Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Featured Istimewa KSPSI Marsinah Prabowo Subianto Spesial

    KSPSI Apresiasi Prabowo: Marsinah Resmi Dinobatkan sebagai Pahlawan Nasional - Merdeka

    5 min read

     

    KSPSI Apresiasi Prabowo: Marsinah Resmi Dinobatkan sebagai Pahlawan Nasional

    Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) menyampaikan apresiasi tinggi kepada Presiden Prabowo Subianto atas penetapan Marsinah sebagai Pahlawan Nasional, sebuah janji yang kini terwujud.

    KSPSI Apresiasi Prabowo: Marsinah Resmi Dinobatkan sebagai Pahlawan Nasional
    Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) mengapresiasi Presiden Prabowo Subianto yang memenuhi janji untuk mendukung Marsinah sebagai Pahlawan Nasional, momen bersejarah bagi gerakan buruh Indonesia. (©AntaraNews)

    Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) memberikan apresiasi mendalam kepada Presiden Prabowo Subianto atas komitmennya dalam mendukung pengangkatan aktivis buruh Marsinah sebagai pahlawan nasional. Pengumuman ini menjadi kenyataan setelah janji yang disampaikan Presiden Prabowo pada peringatan Hari Buruh Internasional (May Day) Mei 2025 lalu. Penetapan Marsinah sebagai pahlawan nasional akan diumumkan secara resmi pada Senin, 10 November, bertepatan dengan Hari Pahlawan.

    Presiden KSPSI Andi Gani Nena Wea mengungkapkan rasa terima kasihnya atas penghormatan luar biasa ini. "Kami berterima kasih kepada Presiden Prabowo Subianto atas penghormatan luar biasa. Ini janji beliau saat peringatan May Day di Monas yang akhirnya diwujudkan. Permintaan kami secara spontan di atas panggung, beliau penuhi," ujar Andi Gani dalam konferensi pers di Kantor DPP KSPSI, Jakarta, Minggu.

    Keputusan ini menandai momen bersejarah bagi gerakan buruh di Indonesia, mengingat perjuangan Marsinah yang gugur saat memperjuangkan hak-hak buruh. Semangatnya diharapkan menjadi inspirasi abadi bagi seluruh pekerja di tanah air. Marsinah, yang merupakan anggota KSPSI di PT Catur Putra Surya (CPS), dibunuh ketika berjuang untuk hak-hak buruh, dan kini pengorbanannya diakui oleh negara.

    Penghargaan atas Perjuangan Marsinah dan Reaksi Keluarga

    Andi Gani Nena Wea menegaskan bahwa keputusan untuk mengangkat Marsinah sebagai pahlawan nasional adalah pengakuan yang sangat berarti. Perjuangan Marsinah yang gigih dalam membela hak-hak buruh telah meninggalkan jejak mendalam. Pengorbanannya menjadi simbol perlawanan terhadap ketidakadilan dan semangat untuk mencapai kesejahteraan pekerja.

    "Ibu Marsinah adalah anggota KSPSI di PT Catur Putra Surya (CPS) ketika beliau dibunuh saat memperjuangkan hak-hak buruh. Semangat perjuangannya akan selalu hidup, bukan hanya di KSPSI, tetapi bagi seluruh buruh Indonesia," kata Andi Gani. Pengakuan ini diharapkan dapat mengukuhkan nilai-nilai perjuangan buruh dalam sejarah bangsa.

    Sementara itu, Marsini, kakak kandung mendiang Marsinah, tidak dapat menyembunyikan rasa haru dan bangganya. Ia mengaku sangat terkejut dan tidak percaya ketika pertama kali mendengar kabar bahwa adiknya akan dianugerahi gelar pahlawan nasional. Kabar tersebut diterima Marsini dari media dan wartawan pada awal Mei 2025, saat ia sedang mempersiapkan acara peringatan May Day.

    Marsini menceritakan bagaimana ia dan keluarganya harus berhati-hati menanggapi kabar tersebut di awal, mengingat banyaknya pihak yang menghubunginya. Proses penetapan yang masih berjalan membuat mereka memilih menunggu kepastian. "Saya takut salah bicara. Jadi, saya tunggu sampai semuanya benar-benar pasti. Alhamdulillah, sekarang sudah jelas gelar pahlawan nasional itu akan resmi diberikan," ujarnya.

    Perjalanan Hidup dan Makna Gelar Pahlawan Nasional

    Mengenang Marsinah yang gugur di usia 24 tahun, Marsini mengungkapkan kebanggaan sekaligus kesedihannya atas pengakuan negara terhadap perjuangan adiknya. Kehidupan Marsinah kala itu diliputi kesulitan ekonomi, namun semangatnya untuk keadilan tidak pernah padam. Marsini juga menekankan bahwa perjuangan Marsinah tidak hanya sebatas upah buruh, melainkan juga keberanian seorang perempuan dalam menuntut keadilan sosial.

    Semangat Marsinah untuk menegakkan keadilan sudah terlihat sejak usia muda. Ia sempat bercita-cita untuk kuliah hukum agar dapat membela kaum kecil, namun kondisi ekonomi keluarga tidak memungkinkan cita-cita tersebut tercapai. Akhirnya, Marsinah bekerja sebagai buruh di PT CPS di Porong, Sidoarjo, Jawa Timur, tempat ia kemudian mengorbankan nyawanya demi hak-hak buruh.

    Menjelang upacara penganugerahan di Istana Negara, Marsini juga menuturkan betapa rumitnya proses administrasi dan verifikasi yang harus dilalui. Ia menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu mendorong proses ini, termasuk pejabat daerah dan aktivis buruh. "Dukungan masyarakat, pemda, dan para pejuang buruh luar biasa. Saya sangat berterima kasih, khususnya kepada Bapak Presiden Prabowo Subianto yang telah memenuhi janjinya saat May Day 2025," tutur Marsini.

    Marsini berharap gelar pahlawan nasional ini akan menjadi pengingat penting bagi generasi muda tentang arti perjuangan hak-hak buruh dan pentingnya menjaga semangat solidaritas. Pengakuan ini diharapkan dapat menginspirasi lebih banyak orang untuk terus memperjuangkan keadilan dan hak-hak pekerja di masa depan.

    Sumber: AntaraNews

    Komentar
    Additional JS