Uni Emirat Arab Agak Lain, Ogah Walkout Massal di PBB dan Justru Temui PM Israel Netanyahu - Sindo news
3 min read
Dunia Internasional, Konflik Timur Tengah,
Uni Emirat Arab Agak Lain, Ogah Walkout Massal di PBB dan Justru Temui PM Israel Netanyahu
Minggu, 28 September 2025 - 05:57 WIB
Uni Emirat Arab menolak walkout massal dari ruang Sidang Majelis Umum PBB saat PM Israel Benjamin Netanyahu berpidato. Foto/Pedestrian TV
A
A
A
NEW YORK - Ketika kemarahan dunia Arab terhadap serangan Israel di Gaza menggema keras di Majelis Umum PBB, Uni Emirat Arab (UEA) mengambil langkah yang sangat berbeda. Delegasinya menolak walkout massal saat Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu berpidato.
Tak hanya menolak protes massal, Wakil PM yang juga Menteri Urusan Luar Negeri dan Kerjasama Internasional UEA Sheikh Abdullah bin Zayed juga melakukan pertemuan dengan Netanyahu secara tertutup.
Bagi negara yang pernah mengeklaim memperjuangkan solidaritas Arab, tindakan UEA menandakan prioritas yang terencana pada optik politik dan aliansi strategis di atas persatuan regional dan kejelasan moral.
Baca Juga: Para Delegasi Keluar Saat Netanyahu Pidato di PBB, PM Israel Tegaskan Perang Gaza Belum Selesai
UEA telah mengeluarkan pernyataan resmi ketika pertemuannya dengan Netanyahu jadi sorotan dunia Arab. "Tujuan pertemuan tersebut adalah untuk menekankan kebutuhan mendesak untuk mengakhiri perang di Gaza dan melindungi nyawa warga sipil," bunyi pernyataan pemerintah UEA.
Kedua pemimpin juga dilaporkan membahas de-eskalasi regional dan akses kemanusiaan.
Tak hanya menolak protes massal, Wakil PM yang juga Menteri Urusan Luar Negeri dan Kerjasama Internasional UEA Sheikh Abdullah bin Zayed juga melakukan pertemuan dengan Netanyahu secara tertutup.
Bagi negara yang pernah mengeklaim memperjuangkan solidaritas Arab, tindakan UEA menandakan prioritas yang terencana pada optik politik dan aliansi strategis di atas persatuan regional dan kejelasan moral.
Baca Juga: Para Delegasi Keluar Saat Netanyahu Pidato di PBB, PM Israel Tegaskan Perang Gaza Belum Selesai
UEA telah mengeluarkan pernyataan resmi ketika pertemuannya dengan Netanyahu jadi sorotan dunia Arab. "Tujuan pertemuan tersebut adalah untuk menekankan kebutuhan mendesak untuk mengakhiri perang di Gaza dan melindungi nyawa warga sipil," bunyi pernyataan pemerintah UEA.
Kedua pemimpin juga dilaporkan membahas de-eskalasi regional dan akses kemanusiaan.
Namun, yang benar-benar menonjol adalah apa yang terjadi di dalam aula Majelis Umum PBB. Selama pidato Netanyahu kepada para pemimpin dunia, beberapa delegasi Arab—termasuk dari Yordania, Qatar, dan Aljazair—memilih untuk walkout sebagai tanda protes. Sedangkan para diplomat UEA tetap berada di dalam ruangan, memilih untuk tidak bergabung dalam demonstrasi terkoordinasi.
Keputusan UEA telah memicu perdebatan di seluruh dunia Arab. Meskipun banyak yang menganggapnya sebagai kelanjutan dari komitmen Abu Dhabi untuk berdialog di bawah Perjanjian Abraham, yang lain mengkritiknya karena tidak sejalan dengan sentimen kolektif Arab di tengah meningkatnya korban sipil di Gaza.
Langkah ini mencerminkan upaya UEA untuk mempertahankan keseimbangan diplomatik yang rumit—menjunjung tinggi hubungan dengan Israel sambil menegaskan kembali dukungannya terhadap solusi dua negara dan diplomasi kemanusiaan.
Seiring berlanjutnya perang brutal Israel di Gaza, strategi UEA tampaknya adalah keterlibatan, bukan isolasi—dengan harapan bahwa berbicara dengan semua pihak, bahkan di saat-saat krisis, lebih efektif daripada walkout memprotes Netanyahu.
Dalam sebuah unggahan resmi, Kementerian Luar Negeri UEA mengatakan, "Menteri Luar Negeri Sheikh Abdullah bin Zayed menekankan kebutuhan mendesak untuk mengakhiri perang di Gaza, mencapai gencatan senjata permanen dan berkelanjutan, mencegah jatuhnya korban jiwa lebih lanjut, dan mengakhiri kondisi tragis yang dihadapi warga sipil."
Unggahan tersebut juga menyatakan, "Dia menegaskan kembali dukungan UEA terhadap semua upaya mencapai perdamaian komprehensif berdasarkan solusi dua negara."
Diplomat veteran Emirat yang juga penasihat presiden, Anwar Gargash, membela pendekatan UEA terhadap Israel.
"Sebagaimana posisi UEA yang tegas dalam menutup berkas aneksasi Israel atas tanah Palestina, pertemuan malam ini antara Sheikh Abdullah bin Zayed dan Perdana Menteri Israel di New York merupakan langkah berani untuk mendukung upaya internasional guna mengakhiri perang Gaza dan mencapai gencatan senjata permanen yang mengakhiri tragedi kemanusiaan dan memperkuat jalan menuju perdamaian," katanya, seperti dikutip NDTV, Minggu (28/9/2025).
(mas)