BI Desak Bank Pangkas Bunga Kredit Lebih Cepat usai Terima Dana SAL Rp200 Triliun - SindoNews
2 min read
BI Desak Bank Pangkas Bunga Kredit Lebih Cepat usai Terima Dana SAL Rp200 Triliun
Rabu, 19 November 2025 - 18:41 WIB
Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo mendesak perbankan nasional untuk mempercepat penurunan suku bunga kredit. Foto/Dok
A
A
A
JAKARTA - Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo mendesak perbankan nasional untuk mempercepat penurunan suku bunga kredit . Hal ini muncul menyusul kebijakan Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa yang telah menempatkan Saldo Anggaran Lebih (SAL) pemerintah senilai total Rp200 triliun di lima bank BUMN.
Perry menilai bahwa langkah penempatan dana ini, bersamaan dengan pelonggaran kebijakan moneter yang telah dilakukan BI, harus segera direspons oleh perbankan dengan penurunan suku bunga.
"Pelonggaran kebijakan moneter yang telah ditempuh Bank Indonesia dan penempatan dana saldo anggaran lebih (SAL) oleh pemerintah di perbankan perlu diikuti dengan penurunan suku bunga perbankan lebih cepat," jelas Perry saat konferensi pers hasil Rapat Dewan Gubernur BI, Rabu (19/11/2025).
Baca Juga: Purbaya Titip Dana Rp200 Triliun di Himbara, Berikut Rincian Lengkap Realisasinya
Penempatan dana SAL tersebut disebar ke Bank Mandiri, BNI, dan BRI dengan masing-masing Rp55 triliun, BTN sebesar Rp25 triliun, dan BSI sebesar Rp10 triliun.
Perry menilai bahwa langkah penempatan dana ini, bersamaan dengan pelonggaran kebijakan moneter yang telah dilakukan BI, harus segera direspons oleh perbankan dengan penurunan suku bunga.
"Pelonggaran kebijakan moneter yang telah ditempuh Bank Indonesia dan penempatan dana saldo anggaran lebih (SAL) oleh pemerintah di perbankan perlu diikuti dengan penurunan suku bunga perbankan lebih cepat," jelas Perry saat konferensi pers hasil Rapat Dewan Gubernur BI, Rabu (19/11/2025).
Baca Juga: Purbaya Titip Dana Rp200 Triliun di Himbara, Berikut Rincian Lengkap Realisasinya
Penempatan dana SAL tersebut disebar ke Bank Mandiri, BNI, dan BRI dengan masing-masing Rp55 triliun, BTN sebesar Rp25 triliun, dan BSI sebesar Rp10 triliun.
Perry menyoroti bahwa penurunan suku bunga perbankan masih berjalan lambat, meskipun BI telah mengambil langkah pelonggaran yang signifikan sepanjang tahun 2025.
Adapun BI Rate telah turun sebesar 125 basis poin selama tahun 2025. Suku bunga INDONIA di pasar uang overnight turun 203 basis poin, dari 6,03% pada awal 2025 menjadi 4,00% pada 18 November 2025.Suku bunga SRBI untuk tenor 6, 9, dan 12 bulan juga menurun antara 254 bps hingga 257 bps, menjadi rata-rata di bawah 4,70%.
Baca Juga: Purbaya: Suntikan Rp200 Triliun ke Himbara Dongkrak Uang Beredar 13,2%
Kontras dengan pasar uang, transmisi ke suku bunga perbankan berjalan lambat. Suku Bunga Deposito 1 Bulan hanya turun 56 basis poin (bps), dari 4,81% menjadi 4,25% (Oktober 2025). Penurunan ini dipengaruhi oleh pemberian special rate kepada deposan besar yang mencapai 27% dari total DPK bank.
Suku Bunga Kredit Perbankan penurunannya bahkan lebih lambat lagi, yaitu hanya 20 basis poin (bps), dari 9,20% menjadi 9,00% (Oktober 2025).
Perry menegaskan, bahwa data ini menunjukkan adanya kebutuhan mendesak bagi bank untuk mempercepat transmisi kebijakan moneter agar dapat mendukung sektor riil dan pertumbuhan ekonomi lebih optimal.
(akr)