Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Donald Trump Dunia Internasional Featured Istimewa Spesial

    Trump Kembali Luncurkan Kebijakan Tarif Impor Baru, Sektor Farmasi hingga Mebel Jadi Sasaran - Tribunnews

    6 min read

     Dunia Internasional, 

    Trump Kembali Luncurkan Kebijakan Tarif Impor Baru, Sektor Farmasi hingga Mebel Jadi Sasaran - Tribunnews.com

    Editor: Bobby Wiratama

    Facebook The White House
    TRUMP DI GEDUNG PUTIH - Foto diambil dari Facebook The White House, Sabtu (21/6/2025), memperlihatkan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dalam postingan yang diunggah pada Jumat (20/6/2025). Presiden AS Donald Trump pada Jumat (26/9/2025) kembali mengumumkan kenaikan tarif impor baru yang luas, termasuk bea sebesar 100% untuk obat bermerek. 

    TRIBUNNEWS.COM - Presiden AS Donald Trump pada Jumat (26/9/2025) kembali mengumumkan kenaikan tarif impor baru yang luas, termasuk bea sebesar 100 persen untuk obat bermerek.

    Tarif impor baru ini pun kembali memicu ketidakpastian perdagangan setelah masa relatif tenang berlangsung cukup lama.

    Dikutip dari Reuters, kenaikan tarif terbaru ini menurut Trump bertujuan melindungi industri manufaktur dan keamanan nasional Amerika

    Melalui unggahannya di Truth Social, Trump menyebut kebijakan ini mengikuti pemberlakuan tarif hingga 50 persen terhadap mitra dagang serta pajak target pada produk impor seperti baja yang sebelumnya sudah diterapkan.

    Pengumuman Trump di Truth Social tidak menyebutkan apakah tarif baru tersebut akan ditambahkan pada tarif nasional yang sudah berlaku.

    Sebelumnya, kesepakatan dagang terkini dengan Jepang, Uni Eropa, dan Inggris mencakup ketentuan yang membatasi tarif untuk produk tertentu seperti obat-obatan.

    Keberadaan tarif baru ini menjadi guncangan terbaru bagi bisnis global yang telah berjuang menghadapi rantai pasok yang kacau, biaya yang melambung, dan ketidakpastian konsumen akibat perang dagang yang digagas Trump.

    Rekomendasi Untuk Anda
    Trump Teken Tarif Impor Lagi, Obat Bermerek Naik 100 Persen, Truk Naik 25 Persen Mulai 1 Oktober 

    Serangkaian kebijakan ini telah menciptakan bayang-bayang atas pertumbuhan ekonomi global.

    Sementara itu, Bank Sentral Amerika (Federal Reserve) menyatakan bahwa kebijakan tersebut juga turut mendorong kenaikan harga barang konsumsi di AS.

    Rangkaian pengumuman baru ini juga mengakhiri periode relatif tenang setelah Trump mencapai kesepakatan dagang dengan sejumlah mitra dagang utama pada musim panas lalu. 

    Langkah ini juga berpotensi memicu kembali ketidakpastian yang sempat mengaburkan prospek bisnis pada musim semi lalu, ketika pengumuman tarif impor baru terjadi hampir setiap minggu.

    "Jika terdapat sektor tertentu yang menerima pengumuman baru, tentu hal itu akan memengaruhi kemajuan kita," ujar Presiden Federal Reserve Bank of Richmond Tom Barkin dalam wawancara dengan Bloomberg TV.

    "Ada sektor yang memiliki kejelasan lebih tinggi, dan ada pula yang masih sangat kabur." sambungnya

    Terkait besaran tarif baru yang akan diterapkan pada beberapa sektor ini, Trump masih belum merincinya secara jelas.

    Sebuah kesepakatan dagang awal yang tidak mengikat antara Uni Eropa dan AS sebelumnya telah sepakat membatasi kenaikan tarif maksimal 15 persen. 

    Namun, Trump belum menandatangani perintah eksekutif untuk mengonfirmasi kesepakatan tersebut.

    Komisi Eropa menyatakan pada Jumat bahwa kesepakatan tersebut "jelas" menetapkan batas tarif inklusif sebesar 15%.

    Jepang memiliki kesepakatan bahwa tingkat tarifnya tidak akan melebihi negara lain, termasuk Uni Eropa, demikian disampaikan oleh negosiator perdagangan Tokyo Ryosei Akazawa.

    Perusahaan Farmasi dan Furnitur Ancang-ancang 

    Menanggapi kabar kenaikan tarif di sejumlah sektor tersebut, sejumlah perusahaan sudah menyiapkan langkah antisipasi.

    Di sektor farmasi, beberapa perusahaan menyoroti pernyataan Trump yang menyebut bahwa tarif 100% untuk obat bermerek hanya berlaku bagi produsen yang belum memulai pembangunan pabrik manufaktur di wilayah AS.

    Seperti yang diketahui sebelumnya, banyak perusahaan farmasi telah mengumumkan investasi multibiliar dolar di Amerika Serikat, dan Roche dari Swiss pada Jumat menegaskan bahwa salah satu unitnya di AS baru saja memulai pembangunan fasilitas baru.

    Perusahaan farmasi Novartis juga mengaku telah berkomitmen berinvestasi besar di AS.

    Trump telah lama mengancam penerapan tarif lebih tinggi terhadap perusahaan farmasi.

    Sementara itu, Irlandia, tempat beroperasinya pabrik farmasi yang sebagian besar dimiliki oleh perusahaan Amerika dan mempekerjakan sekitar 2% tenaga kerja negara tersebut, telah memajukan sebagian besar ekspornya ke AS sebagai antisipasi.

    Ekspor produk kimia dan terkait, termasuk obat-obatan, melonjak 536% dibandingkan tahun sebelumnya menjadi 23,9 miliar euro ($27,9 miliar) pada tujuh bulan pertama 2025, menurut Kantor Statistik Pusat Irlandia.

    Trump juga menindaklanjuti janjinya untuk "mengembalikan" bisnis furnitur Amerika dengan mengumumkan penerapan tarif 50% untuk kabinet dapur dan meja rias kamar mandi impor, serta tarif 30% untuk furnitur berlapis kain.

    Seluruh tarif baru tersebut mulai berlaku pada 1 Oktober.

    Lebih dari separuh dari $85,6 miliar bahan obat yang digunakan di AS diproduksi secara domestik, sedangkan sisanya berasal dari Eropa dan sekutu AS lainnya, menurut asosiasi perdagangan farmasi AS yang disampaikan awal tahun ini.

    Sekitar 60?ri $25,5 miliar impor furnitur AS pada 2024 berasal dari Vietnam dan Tiongkok, menurut publikasi perdagangan Furniture Today.

    "Banyak anggota kami terkejut mendengar kabar ini. Saya rasa keputusan tarif tambahan ini tidak adil," ujar Nguyen Thi Thu Hoai dari Asosiasi Kerajinan Kayu dan Furnitur Provinsi Dong Nai, salah satu klaster furnitur terbesar di Vietnam.

    Sementara itu, Claudio Feltrin, Ketua Asosiasi Industri Furnitur Italia FederlegnoArredo, mengungkapkan kekhawatirannya bahwa tarif ini dapat memicu banjir impor dari Tiongkok dan pengekspor lain yang mencari pasar alternatif.

    (Tribunnews.com/Bobby)

    Komentar
    Additional JS