Presiden Prabowo Subianto memanjatkan doa untuk para Pahlawan Revolusi saat Presiden meninjau sumur maut tempat dibuangnya beberapa pahlawan yang gugur saat 30 September 1965. ANTARA/HO-BPMI Sekretariat Presiden.

FAJAR.CO.ID, JAKARTA – Dalam suasana hangat di Forbes Global CEO Conference 2025, Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto membuka sisi pribadi yang jarang disinggung publik: kisah masa kecilnya yang berpindah-pindah negara mengikuti sang ayah, Soemitro Djojohadikusumo.

Prabowo menjadi pembicara dalam sesi dialog bertajuk “A Meeting of Minds” bersama Steve Forbes, Chairman dan Editor-in-Chief Forbes Media, yang digelar di Jakarta, Rabu (15/10) malam.

Steve Forbes membuka dialog dengan kekaguman terhadap latar pendidikan sang Presiden.

“Latar (pendidikan) Anda sungguh menakjubkan. Pertama-tama, pendidikan Anda, karena berbagai alasan, membuat Anda bersekolah di berbagai sekolah, yang kami sebut sekolah dasar, sekolah menengah pertama, dan sekolah menengah atas di berbagai negara, termasuk Swiss,” ujar Forbes.

Menanggapi hal itu, Prabowo menjelaskan bahwa pendidikan yang dijalaninya merupakan konsekuensi dari pengasingan politik ayahnya, Soemitro Djojohadikusumo, yang berseberangan dengan Presiden Soekarno pada masa itu.

“Ayah saya sedang berada di pengasingan. Dia adalah penentang Presiden Soekarno. Presiden Soekarno sedang berkuasa. Ayah saya, karena alasan politik, meninggalkan negara ini dan kami pun mengikutinya. Jadi, ke mana pun ayah saya pergi, dia selalu pergi, dan itulah sebabnya, pada dasarnya, setiap dua tahun, kami pindah ke negara baru,” ungkap Prabowo di depan para peserta forum.

Tak hanya bernostalgia, Prabowo juga menunjukkan sisi humorisnya saat Steve Forbes menyinggung ucapannya tentang “pernah kuliah di Oxford dan Harvard.”

Prabowo kemudian menceritakan kisah jenaka saat dirinya menghadiri acara bersama Fadli Zon, yang kala itu menjabat sebagai Wakil Ketua Partai Gerindra.

“Anda tahu, ingin diperhatikan, saya menyela, saya berkata, ‘Sebenarnya, saya kuliah di Oxford.’ Dan mereka semua mengalihkan perhatian mereka kepada saya. Mereka mengerumuni saya, ‘Kuliahnya di mana Anda?’ Tidak, tidak, sebenarnya, saya pergi ke toko buku di Oxford,” ucap Prabowo disambut tawa hadirin.

Forbes Global CEO Conference 2025 menjadi momentum penting bagi Indonesia yang dipercaya menjadi tuan rumah forum bisnis internasional bergengsi itu. Sekitar 400 peserta dari berbagai negara hadir, termasuk para CEO, investor, dan wirausahawan dunia.

Forum ini menegaskan posisi Indonesia sebagai pusat perhatian global dan destinasi investasi potensial, sekaligus mencerminkan komitmen pemerintah dalam mendorong arsitektur ekonomi dunia yang inklusif dan berkeadilan.

Tahun sebelumnya, konferensi serupa digelar di Bangkok, Thailand (2024). Ajang ini terus menjadi wadah strategis bagi para pemimpin ekonomi untuk bertukar ide dan menjajaki kerja sama lintas negara.