Bukan dari Air Pegunungan, Tapi Air Sumur Bor: Dedi Mulyadi Ingatkan PT Aqua Subang Waspada Pergeseran Tanah - Viva
Bukan dari Air Pegunungan, Tapi Air Sumur Bor: Dedi Mulyadi Ingatkan PT Aqua Subang Waspada Pergeseran Tanah
Purwasuka – Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, melakukan sidak ke PT Tirta Investama Subang (Aqua) di Kecamatan Cisalak, Kabupaten Subang, pada Senin (20/10/2025). Dalam kunjungan tersebut, orang nomor satu di Provinsi Jawa Barat itu mengungkap berbagai fakta menarik tentang proses pengolahan hingga pendistribusian air mineral Aqua.
Air yang diolah menjadi air mineral tersebut ternyata bukan berasal dari air permukaan, melainkan air tanah dalam (sumur bor) dengan kedalaman antara 60 hingga 132 meter.
“Lho, ini bukan air permukaan yang katanya dari mata air pegunungan, ya? Oh, dari sumur pompa dalam,” ujar Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi, dikutip dari KDM Channel.
Ia pun mempertanyakan kemurnian air bawah tanah tersebut kepada pihak PT Aqua, termasuk sumber air yang dikelola di seluruh wilayah Jawa Barat.
“Semua daerah di Jawa Barat dari air bawah tanah? Oh iya, lalu semakin dalam airnya semakin murni, ya? Ini tidak berbahaya kalau terjadi pergeseran tanah? Awas, lho,” kata Dedi.
Selain menyoroti pengelolaan air, Dedi Mulyadi juga meminta PT Tirta Investama Subang untuk memperhatikan kesejahteraan sopir ekspedisi yang menurutnya masih belum layak. Ia juga menyoroti muatan berlebih pada truk pengangkut air mineral, di mana satu truk berkapasitas 5 ton justru dipaksakan mengangkut hingga 13 ton galon air mineral.
“Perusahaan besar ini harus memperhatikan tonase dan upah sopirnya. Jalan yang rusak di Subang mungkin saja akibat kendaraan yang melebihi tonase itu,” tegas Dedi.
Seorang warga Subang, Zulfikar, menyebut truk pengangkut galon Aqua sering meresahkan pengendara. Selain berkendara ugal-ugalan, truk-truk besar tersebut juga kerap melaju dengan kecepatan tinggi, terutama pada sore hari.
“Kadang saya suka menepi dulu dan membiarkan truk itu lewat,” keluhnya.
Meski di bagian belakang truk tercantum nomor telepon pengaduan bagi sopir yang berkendara ugal-ugalan, nyatanya truk pengangkut galon Aqua masih menjadi momok menakutkan di jalan raya bagi para pengguna jalan.
Pengendara asal Dangdeur, Subang, Wildan, menilai bahwa masyarakat sekitar tidak memperoleh manfaat berarti dari keberadaan perusahaan tersebut.
“Apa yang didapat? Jalan rusak, rawan kecelakaan, lalu air di wilayah selatan habis untuk dijual ke berbagai daerah di Jawa Barat, bukan untuk penduduk setempat,” ujarnya.
Wildan pun meminta Bupati Subang untuk memberikan sanksi tegas jika perusahaan tersebut terbukti melakukan pelanggaran, mulai dari pembekuan izin operasional hingga pencabutan izin usaha, meskipun diketahui PT Tirta Investama Subang telah mengantongi izin dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat.