Pertama Kalinya, Perusahaan Senjata Israel Buka Cabang di Negara Arab - SINDOnews
3 min read
Pertama Kalinya, Perusahaan Senjata Israel Buka Cabang di Negara Arab
Selasa, 28 Oktober 2025 - 07:51 WIB
Momen pertemuan Presiden Israel Isaac Herzog dengan Presiden UEA Mohamed bin Zayed Al Nahyan. Kini, perusahaan senjata Israel buka cabang di UEA untuk pertama kalinya. Foto/Kantor Pers Pemerintah Israel
A
A
A
ABU DHABI - Perusahaan teknologi pertahanan Israel, Controp Precision Technologies Ltd, mengumumkan pendirian anak perusahaan pertamanya di Uni Emirat Arab (UEA). Pengumuman itu dilansir surat kabar Maariv pada 26 Oktober.
Cabang baru tersebut, Controp Emirates Ltd, akan beroperasi dari Zona Perdagangan Bebas Abu Dhabi (ADGM) dengan kepemilikan penuh tetap berada di tangan perusahaan induk Israel.
Langkah ini menandai usaha senjata Israel pertama di Teluk sejak Perjanjian Abraham 2020, yang digambarkan oleh Maariv sebagai "langkah keamanan dan ekonomi yang belum pernah terjadi sebelumnya".
Baca Juga: Uni Emirat Arab Agak Lain, Ogah Walkout Massal di PBB dan Justru Temui PM Israel Netanyahu
Menurut media Israel tersebut, pemerintah Zionis menyetujui pembentukan anak perusahaan tersebut setelah mendapat otorisasi dari Kementerian Pertahanan.
Komisaris Keamanan Pertahanan meninjau rencana tersebut dan memperkenalkan "mekanisme pengawasan ketat" untuk mencegah transfer informasi militer sensitif ke pihak asing.
Cabang baru tersebut, Controp Emirates Ltd, akan beroperasi dari Zona Perdagangan Bebas Abu Dhabi (ADGM) dengan kepemilikan penuh tetap berada di tangan perusahaan induk Israel.
Langkah ini menandai usaha senjata Israel pertama di Teluk sejak Perjanjian Abraham 2020, yang digambarkan oleh Maariv sebagai "langkah keamanan dan ekonomi yang belum pernah terjadi sebelumnya".
Baca Juga: Uni Emirat Arab Agak Lain, Ogah Walkout Massal di PBB dan Justru Temui PM Israel Netanyahu
Menurut media Israel tersebut, pemerintah Zionis menyetujui pembentukan anak perusahaan tersebut setelah mendapat otorisasi dari Kementerian Pertahanan.
Komisaris Keamanan Pertahanan meninjau rencana tersebut dan memperkenalkan "mekanisme pengawasan ketat" untuk mencegah transfer informasi militer sensitif ke pihak asing.
Cabang Abu Dhabi akan mengelola penjualan, pemeliharaan, dukungan teknis, dan manufaktur lokal sistem elektro-optik Controp yang digunakan untuk pengawasan, penargetan, dan pengintaian.
Investasi awal, yang diperkirakan mencapai USD30 juta, akan dibiayai melalui ekuitas dan pinjaman pemilik Controp.
Perusahaan menyatakan, "Controp Emirates akan memungkinkan peningkatan layanan, waktu pengiriman yang lebih singkat, dan kepercayaan yang lebih kuat dengan pelanggan lokal."
Seorang warga negara Israel akan menjabat sebagai kepala eksekutif, dan kendali operasional penuh akan tetap berada di tangan Israel.
Pihak berwenang menekankan bahwa anak perusahaan akan mematuhi semua ketentuan Undang-Undang Pengendalian Ekspor Pertahanan, dengan setiap transfer pengetahuan atau royalti yang memerlukan persetujuan eksplisit dari Kementerian Pertahanan Israel.
Sumber pemerintah Zionis yang dikutip oleh Maariv mengatakan inisiatif ini merupakan "langkah lain dalam memperkuat kerja sama ekonomi dan teknologi" antara Tel Aviv dan Abu Dhabi, sekaligus memastikan kepentingan keamanan Israel tetap terlindungi.
Controp, pemasok terkemuka sistem elektro-optik dan inframerah, menyediakan peralatan untuk pengumpulan intelijen, pengawasan perbatasan, dan perang drone.
Produk-produknya digunakan oleh tentara Israel, badan-badan perbatasan Amerika Serikat, dan beberapa militer asing.
Cabang Emirat yang baru ini memperdalam jejak militer Tel Aviv di Teluk dan mengintegrasikan pasar pertahanan UEA yang terus berkembang ke dalam rantai pasokan senjata Israel.
Ekspor pertahanan Tel Aviv ke negara-negara Arab telah melonjak ke level rekor dalam beberapa tahun terakhir.
Menurut laporan Eurasian Times, Selasa (28/10/2025), sebanyak 12 persen dari penjualan senjata global Israel pada tahun 2024 diarahkan ke negara-negara Arab yang menormalisasi hubungan di bawah Perjanjian Abraham, naik dari hanya tiga persen pada tahun sebelumnya.
Pembelian gabungan oleh UEA, Bahrain, Maroko, dan Sudan berjumlah sekitar USD1,8 miliar, menjadikan negara-negara Arab pasar terbesar ketiga untuk senjata Israel setelah Eropa dan kawasan Asia-Pasifik yang lebih luas.
(mas)