Rekam Jejak Djamari Chaniago, Dulu Bareng SBY Pecat Prabowo dari TNI Kini Jadi Menkopolkam - Merdeka
Rekam Jejak Djamari Chaniago, Dulu Bareng SBY Pecat Prabowo dari TNI Kini Jadi Menkopolkam
Djamari Chaniago, pensiunan Letjen yang pecat Prabowo, kini menjabat Menko Polkam. Simak rekam jejaknya.

Djamari Chaniago, pensiunan Letnan Jenderal TNI, baru saja dilantik sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam) oleh Presiden Prabowo Subianto pada 17 September 2025. Djamari, yang lahir di Padang pada 8 April 1949, memiliki rekam jejak militer yang cemerlang dan berperan penting dalam sejarah TNI, termasuk dalam pemecatan Prabowo Subianto dari dinas militer pada tahun 1998.
Karier Djamari dimulai setelah lulus dari Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (AKABRI) pada tahun 1971. Ia dikenal sebagai sosok yang tegas dan berpengalaman, dengan berbagai jabatan strategis yang pernah diembannya selama bertugas di militer.
Dalam artikel ini, kita akan menelusuri perjalanan karier Djamari Chaniago, termasuk perannya dalam Dewan Kehormatan Perwira (DKP) yang memecat Prabowo, serta tantangan yang dihadapinya sebagai Menko Polkam.
Profil Singkat Djamari Chaniago

Djamari Chaniago lahir di Padang, Sumatera Barat, pada 8 April 1949. Ia merupakan lulusan AKABRI tahun 1971 dan berasal dari kesatuan Infanteri Baret Hijau Kostrad. Pangkat terakhirnya di militer adalah Letnan Jenderal TNI, yang menunjukkan prestasi dan dedikasinya dalam dunia militer.
Selama kariernya, Djamari pernah menjabat sebagai Komandan Yonif Linud 330/Tri Dharma dan Kepala Staf Brigif Linud 18/Trisula. Ia juga dikenal sebagai sosok yang memiliki kemampuan strategis dalam memimpin pasukan, serta berpengalaman dalam berbagai operasi militer, salah satunya Operasi Seroja di Timor-Timur.
Rekam Jejak Militer Djamari Chaniago
Djamari Chaniago memiliki rekam jejak yang cemerlang di militer dengan berbagai jabatan strategis. Ia pernah ditunjuk sebagai Komandan Kodim 0501/Jakarta Pusat dan menjabat sebagai Komandan Brigif Linud 18/Trisula. Saat berpangkat kolonel, ia juga menjabat sebagai Komandan Rindam I/Bukit Barisan.
Pada tahun 1997, Djamari dipercaya menjadi Panglima Komando Daerah Militer III/Siliwangi dan kemudian diangkat sebagai Panglima Kostrad pada 1998. Kariernya terus menanjak hingga menduduki posisi Kepala Staf Umum TNI pada 2000–2004, di mana ia memimpin berbagai operasi penting.
Pengalamannya yang luas dalam berbagai posisi strategis membuat Djamari Chaniago menjadi salah satu jenderal yang dihormati di kalangan TNI, dan kini ia dipercaya Presiden Prabowo sebagai Menko Polkam.
Peran dalam Dewan Kehormatan Perwira (DKP) dan Pemecatan Prabowo pada 1998

Salah satu momen penting dalam karier Djamari adalah saat ia tergabung dalam Dewan Kehormatan Perwira (DKP) yang memecat Prabowo Subianto pada tahun 1998. DKP dibentuk untuk memeriksa dugaan keterlibatan Prabowo dalam operasi penculikan aktivis pro-demokrasi pada periode 1997-1998.
Djamari bersama enam perwira lainnya, termasuk Jenderal Subagyo Hadisiswoyo dan Letjen Susilo Bambang Yudhoyono, menyatakan bahwa Prabowo melakukan beberapa penyimpangan dan kesalahan.
Hasil sidang DKP memutuskan bahwa Prabowo terbukti melakukan pelanggaran, yang berujung pada pemecatannya dari Angkatan Bersenjata Republik Indonesia secara hormat.
Keputusan DKP tersebut menjadi salah satu babak penting dalam sejarah TNI.
Jabatan Selain Militer
Setelah pensiun dari militer, Djamari Chaniago tidak berhenti berkontribusi untuk bangsa. Ia pernah menjabat sebagai anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI Fraksi Utusan Daerah Jawa Barat pada periode 1997-1998 dan Fraksi ABRI pada 1998-1999. Selain itu, ia juga menjabat sebagai Komisaris Utama PT Semen Padang pada tahun 2015 hingga 2016.
Pada Rabu, 17 September 2025, Djamari resmi dilantik sebagai Menko Polkam oleh Presiden Prabowo Subianto, menggantikan Budi Gunawan yang dicopot dari jabatannya. Dalam sambutannya, Djamari berjanji akan menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya dan menjunjung tinggi etika jabatan.
Tantangan Sebagai Menko Polkam

Dengan dilantiknya Djamari Chaniago sebagai Menko Polkam, banyak harapan yang disematkan kepadanya untuk membawa stabilitas politik dan keamanan di Indonesia. Tantangan besar menanti, terutama dalam mengatasi isu-isu keamanan yang kompleks dan dinamika politik yang terus berubah.
Djamari diharapkan mampu menjalin kerjasama yang baik dengan berbagai pihak, baik di dalam pemerintahan maupun masyarakat sipil, untuk menciptakan suasana kondusif bagi pembangunan bangsa.
Pengalaman Djamari di militer dan dalam berbagai jabatan strategis sebelumnya menjadi modal penting untuk menghadapi tantangan ini. Publik kini menunggu langkah-langkah konkret yang akan diambilnya dalam menjalankan tugas sebagai Menko Polkam.
[FULL] Presiden Prabowo Lantik Erick Thohir Menpora, Djamhari Menko Polkam, Angga Raka PCO - merdeka