Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Featured Istimewa Kota Kreatif UNESCO MALANG Ponorogo Spesial UNESCO

    Indonesia Kini Punya 7! Malang dan Ponorogo Resmi Jadi Jaringan Kota Kreatif UNESCO - Merdeka

    4 min read

     

    Indonesia Kini Punya 7! Malang dan Ponorogo Resmi Jadi Jaringan Kota Kreatif UNESCO

    Malang dan Ponorogo resmi bergabung dalam jaringan Kota Kreatif UNESCO, menambah daftar kota kreatif di Indonesia menjadi tujuh. Penasaran apa saja bidang kreatif yang diakui dan bagaimana dampaknya?

    Indonesia Kini Punya 7! Malang dan Ponorogo Resmi Jadi Jaringan Kota Kreatif UNESCO
    Malang dan Ponorogo resmi bergabung dalam jaringan Kota Kreatif UNESCO, menambah daftar kota kreatif di Indonesia menjadi tujuh. Penasaran apa saja bidang kreatif yang diakui dan bagaimana dampaknya? (©AntaraNews)

    Kabar gembira datang dari panggung internasional, Kota Malang dan Kota Ponorogo secara resmi telah ditetapkan sebagai bagian dari Jaringan Kota Kreatif UNESCO (UCCN). Pengumuman prestisius ini disampaikan oleh Direktur Jenderal UNESCO, Audrey Azoulay, bertepatan dengan peringatan World Cities Day 2025.

    Penambahan dua kota ini menegaskan posisi Indonesia dalam peta kreativitas global, sekaligus menunjukkan bahwa ekosistem kreatif di tanah air tidak hanya berkembang di kota-kota besar. Wakil Delegasi Tetap Republik Indonesia untuk UNESCO, Satrya Wibawa, menyampaikan apresiasinya atas pencapaian ini.

    Dengan penetapan tersebut, Indonesia kini memiliki total tujuh kota yang diakui UNESCO atas kekayaan dan inovasi kreatifnya. Ponorogo diakui dalam bidang Crafts and Folk Art, sementara Malang menonjol di bidang Media Arts, menambah keragaman portofolio kreatif Indonesia.

    Peran Penting Malang dan Ponorogo dalam Jaringan Kota Kreatif UNESCO

    Penetapan Ponorogo sebagai Kota Kreatif bidang Crafts and Folk Art menyoroti kekuatan seni rakyat yang mendalam, terutama tradisi Reog yang ikonik. Selain itu, kerajinan pendukung serta ekosistem pelaku budaya lokal turut menjadi faktor penting dalam pengakuan ini.

    Melalui status ini, Ponorogo kini masuk ke dalam jejaring kota-kota dunia yang secara aktif memajukan kriya dan seni rakyat sebagai pendorong pembangunan berkelanjutan. "Penunjukan ini sekaligus mengafirmasi proposal Indonesia yang sejak 2024 memang mengajukan Ponorogo dan Malang ke UNESCO," ujar Satrya Wibawa.

    Sementara itu, Kota Malang berhasil masuk dalam kategori Media Arts berkat kapasitasnya yang kuat di bidang gim, animasi, dan digital storytelling. Komunitas makerspace yang dinamis serta dukungan kuat dari universitas dan sektor kreatif muda di Jawa Timur juga menjadi penentu.

    Dengan status Kota Kreatif Media Arts, Malang kini memiliki kesempatan untuk mengakses praktik terbaik dari kota-kota media arts lain seperti Changsha atau Gwangju. Hal ini juga membuka peluang besar bagi Malang untuk menawarkan kolaborasi Asia Tenggara berbasis konten lokal yang kaya.

    Indonesia: Kekuatan Kreatif yang Beragam di UNESCO

    Sebelum penetapan Malang dan Ponorogo, Indonesia telah memiliki lima kota yang tergabung dalam jaringan kota kreatif UNESCO. Kelima kota tersebut adalah Pekalongan (Crafts and Folk Art, 2014), Bandung (Design, 2015), Ambon (Musik, 2019), Jakarta (Literatur, 2021), dan Surakarta (Solo) (Crafts and Folk Art, 2023).

    Kini, dengan total tujuh kota kreatif, Indonesia menempatkan dirinya sebagai salah satu negara di Asia dengan portofolio bidang kreatif paling beragam dalam UCCN. Portofolio ini mencakup kriya & seni rakyat, desain, musik, sastra, dan media arts, menunjukkan kekayaan budaya dan inovasi bangsa.

    Menurut Satrya Wibawa, keberagaman ini sejalan dengan fokus UNESCO yang mendorong kota-kota untuk menjadikan budaya dan industri kreatif sebagai penggerak ketahanan sosial, investasi, dan kohesi komunitas. Ini adalah langkah strategis untuk pembangunan berkelanjutan.

    Langkah Strategis dan Harapan ke Depan

    Pada tahun ini, UNESCO menambahkan 58 kota baru ke dalam UCCN, sehingga jejaring ini kini beranggotakan 408 kota dari lebih 100 negara. Untuk pertama kalinya, bidang baru arsitektur juga diperkenalkan, menandakan bahwa UCCN terus berkembang dan relevan dengan agenda pembangunan perkotaan terkini.

    Masuknya Ponorogo dan Malang sebagai bagian dari 58 kota kreatif baru ini idealnya ditindaklanjuti dengan langkah-langkah strategis oleh para pemangku kepentingan terkait. Koordinasi dan kerja sama dengan kota-kota kreatif Indonesia lainnya diharapkan dapat membentuk Cluster Indonesia Creative Cities di UNESCO.

    Satrya Wibawa menekankan pentingnya bagi pemerintah kota, kementerian, dan pemangku kepentingan terkait untuk segera melaksanakan rencana aksi 4 tahun bagi Ponorogo dan Malang. Pelaksanaan ini harus sesuai dengan pedoman UCCN untuk memastikan keberlanjutan dan dampak positif dari status ini.

    Sumber: AntaraNews

    Komentar
    Additional JS