Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Featured Istimewa Keracunan Kesehatan Makan Bergizi Gratis Prabowo Subianto Spesial

    Respons Keracunan MBG, Prabowo Perintahkan BGN Rekrut Koki Terlatih - Kompas

    4 min read

     Kesehatan 

    Respons Keracunan MBG, Prabowo Perintahkan BGN Rekrut Koki Terlatih

    Kompas.com, 28 September 2025, 16:01 WIB
    Lihat Foto


    JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Prabowo Subianto meminta Badan Gizi Nasional (BGN) merekrut koki terlatih untuk mengolah menu Makan Bergizi Gratis (MBG) agar tak ada lagi keracunan MBG.

    Hal ini disampaikan Presiden saat memanggil Kepala BGN, Dadan Hindayana, pada Sabtu (27/9/2025).

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

    Dalam siaran pers BGN, Kepala Negara menekankan pentingnya peningkatan tata kelola di setiap unit Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) sebagai pelaksana teknis pemberian MBG.

    “Presiden menegaskan perlunya peningkatan tata kelola sekaligus memberikan arahan agar setiap SPPG memiliki koki terlatih dan dilengkapi alat rapid test untuk memeriksa kualitas makanan,” demikian bunyi siaran BGN.

    Rahasia Masak Bakwan yang Benar agar Tidak Keras dan Berminyak

    Presiden turut menginstruksikan agar setiap SPPG dilengkapi dengan alat sterilisasi ompreng atau food tray, filter air, serta CCTV yang terhubung langsung ke pusat.

    Prabowo berharap langkah-langkah tersebut dapat memperkuat kualitas layanan dan menjamin program pemenuhan gizi nasional berjalan lebih aman dan tepercaya.

    Sementara itu, kepada Presiden, Dadan Hindayana melaporkan sejumlah kejadian luar biasa (KLB) yang terjadi sepanjang pelaksanaan program MBG.

    Dadan menjelaskan, pada periode 6 Januari hingga 31 Juli 2025, telah terbentuk 2.391 unit Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dengan 24 kasus kejadian.

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

    Sementara pada periode 1 Agustus hingga 27 September 2025, jumlah SPPG bertambah 7.244 unit, dengan 47 kasus kejadian.

    “Data menunjukkan bahwa kasus banyak dialami oleh SPPG yang baru beroperasi karena SDM (sumber daya manusia) masih membutuhkan jam terbang,” kata Dadan.

    Hingga saat ini, total SPPG yang telah beroperasi mencapai 9.615 unit dan telah melayani kurang lebih 31 juta penerima manfaat.

    Dadan, yang merupakan ahli serangga dari IPB ini menambahkan faktor lain yang turut memicu insiden tersebut meliputi kualitas bahan baku, kondisi air, serta pelanggaran terhadap Standar Operasional Prosedur (SOP).

    Prabowo akui ada kekurangan di MBG

    Sabtu (27/9/2025) saat Prabowo tiba di Tanah Air setelah merampungkan kunjungan kerja ke luar negeri, dia mengakui bahwa sebuah program sebesar MBG wajar menghadapi kendala di awal, tetapi menegaskan bahwa persoalan itu harus segera diselesaikan.

    “Ini masalah (program) besar jadi pasti ada kekurangan di awal. Tapi, saya juga yakin bahwa kita akan selesaikan dengan baik ya,” kata Prabowo, di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Sabtu (27/9/2025).

    Karena itu, ia berjanji akan segera menggelar rapat bersama Kepala BGN untuk mencari solusi.

    “Saya baru dari luar negeri tujuh hari, saya monitor ada perkembangan itu. Habis ini, saya langsung akan panggil Kepala BGN dengan beberapa pejabat kita akan diskusikan ya,” ujar dia.

    Presiden kembali mengingatkan tujuan utama program MBG, yakni memastikan anak-anak yang kerap kesulitan mendapatkan makanan bergizi bisa memperoleh asupan yang layak.

    Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini
    Komentar
    Additional JS