengendalikan inflasi pangan dan memperkuat ketahanan nasional.

    Efektivitas Program SPHP dalam Menekan Harga Beras

    Arief Prasetyo Adi menegaskan capaian penyaluran beras Program SPHP sebagai bukti efektivitas program distribusi pemerintah. Program ini berkomitmen menjaga stabilitas pangan nasional sekaligus memastikan masyarakat dapat dengan mudah mengakses kebutuhan pangan secara terjangkau.

    "Artinya, penyaluran beras SPHP kita secara umum baik dan berdampak positif terhadap stabilitas pangan nasional," ujar Arief. Ia menambahkan bahwa Bapanas akan tetap memberikan perhatian khusus di 55 kabupaten/kota lainnya yang masih mencatat kenaikan harga di atas satu persen.

    Berdasarkan data Panel Harga Badan Pangan Nasional, harga beras SPHP tercatat Rp12.569 per kg. Angka ini lebih rendah dibandingkan harga beras premium yang mencapai Rp16.009 per kg dan beras medium Rp13.879 per kg, menunjukkan dampak positif dari intervensi SPHP.

    Strategi Komprehensif Bapanas untuk Stabilitas Pangan

    Selain intervensi beras, pemerintah juga menyalurkan stimulus ekonomi semester II 2025 berupa bantuan pangan. Bantuan ini mencakup beras 10 kilogram dan 2 liter minyak goreng per bulan selama dua bulan, ditujukan bagi 18,3 juta keluarga penerima manfaat (KPM) pada periode Oktober-November 2025.

    "Penambahan minyak goreng dalam paket bantuan pangan diharapkan menjadi pemicu stabilisasi harga di pasar," jelas Arief. Langkah ini merupakan bagian dari upaya menyeluruh untuk mengendalikan inflasi pangan di tingkat konsumen.

    Sebagai bagian dari strategi yang lebih luas, Bapanas juga menyiapkan program SPHP jagung dengan alokasi 52.400 ton. Penyaluran ini akan dimulai akhir pekan ini kepada 2.109 peternak mandiri skala mikro, kecil, dan menengah, dengan anggaran sekitar Rp78 miliar dan harga penyaluran Rp5.500/kg.

    Skema SPHP jagung ini diharapkan mampu menekan gejolak harga pakan yang berimbas pada harga daging ayam dan telur. "Langkah ini dilakukan agar harga pakan, khususnya jagung, tetap terkendali sehingga peternak rakyat bisa berproduksi lebih baik," tegas Arief.

    Percepatan Distribusi dan Peran Pemerintah Daerah

    Direktur Ketersediaan Pangan Bapanas Indra Wijayanto menambahkan bahwa realisasi distribusi beras Bulog saat ini rata-rata telah di atas 5.000 ton per hari. Namun, percepatan distribusi masih sangat diperlukan agar sisa target sekitar 1,1 juta ton dapat terserap sepenuhnya hingga akhir tahun.

    "Dengan sisa waktu 107 hari, distribusi harian perlu ditingkatkan mendekati 10 ribu ton per hari agar harga beras lebih stabil di hampir semua daerah," kata Indra dalam Rapat Koordinasi Inflasi di Kementerian Dalam Negeri. Ini menunjukkan urgensi dalam upaya stabilisasi harga.

    Indra juga mengapresiasi instansi dan lembaga terkait yang turut memperkuat penyaluran beras, khususnya melalui gerakan pangan murah (GPM). Menurutnya, peran pemerintah daerah sangat krusial dalam memperluas jangkauan intervensi. "Jika setiap kelurahan menyelenggarakan GPM minimal seminggu sekali sesuai kebutuhan warganya, realisasi target distribusi akan lebih mudah dicapai," ujar Indra.

    Sumber: AntaraNews

    Komentar
    Additional JS