WARSAWA, KOMPAS.com – Pemerintah Polandia mengakui bahwa rudal yang ditembakkan dari jet tempur F-16 kemungkinan besar menjadi penyebab hancurnya sebuah rumah di Desa Wyryki-Wola, Polandia timur.

Hal itu disampaikan oleh menteri yang bertanggung jawab atas Layanan Khusus Polandia, Tomasz Siemoniak, dengan menyebutkan bahwa bukti-bukti yang ada mengarah kepada rudal Polandia sendiri.

“Semua indikasi menunjukkan bahwa itu adalah rudal yang ditembakkan oleh pesawat kami, dalam rangka membela Polandia, membela tanah air, membela warga kami,” ujar Siemoniak kepada TVN24, Rabu (17/9/2025).

Pernyataan tersebut datang setelah Polandia menuduh salah satu dari 21 drone Rusia yang masuk ke wilayah udara Polandia pada 9-10 September 2025 menyerang sebuah rumah milik warga.

Rusia bantah tuduhan Polandia

Kementerian Pertahanan Rusia membantah adanya niat untuk menyerang Polandia.

Moskwa menegaskan bahwa drone-drone yang dimaksud tengah melancarkan serangan terhadap Ukraina.

Senada, Duta Besar Rusia untuk PBB, Vassily Nebenzia, menambahkan, jangkauan maksimum pesawat nirawak yang digunakan tidak melebihi 700 km, "sehingga mustahil bagi drone tersebut untuk mencapai wilayah Polandia."

Meski demikian, Polandia menepis argumen ini dan menyatakan bahwa 21 drone tersebut sengaja dikirim ke wilayah udara Polandia untuk menguji kemampuan Polandia dan NATO dalam merespons.

Namun, laporan harian Rzeczpospolita mengungkapkan dugaan baru bahwa rudal dari jet F-16 Polandia meleset karena sistem pemandu mengalami malfungsi, lalu jatuh menghantam rumah warga.

Kasus ini kemudian memicu polemik politik dalam negeri. Presiden Karol Nawrocki, yang dikenal sebagai rival politik Perdana Menteri Donald Tusk, menuntut klarifikasi lengkap terkait insiden tersebut.

Di sisi lain, Tusk menegaskan bahwa Rusia tetap bertanggung jawab atas situasi yang terjadi.

“Seluruh tanggung jawab atas kerusakan di Wyryki-Wola ada pada Rusia, yang telah mengatur provokasi dengan meluncurkan drone,” tulis Tusk di platform X.