Israel Menggila, Iran dan Mesir Serukan Pembentukan NATO Versi Islam - CNBC Indonesia
Dunia Internasional, Konflik Timur Tengah,
Israel Menggila, Iran dan Mesir Serukan Pembentukan NATO Versi Islam
Jakarta, CNBC Indonesia - Seruan untuk membentuk aliansi pertahanan bersama negara-negara Muslim makin menguat menyusul serangan Israel ke sebuah kompleks perumahan di Doha yang menewaskan lima anggota Hamas dan seorang petugas keamanan Qatar.
Dalam pertemuan darurat Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) di Qatar pada Senin (15/9/2), Mesir dan Iran tampil di garis depan mendorong lahirnya pakta militer mirip NATO di kawasan Timur Tengah.
Usulan itu dinilai sebagai langkah paling serius dalam beberapa dekade terakhir menuju pembentukan perjanjian pertahanan kolektif di dunia Islam. Latar belakangnya adalah eskalasi serangan Israel, mulai dari rentetan serangan terhadap target Iran awal tahun ini, operasi militer yang masih berlangsung di Gaza, hingga serangan terbaru ke ibu kota Qatar yang selama ini berperan sebagai mediator konflik.
Seruan serupa datang dari ulama senior Iran, Jalal Razavi-Mehr, yang mendesak pembentukan satu angkatan bersenjata Islam dengan doktrin pertahanan dan ofensif bersama.
Namun dari kalangan diplomasi, nada lebih hati-hati juga disuarakan. Mehdi Shoushtari dari Kementerian Luar Negeri Iran menyebut masih terlalu dini untuk memformalkan pakta semacam itu, tetapi mengakui kondisi sekarang "lebih kondusif dibanding masa lalu."
Pakistan, satu-satunya negara Muslim yang memiliki senjata nuklir, turut mengajukan usulan pembentukan gugus tugas bersama untuk memantau tindakan Israel serta menyiapkan langkah pencegahan maupun ofensif secara terkoordinasi.
Jika berhasil diadopsi, pakta pertahanan Muslim bergaya NATO berpotensi mengubah peta keseimbangan kekuatan di Timur Tengah sekaligus menguji kembali peran Amerika Serikat sebagai penjamin keamanan regional.
(luc/luc)