Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Banjir Featured Istimewa Lintas Peristiwa Spesial

    Ratusan Rumah di Kampung Baru Medan Terendam Banjir, Balita hingga Lansia Dievakuasi Bergantian - Kompas

    3 min read

     

    Ratusan Rumah di Kampung Baru Medan Terendam Banjir, Balita hingga Lansia Dievakuasi Bergantian

    Kompas.com, 27 November 2025, 18:52 WIB
    Lihat Foto

    MEDAN, KOMPAS.com - Tim gabungan terus melakukan evakuasi tehadap warga yang masih terjebak banjir di Lingkungan XVIII, Kelurahan Kampung Baru, Kecamatan Medan Maimun, Kota Medan, Sumatera Utara, Kamis (27/11/2025).

    Petugas terlihat menggunakan perahu karet saat menjemput warga.

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

    Hingga sore pukul 17.00 WIB, tim saling bergantian menjemput warga yang tidak bisa keluar rumah.

    "Ada lebih kurang 20 an orang lagi yang dievakuasi. Merek semua ada di bawah," kata Kepala Lingkungan XVIII, Ningsih di sela-sela mengurus warga yang sedang mengambil konsumsi di Jalan Brigjen Katamso, Medan.

    Tegang! Afrika Selatan Ngamuk Usai Dilarang Trump Hadiri KTT G20 2026

    Pantauan di lapangan, tim terlihat membawa sejumlah warga di atas perahu karet, termasuk orang tua, remaja, anak-anak hingga balita.

    Di Kampung Baru ini ada ratusan rumah warga terendam air dan yang terlihat hanya bagian atap saja.

    Sementara dinding sudah tertutup genangan air berwarna kuning.

    Kondisi tersebut sudah terjadi sejak subuh tadi dan sampai sekarang air masih belum surut.

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

    "Akibat dari banjir ini, ada 180 rumah yang terdampak parah. Sampai ada atap rumah yang tenggelam," kata Ningsih.

    Selain rumah yang terendam, ada 310 Kepala Keluarga dan 600 jiwa yang terpaksa harus mengungsi. Namun dia menyebut, hingga sekarang tidak ada korban jiwa.

    "Mudah-mudahan dijauhkan Allah lah, belum ada korban," ucap Ningsih.

    Dia lalu menceritakan, banjir mulai datang sekitar pukul 3 subuh saat air Sungai Deli sudah melewati pembatas.

    Mengetahui kondisi itu, ia langsung mengabarkan tidak hanya pada atasannya, tapi terutama ke warganya.

    "Saya langsung buat laporan ke pimpinan bahwa terjadi kebanjiran. Lalu saya ke lorong-lorong memberitahu ke warga dan melalui grup WhatsApp gang dan keluarga. Saya sampaikan soal antisipasi kenaikan air sungai, gitu," jelas Ningsih.

    Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang
    Komentar
    Additional JS