Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Featured Istimewa Kesehatan Kesehatan Mental Spesial

    2 Juta Anak Alami Gangguan Mental, Komisi IX: Sinyal Darurat Sosial! - Inilah

    3 min read

     

    2 Juta Anak Alami Gangguan Mental, Komisi IX: Sinyal Darurat Sosial!

    Oleh
    Share

    Berita Terkini, Eksklusif di WhatsApp Inilah.com

    Kecil
    Besar

    Anggota Komisi IX DPR RI, Netty Prasetiyani Aher, menyoroti data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) yang menyebutkan lebih dari dua juta anak di Indonesia mengalami gangguan kesehatan mental.

    Jumlah tersebut sekitar 10 persen dari total 20 juta jiwa yang menjalani layanan pemeriksaan kesehatan jiwa gratis dari Kemenkes.

    Menurut Netty, temuan ini merupakan peringatan serius bagi seluruh pihak untuk memberikan perhatian lebih terhadap kesehatan jiwa anak dan remaja.

    “Angka ini bukan sekadar data statistik, tetapi sinyal darurat sosial yang harus kita tanggapi bersama. Anak-anak yang mengalami tekanan mental adalah generasi masa depan bangsa. Jika tidak segera ditangani, kita berisiko kehilangan potensi besar mereka,” ujar Netty dalam keterangan yang diterima inilah.com di Jakarta, Sabtu (1/11/2025).

    Ia mengapresiasi langkah Kemenkes yang telah membuka data dan menyediakan layanan konseling daring, untuk membantu masyarakat mengakses dukungan psikologis secara mudah dan anonim.

    Namun, Netty menilai upaya tersebut perlu diperkuat dengan pendekatan yang lebih sistematis, berkelanjutan, dan menjangkau hingga pelosok daerah.“Layanan daring sangat membantu, tetapi belum semua anak memiliki akses internet. Pemerintah perlu memperkuat layanan konseling di sekolah, puskesmas, dan komunitas agar lebih inklusif,” kata dia.

    Legislator Fraksi PKS ini juga berharap Kemenkes dapat menjelaskan lebih rinci cakupan dan validitas data yang dirilis terkait jumlah anak dengan gangguan mental, agar publik memahami konteksnya secara utuh.

    Dengan penjelasan yang lebih komprehensif, lanjut Netty, semua pihak akan memiliki dasar yang kuat dalam merancang program pencegahan dan pendampingan anak.“Anak-anak sekarang hidup di era tekanan digital dan ekspektasi sosial yang tinggi. Oleh sebab itu, kita perlu membangun budaya komunikasi yang hangat di keluarga dan sekolah agar anak merasa aman untuk bercerita dan meminta bantuan,” jelasnya.

    Dengan demikian, kata dia, perhatian terhadap pengokohan ketahanan keluarga menjadi hal yang harus terus dilakukan secara serius oleh pemerintah"Keluarga yang memiliki ketahanan fisik, ekonomi, sosial-budaya dan psikologis-spiritual tentu menjadi bagian dari solusi gangguan kesehatan mental pada anak dan remaja," pungkas Netty.

    Data Kemenkes

    Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes), Dante Saksono Harbuwono, mengungkapkan data mengejutkan terkait kesehatan mental anak di Indonesia.

    Dari pemeriksaan kesehatan jiwa gratis yang telah menjangkau sekitar 20 juta jiwa, terdapat lebih dari dua juta anak yang teridentifikasi mengalami gangguan mental.

    ”Dari laporan yang kami terima dalam pemeriksaan kesehatan jiwa gratis dan telah menjangkau sekitar 20 juta jiwa, terdapat lebih dari dua juta anak yang mengalami gangguan kesehatan mental,” kata Wamenkes Dante, Kamis (30/10/2025).

    Menanggapi tingginya kasus gangguan mental, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) kini menyediakan layanan konseling daring yang dapat diakses melalui platform healing119.id.

    Layanan ini ditujukan bagi warga yang mengalami stres, depresi, atau bahkan memiliki keinginan bunuh diri.

    Wamenkes menuturkan, platform tersebut memfasilitasi pengguna untuk berbagi keluh kesah secara anonim, dengan psikolog sosial dan klinis yang siap mendengarkan selama 24 jam penuh.

    ”Dalam waktu hanya tiga bulan, platform ini telah dikunjungi lebih dari 45 ribu pengguna. Ini adalah langkah kecil, tetapi berarti besar bagi upaya penyembuhan jiwa bangsa,” ungkap Wamenkes.

    Dante Saksono Harbuwono menekankan, stres dan tantangan kesehatan jiwa adalah bagian tak terhindarkan dari kehidupan sehari-hari.

    0 suka
    0 bookmark
    Komentar
    Additional JS