Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Featured Istimewa Pertamina Spesial

    Gerak Cepat Pertamina Mereformasi Perusahaan, Perbaiki Wajah SPBU, Genjot Produksi, Bangun Kilang - TribunTrends

    4 min read

     

    Gerak Cepat Pertamina Mereformasi Perusahaan, Perbaiki Wajah SPBU, Genjot Produksi, Bangun Kilang - TribunTrends.com

    Editor: jonisetiawan

    KOMPAS.com/ FREDERIKUS TUTO KE SOROMAKING
    Direktur Transformasi & Keberlanjutan Bisnis PT Pertamina Agung Wicaksono dalam acara Kompas CEO Connect Powered by PLN yang diadakan di Bentara Budaya Art Gallery, Menara Kompas, Jakarta, Kamis (16/10/2025). 
    Ringkasan Berita:

      TRIBUNTRENDS.COM - PT Pertamina (Persero) melempar rencana untuk semakin memoles wajah SPBU atau Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum. Penegasan disampaikan Direktur Transformasi dan Keberlanjutan Bisnis Pertamina, Agung Wicaksono, sekaligus merespon masukan Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa.

      Agung menegaskan, pihaknya tengah membangun kilang atau Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan yang ditargetkan selesai pada November 2025 mendatang.

      "Masing-masing kami punya tantangan, punya PR mulai dari transformasi mengubah wajah SPBU, sampai peningkatan produksi)," kata Agung dalam CEO Connect 2025 di Menara Kompas, Kamis (16/10/2025).

      Agung memastikan, kini Pertamina telah berubah menjadi lebih baik.

      Dia pastikan , Pertamina memiliki Dual Growth, strategi dua jalur untuk transisi energi fokusnya pada penguatan bisnis migas yang ada serta mengembangkan bisnis rendah karbon. 

      Adapun saat ini produksi minyak Indonesia masih sekitar 600.000 barel per hari, jauh di bawah kebutuhan nasional yang mencapai 1,4 juta barel per hari. Karenanya, peningkatan sektor hulu atau upstream merupakan kunci menjaga pasokan energi nasional.

      Rekomendasi Untuk Anda
      Di Balik Rapat Tertutup Istana: Menkeu Purbaya Dapat Misi Berat dari Prabowo, Sanggupkah?

      Pertamina juga merancang 'fleksibilitas' kilang untuk pengolahan minyak mentah yang berasal dari dalam negeri. Salah satunya, melalui proyek RDMP Balikpapan.

      "Ini menunjukkan bahwa dual growth strategy tadi bukan hanya omon-omon, memang kami lakukan. Kilang itu kami bangun dengan mempertimbangkan besaran investasi dan risiko yang dihadapi," ucap Agung seperti dikutip Kompas.com .

      Diberitakan sebelumnya, Menkeu Purbaya memberi masukan pada PT Pertamina tentang urgensi membangun kilang minyak baru karena tingginya volume impor minyak .

      "Jadi kilang itu bukan kita enggak bisa bikin atau kita enggak bisa bikin proyeknya, " papar Purbaya saat rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI di Gedung DPR, Jakarta, dikutip dari siaran TV Parlemen, Rabu (1/10/2025).

      Dampak dari besarnya impor, subsidi BBM terus membengkak karena volume impor BBM terus naik dari tahun ke tahun. Tingginya impor BBM juga berdampak buruk pada neraca perdagangan Indonesia.

      Padahal pembangunan kilang minyak baru dibutuhkan untuk mengangkat produksi BBM dalam negeri, sehingga bisa mengurangi ketergantungan impor BBM yang membebani APBN. Purbaya lalu mengungkit soal janji Pertamina untuk membangun tujuh kilang baru dalam lima tahun pada 2018 silam. Namun, sudah tujuh tahun berlalu tak satu pun kilang dibangun.

      Tags:
      Komentar
      Additional JS