Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home BUMN Featured

    Sorry to say, Komisaris BUMN Kita Terlalu Mahal - CNN Indonesia

    3 min read

     

    Sorry to say, Komisaris BUMN Kita Terlalu Mahal

    CNN Indonesia
    Kamis, 16 Okt 2025 15:06 WIB


    Chief Investment Officer (CIO) Danantara Pandu Sjahrir mengungkapkan alasan kuat pemerintah menghapus tantiem komisaris BUMN. (REUTERS/Willy Kurniawan).
    Jakarta, CNN Indonesia --

    Chief Investment Officer (CIO) Danantara Pandu Sjahrir mengungkapkan alasan kuat pemerintah menghapus tantiem komisaris BUMN.

    Ia menegaskan Danantara patuh terhadap aturan main di tingkat internasional. Akan tetapi, fasilitas keuangan yang selama ini diberikan bagi komisaris BUMN ternyata jauh lebih tinggi dari implementasi global.

    "Ada mind shift yang sangat besar sedang terjadi di Danantara. Perubahan dari sisi komisaris yang kita lakukan, karena kita com (comply), komisaris-komisaris kita dibandingkan secara dunia, sorry to say memang terlalu mahal," ungkapnya dalam 1 Tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran: Optimism on 8% Economic Growth di Hotel JS Luwansa, Jakarta Selatan, Kamis (16/10).

    "Itu yang harus kita ubah secara tantiem dan segala. Kurang lebih di Danantara kita save Rp8,2 triliun yang sekarang uangnya bisa digunakan untuk investasi, dari (penghapusan) tantiem komisaris," tegas Pandu.

    Lihat Juga :

    FOTO: Prabowo Bahas Danantara Bareng Ray Dalio dan Konglomerat RI

    Presiden Prabowo Subianto memang keras terhadap BUMN. Terlebih, ia melihat masih banyak jajaran manajemen BUMN yang justru menyalahgunakan kepercayaan negara untuk kepentingan pribadi.

    Ia menegaskan aksi-aksi culas itu sudah tak bisa ditoleransi. Prabowo bahkan meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) hingga Kejaksaan Agung untuk memburu pejabat BUMN nakal lewat jalur hukum.

    "Dia kira itu (BUMN) perusahaan nenek moyang. Perusahaan rugi, dia tambah bonus untuk dirinya sendiri, berengsek bener itu!" ucap Prabowo mengumpat dalam Pidato Munas ke-VI Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Jakarta, Senin (29/9).

    "Saya mau kirim Kejaksaan dan KPK untuk kejar-kejar itu, bagaimana saudara, perlu dikejar atau tidak? Nanti dibilang Prabowo kejam lagi," sambungnya.

    (skt/sfr)
    Komentar
    Additional JS