Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Bisnis Featured Kuliner Lele Jumbo Ponorogo Spesial

    Kreatif! Olahan Lele Jumbo Asal Ponorogo Bikin Laris di Pasaran, Omzet Fantastis - Beritajatim

    2 min read

     

    Kreatif! Olahan Lele Jumbo Asal Ponorogo Bikin Laris di Pasaran, Omzet Fantastis

     - beritajatim11 September 2025 | 20:00

    Proses pembuatan aneka olahan ikan lele. (Foto/Istimewa)

    Ponorogo (beritajatim.com) – Melimpahnya hasil budidaya ikan lele di Ponorogo kerap menimbulkan persoalan baru. Banyak lele berukuran jumbo tidak terserap pasar, karena dianggap kurang menarik untuk konsumsi sehari-hari. Namun, di tangan seorang ibu rumah tangga asal Kecamatan Siman, ikan yang biasanya hanya digoreng itu, justru berubah menjadi aneka jajanan siap saji yang populer, lezat, dan bergizi tinggi.

    Adalah Asri Ananda, ibu 3 anak yang tinggal di Jalan Dipanjaitan, Desa Siman, Ponorogo. Sejak 2013, Dia berkreasi mengolah lele jumbo menjadi produk kekinian bernilai jual tinggi. Dari dapur rumahnya, Dia menghasilkan sedikitnya 80 kilogram olahan lele setiap minggunya.

    Asri mengungkapkan bahwa ide tersebut muncul, setelah melihat stok lele jumbo hasil budidaya petani yang sulit terjual. Dengan berbekal pelatihan dari pemerintah daerah, Dia mencoba mengolah lele menjadi makanan beku yang disukai berbagai kalangan.

    “Masyarakat itu tahunya lele hanya digoreng, jadi selera makan berkurang, terutama anak-anak. Kami mencoba membuat olahan yang sehat, ada sayurannya, dan alhamdulillah bisa diterima. ,” kata Asri, Rabu (11/9/2025).

    Salah satu produk andalannya adalah wonton lele, jajanan renyah di luar dan lembut di dalam. Proses pembuatannya dimulai dari pembersihan ikan, lalu difillet untuk diambil dagingnya. Setelah digiling dengan bumbu rahasia, adonan dicampur sayuran, lalu dibungkus kulit lumpia dan dibentuk wonton.

    Tak hanya wonton, kini Asri bersama suaminya, Wasis Subagio, mampu menghasilkan 12 varian produk. Mulai dari dimsum, sate lilit lele, tahu bakso, siomay, hingga mini crispy. Semua produk itu mendapat sambutan hangat dari konsumen, bahkan anak-anak yang biasanya enggan makan lele. “Sekarang sudah berkembang jadi 12 produk dan semuanya best seller,” katanya.

    Kini, produk olahan lele dari rumah produksi Asri tidak hanya dipasarkan di Ponorogo. Pesanan datang dari berbagai daerah di Jawa dan Bali. Harganya pun cukup terjangkau, mulai Rp16 ribu hingga Rp24 ribu per bungkus, tergantung varian dan isian. Dari usahanya ini, omzet yang diraih mencapai Rp80 juta per bulan. Angka yang cukup fantastis untuk usaha berbasis rumahan. “Pasarnya tidak hanya di Ponorogo saja, ya sekarang sudah Jawa dan Bali,” pungkasnya.

    Lebih dari sekadar bisnis, kehadiran inovasi olahan lele ini memberi nilai tambah bagi petani sekaligus membuka peluang ekonomi baru di tengah masyarakat. Ikan yang tadinya tidak laku, kini justru menjadi primadona kuliner yang diburu konsumen.

    “Dalamnya lembut, luarnya crispy. Rasanya khas dan kayaknya nggak ada di tempat lain. Anak-anak saya juga sering bawa ini buat bekal sekolah, terutama yang isi udang keju, itu favorit,” kata Titik Sri, salah satu pembeli olahan lele bikinan Asri. (end/kun)

    Komentar
    Additional JS