Perang AS Vs Venezuela Dimulai, Trump Sebut 11 Orang Tewas | Sindonews
Dunia Internasional,
Perang AS Vs Venezuela Dimulai, Trump Sebut 11 Orang Tewas | Halaman Lengkap
Makin mudah baca berita nasional dan internasional.
Rabu, 03 September 2025 - 18:25 WIB
Perang antara AS dan Venezuela dimulai. Foto/X/@EricLDaugh
- Presiden
Donald Trumpmengatakan AS telah melancarkan serangan terhadap sebuah kapal pengangkut narkoba di Karibia selatan, menewaskan 11 orang. Itu disebut sebagai awal perang AS dan Venezuela.
Ia mengunggah di media sosial bahwa operasi militer AS pada hari Selasa telah menargetkan anggota geng Venezuela Tren de Aragua.
Melansir CNN, Trump mengatakan kapal tersebut berada di perairan internasional dan mengangkut narkotika ilegal menuju AS.
Pemerintahan Trump telah meningkatkan tekanan militer dan politik terhadap Presiden Venezuela Nicolás Maduro dalam beberapa pekan terakhir, termasuk melalui hadiah sebesar USD50 juta (£37 juta) bagi informasi yang mengarah pada penangkapan atas tuduhan perdagangan narkoba. Maduro telah berjanji bahwa Venezuela akan melawan setiap upaya intervensi militer AS.
Berbicara kepada para wartawan di Ruang Oval pada hari Selasa, Trump mengatakan bahwa pasukan AS telah "menembak" sebuah "kapal pengangkut narkoba" di sekitar Venezuela.
“Banyak narkoba di dalam kapal itu,” katanya.
Baca Juga: Melalui Parade Militer China, Xi Jinping Siap Pimpin Tatanan Dunia Baru
Trump menambahkan bahwa ia telah diberitahu tentang kejadian tersebut oleh Ketua Kepala Staf Gabungan, Jenderal Dan Caine.
Kemudian, presiden mengunggah di platform Truth Social miliknya: "Halaman ini, atas perintah saya, Pasukan Militer AS melakukan serangan kinetik terhadap para teroris Narkoba Tren de Aragua yang teridentifikasi positif di wilayah tanggung jawab SOUTHCOM."
Ia menambahkan: "Serangan tersebut mengakibatkan 11 teroris tewas dalam aksi. Tidak ada pasukan AS yang terluka dalam serangan ini. Harap jadikan ini sebagai peringatan bagi siapa pun yang berpikir untuk membawa narkoba ke Amerika Serikat. WASPADALAH!"
Unggahannya disertai video udara buram yang menunjukkan sebuah perahu motor melaju kencang melintasi perairan berombak sebelum terbakar.
Dalam sebuah unggahan media sosial, Menteri Komunikasi Venezuela, Freddy Ñáñez, menyatakan, tanpa bukti, bahwa video yang diedarkan Trump dibuat dengan kecerdasan buatan.
Menteri Luar Negeri Marco Rubio mengatakan dalam sebuah unggahan di X bahwa "hari ini militer AS melakukan serangan mematikan di Karibia selatan terhadap sebuah kapal narkoba yang telah berangkat dari Venezuela dan dioperasikan oleh organisasi narkotika yang ditunjuk".
Sejauh ini belum jelas narkoba apa yang diyakini membawa kapal tersebut.
Sejak kembali ke Gedung Putih pada bulan Januari, pemerintahan Trump telah menetapkan beberapa organisasi perdagangan narkoba dan kelompok kriminal di Meksiko dan di tempat lain di Amerika Latin sebagai organisasi teroris.
Di antara mereka adalah Tren de Aragua dan kelompok Venezuela lainnya, "Kartel Matahari", yang menurut otoritas AS dipimpin oleh Presiden Maduro dan pejabat tinggi pemerintah lainnya, beberapa di antaranya berasal dari militer atau dinas intelijen negara tersebut.
Militer AS telah berupaya memperkuat pasukannya di Karibia selatan selama dua bulan terakhir, termasuk melalui pengerahan angkatan laut tambahan dan ribuan marinir serta pelaut AS.
Pemerintahan Trump berulang kali mengisyaratkan kesediaan untuk menggunakan kekuatan guna membendung aliran narkoba ke AS.
"Masih banyak lagi," kata Trump tentang serangan terhadap kapal tersebut.
Pemerintah Venezuela bereaksi dengan marah terhadap pengerahan pasukan tersebut.
Pada hari Senin, misalnya, Maduro berjanji untuk "mendeklarasikan republik bersenjata" jika AS menyerang, seraya menambahkan bahwa pengerahan pasukan AS tersebut merupakan "ancaman terbesar yang pernah terlihat di benua kami dalam 100 tahun terakhir".
(ahm)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com,
Klik Disiniuntuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Infografis

Presiden AS Donald Trump Kecam Serangan India ke Pakistan