Ilustrasi. Drone Bayraktar TB2 milik Turki. (Wikimedia Commons-Army.com.ua)

JAKARTA - Bandara Internasional Khartoum di Sudan yang mangkrak selama dua tahun lamanya akan beroperasi lagi dalam waktu dekat mengalami serangan drone pada Selasa 21 Oktober dini hari.

Para saksi mata mengatakan kepada AFP bahwa mereka mendengar suara pesawat nirawak atau drone di atas Bandara Khartoum. Ledakan juga terdengar di area bandara antara pukul 04.00 dan 06.00 waktu setempat.

Bandara Khartoum telah dijadwalkan untuk dibuka kembali untuk penerbangan domestik sejak ditutup akibat perang tentara Sudan dan kelompok paramiliter Pasukan Dukungan Cepat (RSF) meletus pada April 2023

Perang yang menyebabkan infrastruktur vital di seluruh ibu kota Sudan rusak parah.

Bandara Khartoum relatif tenang sejak militer Sudan merebut kembali kendali awal tahun ini, tetapi serangan drone terus berlanjut. RSF berulang kali dituduh sebagai biang keladi, termasuk tudingan menargetkan infrastruktur militer dan sipil dari jauh.

Seorang saksi mata menambahkan, drone lain menghantam Omdurman utara Selasa dini hari, wilayah yang dikenal sebagai lokasi beberapa instalasi militer terbesar Sudan.

Belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut dan belum ada informasi mengenai korban jiwa atau kerusakan yang dirilis.

Baca juga: