Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Dunia Internasional Featured Hamas Israel Konflik Timur Tengah

    Setelah Sandera Dibebaskan, Menhan Perintahkan Tentara Israel Bongkar Terowongan Hamas - SINDOnews

    2 min read

     

    Setelah Sandera Dibebaskan, Menhan Perintahkan Tentara Israel Bongkar Terowongan Hamas

    Minggu, 12 Oktober 2025 - 21:50 WIB


    Setelah Sandera Dibebaskan,...
    Menhan Israel perintahkan tentara Zionis untuk bongkar terowongan Hamas. Foto/X
    A
    A
    A
    GAZA - Menteri Pertahanan Israel , Israel Katz, pada hari Minggu mengatakan bahwa ia menginstruksikan tentara untuk mempersiapkan pembongkaran terowongan bawah tanah yang ia klaim digunakan oleh kelompok Palestina Hamas di Jalur Gaza. Itu menunjukkan Israel akan melanjutkan perang Gaza.

    Katz menyebut pembongkaran tersebut sebagai "tantangan utama bagi Israel setelah fase pemulangan para sandera," mengklaim bahwa pembongkaran tersebut akan dilakukan "langsung oleh IDF (tentara Israel) dan melalui mekanisme internasional yang akan dibentuk di bawah kepemimpinan dan pengawasan AS."

    Menteri tersebut mengklaim bahwa pembongkaran terowongan merupakan "makna utama" dari demiliterisasi Gaza dan pelucutan senjata Hamas yang disepakati dalam perjanjian gencatan senjata.

    Presiden AS Donald Trump mengumumkan pada hari Rabu bahwa Israel dan Hamas telah menyetujui fase pertama dari rencana 20 poin yang ia susun pada 29 September untuk membawa gencatan senjata ke Gaza, membebaskan semua tawanan Israel yang ditahan di sana dengan imbalan sekitar 2.000 tahanan Palestina, dan penarikan pasukan Israel secara bertahap dari seluruh Jalur Gaza.

    Fase pertama perjanjian gencatan senjata Gaza mulai berlaku pada siang hari Jumat. Pasukan Israel menyelesaikan penarikan bertahap ke garis kuning, yang memicu waktu 72 jam untuk proses pertukaran.

    Tahap kedua dari rencana tersebut menyerukan pembentukan mekanisme pemerintahan baru di Gaza tanpa partisipasi Hamas, pembentukan pasukan keamanan yang terdiri dari warga Palestina dan pasukan dari negara-negara Arab dan Islam, serta pelucutan senjata Hamas.

    Baca Juga: Pakar Militer Sebut Konflik Pakistan dan Afghan Tidak Akan Berlangsung Lama, Ini Analisisnya

    Sejak Oktober 2023, serangan Israel telah menewaskan lebih dari 67.600 warga Palestina di wilayah kantong tersebut, sebagian besar perempuan dan anak-anak, dan membuatnya tidak layak huni.

    Sementara itu, seorang anggota senior Hamas mengatakan pada hari Sabtu bahwa kelompoknya sedang berkoordinasi dengan pihak lain untuk memastikan masuknya bantuan kemanusiaan ke Gaza berdasarkan perjanjian gencatan senjata dengan Israel. Anadolu melaporkan.

    Izzat al-Rishq mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Hamas tetap berkomitmen untuk "memobilisasi semua sumber daya dan upaya untuk melayani dan membantu rakyat kami di Jalur Gaza, terlepas dari kehancuran besar yang ditinggalkan oleh genosida Israel dan runtuhnya total kehidupan normal di wilayah kantong tersebut."

    "Hamas terus berkomunikasi dengan berbagai negara dan pihak sahabat untuk menjamin masuknya bantuan dan pertolongan ke Gaza," ujarnya.

    Rishq mengatakan kelompoknya juga berupaya memastikan kepatuhan Israel "terhadap semua ketentuan perjanjian gencatan senjata dengan cara yang menjamin pemulihan, rekonstruksi, dan kehidupan yang bermartabat bagi seluruh rakyat Palestina kami."
    (ahm)
    Komentar
    Additional JS