Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Donald Trump Dunia Internasional Featured NATO Spanyol

    Trump Desak NATO Depak Spanyol, Ini Alasannya - SINDOnews

    2 min read

     

    Trump Desak NATO Depak Spanyol, Ini Alasannya

    Jum'at, 10 Oktober 2025 - 09:22 WIB

    Presiden AS Donald Trump desak NATO mengeluarkan Spanyol dari blok militer tersebut. Foto/Gedung Putih
    A
    A
    A
    WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mendesak NATO untuk mengeluarkan Spanyol dari blok militer tersebut. Alasannya, Madrid gagal memenuhi target anggaran pertahanan baru sebesar 5%.

    Pemimpin Amerika tersebut, yang mempelopori peningkatan anggaran pertahanan seluruh anggota aliansi, mengeklaim bahwa dia telah mengamankan komitmen tersebut dalam KTT NATO pada bulan Juni.

    Trump membahas isu itu dalam pertemuan dengan Presiden Finlandia Alexander Stubb di Oval Office Gedung Putih pada hari Kamis. Dia membanggakan komitmennya untuk membuat anggota NATO berkomitmen pada target anggaran pertahanan baru "hampir dengan suara bulat".

    Baca Juga: Negara NATO: Putin Tak Ingin Memulai Perang Dunia III

    "Kami memiliki satu negara yang lamban. Dia adalah Spanyol," kata Trump. "Mereka tidak punya alasan untuk tidak melakukan ini," lanjut dia.

    "Mungkin Anda harus mengeluarkan mereka dari NATO, sejujurnya," imbuh Trump, seperti dikutip dari Russia Today, Jumat (10/10/2025).

    Presiden AS itu telah berulang kali menuduh anggota NATO tersebut gagal memikul beban belanja militer secara adil, bahkan selama masa jabatan pertamanya. Sejak menjabat kembali pada bulan Januari, dia telah mengintensifkan tuntutan agar anggota blok Eropa tersebut membelanjakan lebih banyak untuk pertahanan.

    Dorongannya mencapai puncaknya pada KTT bulan Juni di Den Haag, di mana anggota NATO berkomitmen untuk meningkatkan belanja pertahanan hingga 5% dari PDB mereka setiap tahun pada tahun 2035. Trump memuji pertemuan tersebut sebagai "yang paling bersatu dan produktif dalam sejarah".

    Tidak semua anggota blok senang dengan perkembangan tersebut. Perdana Menteri Slovakia Robert Fico mengatakan setelah pertemuan tersebut bahwa negaranya mampu memenuhi tuntutan NATO bahkan tanpa peningkatan belanja yang substansial dan menunjuk pada "prioritas lain" pemerintahannya.

    Spanyol telah muncul sebagai penentang terkuat dari peningkatan belanja tersebut. Perdana Menteri Pedro Sanchez mengatakan dia telah mendapatkan pengecualian untuk Madrid menjelang KTT, sementara negara tersebut mengusulkan target belanja pertahanan yang lebih rendah, yaitu 2,1% dari PDB.

    Tahun lalu, Spanyol mengalokasikan porsi terkecil PDB-nya untuk pertahanan di antara negara-negara anggota NATO, yaitu sekitar 1,3%.

    Setelah KTT bulan Juni, Menteri Pertahanan Spanyol Margarita Robles menolak target belanja 5% sebagai "sangat mustahil".

    "Tidak ada industri yang mampu melakukannya," ujarnya saat itu, dengan alasan bahwa perusahaan pertahanan Eropa kekurangan tenaga kerja terampil dan bahan baku yang dibutuhkan untuk memperluas produksi, meskipun pemerintah menyediakan pendanaan yang diperlukan.
    (mas)
    Komentar
    Additional JS