Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Featured Istimewa KPK Spesial Whoosh

    Korupsi Whoosh Kebangetan! Ada Temuan KPK Negara Disuruh Beli Tanahnya Sendiri - Inilah

    2 min read

     

    Korupsi Whoosh Kebangetan! Ada Temuan KPK Negara Disuruh Beli Tanahnya Sendiri

    Oleh
    Share

    Para penumpang kereta cepat Whoosh di Stasiun Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Jumat (28/6/2024). (Foto: Dok. Antara/Rubby Jovan)

    Berita Terkini, Eksklusif di WhatsApp Inilah.com

    Kecil
    Besar

    Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tengah menyelidiki dugaan tindak pidana korupsi dalam proyek kereta cepat Jakarta-Bandung, Whoosh, di lingkungan PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC). KPK menduga terdapat tanah milik negara yang dijual kembali ke negara dalam proyek ini.

    “Ada oknum-oknum, di mana yang seharusnya ini milik negara, tetapi dijual lagi ke negara,” ujar Pelaksana Tugas Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK, Asep Guntur Rahayu, di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Senin (10/11/2025).

    Asep menambahkan, lahan-lahan milik negara tersebut tidak dijual sesuai harga pasar dan bahkan ada yang lebih tinggi dari seharusnya. Padahal, tanah negara yang digunakan untuk proyek pemerintah semestinya tidak memerlukan pembayaran.

    “Kalaupun itu misalkan kawasan hutan, ya dikonversi nanti dengan lahan yang lain lagi, seperti itu,” katanya.

    Karena itu, KPK tengah menelusuri pengadaan lahan untuk proyek Whoosh yang dianggap tidak wajar.

    “Kalau pembayarannya wajar, maka tidak akan kami perkarakan,” jelas Asep.

    Ia menegaskan, “Akan tetapi, bagi yang pembayarannya tidak wajar, mark up, dan lain-lain, apalagi bukan tanahnya, ini tanah negara, dengan berbagai macam cara, karena ini proyek nasional, lalu dia diatur sana sini, sehingga mereka mendapat sejumlah uang, bukan sejumlah lagi, ini uang besar, nah kami harus kembalikan uang itu kepada negara.”

    Sebelumnya, mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD menyampaikan dugaan penggelembungan anggaran atau mark up proyek Whoosh melalui video yang diunggah di kanal YouTube pribadinya pada 14 Oktober 2025.

    “Menurut perhitungan pihak Indonesia, biaya per satu kilometer kereta Whoosh itu 52 juta dolar Amerika Serikat. Akan tetapi, di China sendiri, hitungannya 17–18 juta dolar AS. Naik tiga kali lipat,” kata Mahfud MD.

    Ia menambahkan, “Ini siapa yang menaikkan? Uangnya ke mana? Naik tiga kali lipat. 17 juta dolar AS ya, dolar Amerika nih, bukan rupiah, per kilometernya menjadi 52 juta dolar AS di Indonesia. Nah itu mark up. Harus diteliti siapa yang dulu melakukan ini.”

    KPK pun mengimbau Mahfud MD membuat laporan resmi terkait dugaan korupsi tersebut pada 16 Oktober 2025. Mahfud menyatakan kesiapannya memberikan keterangan dan dipanggil KPK pada 26 Oktober 2025.

    KPK kemudian mengumumkan pada 27 Oktober 2025 bahwa dugaan korupsi proyek Whoosh telah naik ke tahap penyelidikan sejak awal 2025.

    0 suka
    0 bookmark
    Komentar
    Additional JS