Luksemburg Janji Akui Negara Palestina, Dunia Didesak Bertindak - SINDOnews
1 min read
Dunia Internasional, Konflik Timur Tengah,
Luksemburg Janji Akui Negara Palestina, Dunia Didesak Bertindak
Rabu, 17 September 2025 - 11:15 WIB
Perdana Menteri Luksemburg Luc Frieden. Foto/anadolu
A
A
A
LUKSEMBURG - Luksemburg berjanji akan mengakui negara Palestina. Langkah itu dipuji pemerintah Palestina yang mendorong negara-negara lain untuk mengikutinya.
Kementerian Luar Negeri Palestina memuji Perdana Menteri Luksemburg Luc Frieden dan Menteri Luar Negeri Xavier Bettel atas apa yang digambarkannya sebagai "sikap berani yang selaras dengan hukum internasional dan mendukung upaya perdamaian berdasarkan solusi dua negara."
Kementerian tersebut mendesak negara-negara yang belum memberikan pengakuan untuk bertindak sekarang, dengan mengatakan langkah-langkah tersebut akan memperkuat konsensus global untuk mengakhiri perang dan memajukan perdamaian.
Janji Luksemburg ini menyusul sinyal serupa dari Inggris, Prancis, Australia, dan Kanada, yang semuanya telah mengindikasikan rencana mengakui Palestina selama sidang Majelis Umum PBB bulan ini.
Palestina telah diakui 149 dari 193 negara anggota PBB, setelah deklarasi kenegaraan oleh para pemimpin Palestina di pengasingan pada tahun 1988.
Momentum baru untuk pengakuan ini muncul di tengah Gaza yang mengalami salah satu perang genosida paling mematikan dalam sejarah modern, dengan tentara Israel yang menewaskan hampir 65.000 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, sejak Oktober 2023.
Pengeboman tanpa henti telah membuat daerah kantong tersebut tidak layak huni dan memicu kelaparan serta penyebaran penyakit.
Baca juga: Presiden Mesir Sisi Sebut Israel Musuh, Pertama Sejak Anwar Sadat Kunjungi Yerusalem
Kementerian Luar Negeri Palestina memuji Perdana Menteri Luksemburg Luc Frieden dan Menteri Luar Negeri Xavier Bettel atas apa yang digambarkannya sebagai "sikap berani yang selaras dengan hukum internasional dan mendukung upaya perdamaian berdasarkan solusi dua negara."
Kementerian tersebut mendesak negara-negara yang belum memberikan pengakuan untuk bertindak sekarang, dengan mengatakan langkah-langkah tersebut akan memperkuat konsensus global untuk mengakhiri perang dan memajukan perdamaian.
Janji Luksemburg ini menyusul sinyal serupa dari Inggris, Prancis, Australia, dan Kanada, yang semuanya telah mengindikasikan rencana mengakui Palestina selama sidang Majelis Umum PBB bulan ini.
Palestina telah diakui 149 dari 193 negara anggota PBB, setelah deklarasi kenegaraan oleh para pemimpin Palestina di pengasingan pada tahun 1988.
Momentum baru untuk pengakuan ini muncul di tengah Gaza yang mengalami salah satu perang genosida paling mematikan dalam sejarah modern, dengan tentara Israel yang menewaskan hampir 65.000 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, sejak Oktober 2023.
Pengeboman tanpa henti telah membuat daerah kantong tersebut tidak layak huni dan memicu kelaparan serta penyebaran penyakit.
Baca juga: Presiden Mesir Sisi Sebut Israel Musuh, Pertama Sejak Anwar Sadat Kunjungi Yerusalem
(sya)