Hasil Uji Lab Pascadugaan Keracunan Massal Siswa di Ngawi, Dinkes Singgung Bakteri pada Menu - Tribunjatim
Hasil Uji Lab Pascadugaan Keracunan Massal Siswa di Ngawi, Dinkes Singgung Bakteri pada Menu - Tribunjatim.com
Poin penting:
- Kasus: Puluhan siswa di Ngawi mengalami keracunan massal pada 1 Oktober 2025.
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Febrianto Ramadani
TRIBUNJATIM.COM, NGAWI - Dinas Kesehatan menyampaikan hasil uji lab sampel makanan, pasca puluhan siswa di Kabupaten Ngawi mengalami keracunan, yang diduga akibat usai menyantap menu MBG pada Rabu (1/10/2025).
Kepala Bidang Sumber Daya Manusia, Kesehatan, dan Farmasi (SDMKF) Dinas Kesehatan Ngawi, Dhina Handayani menjelaskan, pemeriksaan sampel melibatkan BBLKM Surabaya.
Hasilnya, komposisi menu MBG yang disajikan berupa ayam lada hitam mengandung bakteri Bacillus Cereus, dan sayur brokoli mengandung bakteri Staphylococcus Aureus.
“Sampel makanan MBG yang dibawa Dinas Kesehatan Ngawi,untuk diteliti kandungannya berupa nasi putih, sayur brokoli wortel kapri, buah anggur, ayam lada hitam, dan tempe goreng ada sebanyak 15 sampel,” jelasnya, Rabu (22/10/2025).
Dirinya menambahkan, sampel air yang berasal dari depo pengolahan makanan SPPG yang dikelola Yayasan Cahaya Jendela Kebaikan dan satu sampel muntahan siswa juga dibawa Dinkes Ngawi, guna memastikan penyebab keracunan.
“Ketika masuk ke dalam tubuh, bakteri tersebut menyebabkan mual-mual dan ada yang mengalami diare,” imbuhnya.
Menindaklanjuti hasil uji lab tersebut, Dinas Kesehatan Kabupaten Ngawi telah mengirimkan surat kepada SPPG, untuk melaksanakan Inspeksi Kesehatan Lingkungan (IKL).
“Mungkin nanti kami evaluasi kembali berkaitan dengan KLB keracunan kemarin. Jangan sampai nanti terjadi lagi di Kabupaten Ngawi,” tuturnya.
Meski telah terungkap kandungan bakteri pada menu MBG, namun pihaknya menyebut masih menunggu lebih lanjut terkait keberlangsungan SPPG atau dapur umum tersebut.
"Depo air yang digunakan untuk sampel pengujian juga belum sesuai standar, dan juga kebersihan pengolahan makanan. Untuk keberlangsungan SPPG masih menunggu lebih lanjut," pungkasnya.