Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Featured Istimewa Kartel Narkoba Mafia Pencucian Uang Prabowo Subianto Spesial

    Prabowo Geram Bicara Kartel Narkoba hingga Mafia Pencucian Uang - Liputan6

    9 min read

     

    Prabowo Geram Bicara Kartel Narkoba hingga Mafia Pencucian Uang

    Prabowo mengingatkan aparat penegak hukum harus bekerja secara tim dan jangan terlalu loyalitas dengan korps masing-masing dalam memberantas narkoba.


    Presiden Prabowo Subianto menyampaikan pidato saat melihat langsung pemusnahan barang bukti narkoba seberat 214,84 ton senilai Rp 29,37 triliun yang dilakukan oleh Polri, Rabu (29/10/2025). (Tangkapan Layar YouTube Divisi Humas Polri)

    ... Selengkapnya

      Liputan6.com, Jakarta - Presiden Prabowo Subianto meminta polisi untuk dekat dengan masyarakat sehingga mudah mendapatkan informasi kejahatan, salah satunya terkait pengederan narkoba. Sebab, kata dia, para kartel-kartel narkoba mempunyai modus dengan memiliki kapal selam untuk mengedarkan narkotika.

      "Saya ingatkan di mana-mana tentara harus jadi tentara rakyat, polisi harus jadi polisi rakyat, sehingga rakyat nanti yang menjadi mata dan telinga. Rakyat yang lapor lapor ke kepala desa kepala dusun, 'Pak tadi malam jam 01.00 ada perahu yang merapat, ada kapal yang merapat nggak, ada kapal yang mau mendarat jam 01.00 malam di pantai yang sunyi'," kata Prabowo saat menghadiri pemusnahan narkotika di Lapangan Bhayangkara Mabes Polri Jakarta Selatan, Rabu (29/10/2025).

      BACA JUGA:

      "Niatnya pasti brengsek, kalau dia niat baik pasti dia akan mendarat ke pantai ya waktu terang, jadi ini masalah di seluruh dunia. Bahkan sekarang ada modus si kartel-kartel narkoba punya kapal selam, dia punya kapal selam," sambungnya.

      Dia mengapresiasi Polri yang berhasil mencegah penyebaran narkotika di Indonesia. Prabowo menyebut Polri berhasil membuktikkan kerja kerasnya kepada masyarakat dengan menyita 214,84 ton narkoba sejak Oktober 2024.

      "Saya mengerti berterima kasih Anda nangkap tugas yang saya berikan di awal pemerintahan saya tiga hal Anda sudah jalankan. Sekarang sudah Anda buktikan ke rakyat, Anda sudah mencegah tersebarnya narkoba yang sedemikian besar," ujarnya.

      Prabowo meminta Polri untuk bekerja sama dengan TNI, Bea Cukai, dan Kejaksaan dalam mengungkap peredaran narkoba di Indonesia. Terlebih, para kartel-kartel narkoba itu tak mau kalah dan selalu mencari cara mengedarkan produknya.

      "Walaupun kita bisa bayangkan bahwa kartel-kartel itu tidak akan mau kalah. Ini di mana pun seperti itu. Jadi polisi harus lebih sigap harus kompak kerja sama dengan TNI dengan, Bea Cukai, dengan kejaksaan, semua lembaga kita," jelas Prabowo.

      Dia menekankan bahwa narkoba harus diberantas agar Indonesia dapat menjadi negara maju. Untuk itu, dia mengingatkan aparat penegak hukum harus bekerja secara tim dan jangan terlalu loyalitas dengan korps masing-masing dalam memberantas narkoba.

      "Saya selalu mengatakan kita harus bekerja dengan team work, jangan ego sektoral jangan loyalitas korps berlebihan, kita satu korps, korps merah putih, korps NKRI. Jadi saudara-saudara masalah narkoba ini sangat-sangat strategis kalau kita kalah tidak mungkin kita menjadi negara maju tidak mungkin," pungkas Prabowo.

      Promosi 1

      Prabowo Puji Polisi Cegah Peredaran Narkoba Lewat Sampan dan Perahu: Kartel itu Tidak Mau Kalah!

      Presiden Prabowo Subianto saat menghadiri pemusnahan 214,8 ton narkoba di Mabes Polri Jakarta Selatan, Rabu (29/10/2025).
      Presiden Prabowo Subianto saat menghadiri pemusnahan 214,8 ton narkoba di Mabes Polri Jakarta Selatan, Rabu (29/10/2025). (Liputan6.com/Lizsa Egeham)
      ... Selengkapnya

      Presiden Prabowo Subianto memuji Polri yang berhasil menyita 214,8 ton narkoba di Indonesia selama periode Oktober 2024-Oktober 2025. Prabowo mengingatkan bahwa ada berbagai ancaman terhadap Indonesia yakni, militer, psikologis, politis, dan narkoba.

      "Memang saya sadari bahwa segala ancaman terhadap bangsa dan negara ada yang di depan mata ada yang secara fisik, ada ancaman secara militer, ancaman secara psikologis, ancaman secara politis, ancaman yang besar dan tidak kalah bahaya adalah ancaman narkoba," kata Prabowo saat menghadiri pemusnahan 214,8 ton narkoba di Mabes Polri Jakarta Selatan, Rabu (29/10/2025).

      Dia menegaskan bahwa narkoba dapat merusak masa depan bangsa Indonesia. Prabowo pun membayangkan apabila Polri tidak menyita 214,8 ton narkoba, maka setidaknya akan digunakan oleh 629 juta warga.

      "Narkoba ini merusak masa depan bangsa," ucapnya.

      Prabowo menuturkan dirinya memberikan tiga tugas utama kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo yaitu, pemberantasan narkoba, penyeludupan, dan judi online. Dia mengapresiasi Polri yang telah menjalankan perintahnya, khususunya mencegah peredaran narkoba.

      "Anda buktikan ke rakyat anda sudah mencegah tersebarnya narkoba yang sedemikian besar walaupun kita bisa bayangkan bahwa kartel-cartel itu tidak akan mau kalah," tuturnya.

      Prabowo menuturkan bahwa masyarakat kerap tak melihat kerja keras Polri dalam mencegah peredaran narkoba di Indonesia. Terlebih, saat ini banyak modus yang digunakan kartel-kartel narkoba.

      "Tetapi memang polisi itu pekerjaannya nggak sering dilihat, bagaimana kita mencegah penyelundupan narkotika lewat sampan, lewat kapal nelayan di ribuan pelabuhan tikus," jelas Prabowo.

      Dia meminta aparat penegak hukum saling bekerja sama dalam mencegah penyeludupan narkoba. Prabowo mengingatkan aparat untuk tak bersikap ego sektoral dan terlalu loyal dengan instansi masing-masing.

      "Ini dimana pun seperti itu jadi polisi harus lebih sikap harus kompak, kerjasama dengan TNI dengan Bea Cukai, dengan Kejaksaan, semua lembaga. Saya selalu mengatakan kita harus bekerja dengan team work, jangan ego sektoral, jangan loyalitas korps berlebihan, kita satu korps, korps merah putih, korps NKRI," pungkas Prabowo.

      BACA JUGA:

      Prabowo: Ada yang Gunakan Sistem untuk Curi Uang Negara

      Presiden Prabowo Subianto saat melihat langsung barang bukti narkoba 214,84 ton dengan estimasi nilai setara Rp 29,366 Triliun.
      Presiden Prabowo Subianto saat melihat langsung barang bukti narkoba 214,84 ton dengan estimasi nilai setara Rp 29,366 Triliun. (Tangkapan Layar YouTube Divisi Humas Polri)
      ... Selengkapnya

      Presiden Prabowo Subianto menegaskan komitmennya untuk memberantas praktik kotor dalam pemerintahan. Dia menekankan tidak boleh ada pemerintahan dalam pemerintahan yang diam-diam merugikan rakyat.

      "Tidak boleh ada pemerintahan dalam pemerintahan. Tidak boleh ada mafia dalam pemerintah," tegas Prabowo dalam acara Pemusnahan Barang Bukti Narkoba di Lapangan Bhayangkara Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (29/10/2025).

      Prabowo juga mengingatkan, tidak boleh ada orang pintar dalam pemerintahan yang mengakali pemimpin dan rakyat. Apalagi sampai menggunakan sistem untuk mengambil kekayaan negara.

      "Saya perhatikan ada, mereka bercokol menggunakan sistem untuk mencuri uang negara," kata Prabowo.

      Di bawah kepemimpinannya, Prabowo bertekad menutup celah kebocoran anggaran dan memperbaiki sistem secara menyeluruh.

      "Kita lawan korupsi, setiap proyek kita cegat kebocorannya dan berani memperbaiki sistem," ujarnya.

      Prabowo mengibaratkan kekayaan negara sebagai darah dalam tubuh manusia. Jika terus bocor, maka lambat laun negara bisa lumpuh.

      Prabowo menegaskan bahwa langkah awal yang harus dilakukan adalah memahami dan mengamankan seluruh sumber kekayaan bangsa. Untuk itu, dia telah menginstruksikan langsung Kapolri agar memimpin tiga misi utama.

      “Saya minta Kapolri, tiga hal. Satu, pemberantasan narkoba. Dua, penyelundupan. Ketiga, judi online," ujarnya.

      Menurut Prabowo, langkah ini menjadi bagian dari upaya besar dalam mengkonsolidasikan kekuatan nasional agar kebocoran kekayaan tidak terus berlangsung dan melemahkan negara.

      BACA JUGA:Prabowo Tegaskan Tak Cawe-Cawe Tunjuk Listyo Tanya Soal Pejabat Titipan: Benerkan Kapolri?

      Polri Ungkap 49 Ribu Kasus Narkoba dalam Setahun

      Didampingi Kapolri, Presiden Prabowo Subianto Pimpin Pemusnahan 214,84 Ton Narkoba
      Presiden Prabowo Subianto (tengah) bersama Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo melakukan pengecekan sebelum memusnahkan barang bukti narkoba sitaan Kepolisian Republik Indonesia, di Lapangan Bhayangkara, Mabes Polri, Rabu (29/10/2025) (merdeka.com/Arie Basuki)
      ... Selengkapnya

      Sepanjang Oktober 2024 hingga Oktober 2025, Polri mencatat capaian besar dalam pemberantasan narkoba. Sebanyak 49.306 kasus berhasil diungkap dan 65.572 tersangka ditangkap.

      Dalam periode itu pula, Polri melaksanakan 1.898 program rehabilitasi bagi penyalahguna narkoba melalui pendekatan restorative justice.

      Tak hanya itu, barang bukti narkoba yang disita mencapai 214,84 ton dengan nilai estimasi setara Rp 29,366 triliun.

      Polri juga gencar menindak Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) hasil kejahatan narkoba. Sebanyak 22 kasus besar berhasil diusut dengan 29 tersangka.

      Dari penindakan ini, aset senilai Rp 221,386 miliar berhasil disita, terdiri dari uang tunai Rp 18,883 miliar dan aset bergerak serta tidak bergerak senilai Rp 202,503 miliar.

      Komentar
      Additional JS