JAKARTA, iNewsCirebon.id – Penampilan Azizah Salsha di ajang Jakarta Fashion Week (JFW) 2025 menjadi sorotan publik.  Ia tampil mengenakan busana sportswear dari brand Erspo, namun kehadirannya justru menuai gelombang kritik dari warganet.

Akun resmi TikTok @erspo.official sempat membagikan video penampilan Azizah saat berjalan di panggung JFW 2025.

Dalam video tersebut, Azizah terlihat membawakan koleksi bertema olahraga padel, mengenakan tank top putih, rok mini hijau toska, kaus kaki panjang, sepatu putih, serta membawa raket padel sebagai aksesori.

Alih-alih mendapat pujian, penampilannya justru dihujani komentar negatif. Banyak warganet menilai Erspo tidak seharusnya menggandeng Azizah di tengah berbagai kontroversi yang melibatkannya.

Sebagian besar warganet kecewa karena Erspo dianggap gagal menerapkan cancel culture—yakni menghentikan kerja sama dengan figur publik yang menuai kontroversi. Bahkan, tak sedikit yang menyerukan boikot terhadap produk Erspo sebagai bentuk protes.

Beberapa warganet juga membandingkan kasus Azizah dengan selebgram Julia Prastini (Jule), yang sebelumnya “di-cancel” oleh sejumlah merek karena isu serupa, yakni dugaan perselingkuhan. Mereka menilai ada perlakuan tidak adil antara Jule dan Azizah.

“Erspo pengen diboikot ya?!” tulis akun @dumpfirr.

“Bisa-bisanya Jule di-cancel, Nurul enggak,” ujar akun @wafara.

“Gausah beli brand yang dipakai Nurul Azizah itu,” tambah akun @eghy.

Beberapa warganet bahkan menduga Erspo tetap bekerja sama dengan Azizah karena pengaruh sang ayah, Andre Rosiade, yang dianggap memiliki posisi kuat di publik.

Sebagai informasi, Azizah Salsha sempat menjadi sorotan karena dituding sebagai orang ketiga dalam hubungan Rachel Vennya dan Salim Nauderer.

Kini, ia kembali menjadi bahan perbincangan setelah memperlihatkan kemesraannya dengan kekasih baru, Nadhif, tidak lama setelah bercerai dari pesepak bola Pratama Arhan.

Banyak warganet merasa simpati terhadap Arhan, menilai bahwa ia telah mencintai dan menikahi orang yang salah.
 

Editor : Miftahudin