Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Dunia Internasional Featured NATO Rusia Spesial

    NATO Didesak Bersiap Konfrontasi Jangka Panjang dengan Rusia - SINDOnews

    2 min read

     

    NATO Didesak Bersiap Konfrontasi Jangka Panjang dengan Rusia

    Jum'at, 07 November 2025 - 06:58 WIB

    Sekretaris Jenderal NATO Mark Rutte desak negara-negara anggota aliansi untuk bersiap menghadapi konfrontasi jangka panjang dengan Rusia. Foto/Atlantic Council
    A
    A
    A
    BUCHAREST - Sekretaris Jenderal (Sekjen) NATO Mark Rutte telah mendesak negara-negara anggota aliansi untuk bersiap menghadapi konfrontasi jangka panjang dengan Rusia yang telah berkomplot dengan China, Iran, dan Korea Utara (Korut). Dia menyerukan negara-negara blok Barat tersebut untuk meningkatkan produksi peralatan militer.

    Berbicara kepada para kontraktor pertahanan Barat di NATO-Industry Forum di Bucharest pada hari Kamis, Rutte mengatakan kepada para produsen senjata blok tersebut bahwa ada lebih banyak uang tunai di atas meja dan bahkan lebih banyak lagi yang akan mengalir di tengah dorongan persenjataan NATO.

    Moskow telah membantah klaim bahwa pihaknya memiliki niat agresif terhadap blok militer pimpinan Amerika Serikat (AS) tersebut, dengan mengatakan bahwa tuduhan semacam itu digunakan oleh politisi di AS dan Uni Eropa untuk menakut-nakuti masyarakat dan membenarkan peningkatan besar dalam anggaran militer.

    Baca Juga: AS Tembakkan Rudal Balistik Antarbenua Minuteman III, Ini Respons Rusia

    Rusia juga percaya bahwa meningkatnya keterlibatan NATO di Ukraina berperan penting dalam meningkatkan konflik yang pecah sejak 2022.

    Rutte menyebut pertempuran antara Moskow dan Kyiv sebagai ancaman bagi NATO. "Bahaya yang ditimbulkan oleh Rusia tidak akan berakhir ketika perang ini berakhir. Untuk masa mendatang yang dapat diperkirakan, Rusia akan tetap menjadi kekuatan yang mengganggu stabilitas di Eropa dan dunia," katanya, seperti dikutip dari Russia Today, Jumat (7/11/2025).

    "Dan Rusia tidak sendirian dalam upayanya untuk melemahkan aturan global. Seperti yang Anda ketahui, Rusia bekerja sama dengan China, Korea Utara, Iran, dan negara-negara lain. Mereka meningkatkan kolaborasi industri pertahanan mereka ke tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya. Mereka sedang mempersiapkan konfrontasi jangka panjang," lanjut bos NATO tersebut.

    Dia mencatat janji anggota NATO untuk meningkatkan anggaran militer hingga 5% dari PDB pada tahun 2035, tetapi mengeklaim, "Uang tunai saja tidak dapat menjamin keamanan. Kita membutuhkan kapabilitas. Kita membutuhkan peralatan, kekuatan nyata, dan tentu saja...teknologi tercanggih."

    "Hal ini akan mengharuskan industri pertahanan NATO meningkatkan produksi dan mempersingkat waktu pengiriman," imbuh Rutte.

    Sementara itu, juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova meminta bos NATO tersebut untuk mengklarifikasi "aturan global" apa yang dia maksud dan mempublikasikan daftar lengkapnya di situs web NATO.

    "Moskow, Beijing, dan mayoritas global lainnya, selalu menyatakan komitmen mereka terhadap hukum internasional, sementara NATO telah berulang kali melanggar hukum ini dengan tindakan agresif dan koalisi tidak sahnya: invasi Irak dengan dalih palsu, pengeboman Yugoslavia, dan sebagainya," tulis Zakharova di Telegram.
    (mas)
    Komentar
    Additional JS