Kamis, 16 Oktober 2025 | 18:00 WIB

Pondok Pesantren Cipasung Kabupaten Tasikmalaya. (Foto: Dok. Pribadi).

Surabaya, NU Online Jatim

Polemik tayangan program Xpose Uncensored Trans7 beberapa waktu lalu ternyata tidak hanya menampilkan Pesantren Lirboyo Kediri, Jawa Timur. Akan tetapi, tayangan itu juga menampilkan salah satu pesantren bersejarah di Jawa Barat, yakni Pondok Pesantren Cipasung, Tasikmalaya Jawa Barat.

Menanggapi hal tersebut, Pondok Pesantren Cipasung mengeluarkan surat keberatan dengan nomor 194.SPn./SEKRE/PPC/X/2025 atas framing jahat terhadap pesantren dan ulama. Surat keberatan itu ditandatangani secara langsung oleh Pimpinan Pondok Pesantren Cipasung KH Ubaidillah Ruhiat, Selasa (14/10/2025).

"Dengan hormat, kami Keluarga Besar Pondok pesantren Cipasung menyampaikan keberatan keras serta kekecewaan mendalam atas tayangan Xpose Uncensored Trans7 (13 Oktober 2025) yang menampilkan framing negatif terhadap pesantren dan ulama," tulis surat tersebut. 

"Tayangan tersebut tidak hanya menyudutkan kehidupan pesantren dan kiai, tetapi juga menampilkan cuplikan rumah almarhum KH A Bunyamin Ruhiat Pimpinan Pondok Pesantren Cipasung masa khidmah 2012-2022, dengan tanpa izin disertai narasi yang merendahkan martabat ulama. Ironisnya, hal ini muncul menjelang peringatan Hari Santri Nasional (22 Oktober) momentum penghormatan bagi para santri dan pejuang bangsa. Sehingga sangat mengusik hati umat dan melukai perasaan keluarga besar pesantren di seluruh Indonesia," tambahnya.

Dalam surat tersebut, Pondok Pesantren Cipasung menilai bahwa dari tayangan tersebut telah melanggar sejumlah poin sebagaimana berikut:

Dalam surat yang ditunjukkan kepada Pimpinan dan Direksi Trans7 itu, Pondok Pesantren Cipasung juga menuliskan sejumlah tuntutan, yaitu:

Selengkapnya klik di sini.