Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Featured Kasus

    Siswa Kelas 8 Sekolah Pahoa di Gading Serpong Tewas Jatuh dari Lantai 8 Diduga Korban Bullying, Sosok ini Curiga dengan Seruan..., - tvOneNews

    5 min read

     

    Siswa Kelas 8 Sekolah Pahoa di Gading Serpong Tewas Jatuh dari Lantai 8 Diduga Korban Bullying, Sosok ini Curiga dengan Seruan...

    Sosok ini mencurigai terhadap seruan dari sekolah Pahoa, Gading Serpong, Tangerang kepada orang tua setelah siswa kelas 8 SMP, NCA (13) jatuh dari lantai 8.
    • Reporter :
    Jumat, 7 November 2025 - 12:57 WIB


    Jakarta, tvOnenews.com - Insiden siswa kelas 8 Sekolah PahoaGading Serpong, Tangerang, Banten berinisial NCA (13) jatuh mengejutkan sejumlah pihak yang mengaku alumni.

    NCA merupakan siswa kelas 8 SMP dari Sekolah Pahoa yang terekam jatuh dari lantai delapan gedung sekolah, Senin (3/11/2025).

    Rekaman siswa sekolah Pahoa saat terjatuh dari lantai delapan gedung sekolah viral bermula dari sebuah akun media sosial @madam_indonesia.

    Meski kini telah terhapus, unggahan memperlihatkan siswa kelas VIII itu saat terjatuh telah merebak di media sosial.

    Banyak yang berspekulasi motif siswa kelas 8 tersebut terjatuh diduga karena menjadi korban bullying.

    Kolase insiden siswa jatuh dari lantai 8 dan gedung Sekolah Terpadu Pahoa Gading Serpong
    Kolase insiden siswa jatuh dari lantai 8 dan gedung Sekolah Terpadu Pahoa Gading Serpong
    Sumber :
      Baca Juga

      Insiden tersebut langsung mendapat perhatian dari sejumlah warganet yang mengaku sebagai alumni Sekolah Pahoa.

      Sebuah akun X @fapperswagger bernama leaf mengaku sebagai alumni. Ia bahkan sangat terkejut melihat sebuah broadcast pernyataan dari Sekolah Pahoa.

      "Ini broadcast resmi dari pihak Pahoa (sumber dari threads)," tulis Leaf dikutip tvOnenews.com dari X @fapperswagger, Jumat (7/11/2025).

      Dalam broadcast tersebut, Pahoa tentu menyampikan kabar duka cita yang mendalam terhadap NCA yang tewas jatuh diduga dari lantai 8.

      "Kepergian N pasti akan menjadi duka dan luka yang mendalam, terutama bagi keluarga yang ditinggalkan, juga bagi anak-anak kita."

      "Para Laoshi dan juga pihak sekolah sangat merasa kehilangan atas peristiwa ini. Tidak ada hal yang lebih baik yang bisa kita lakukan selain mendoakan Nicholas dan segenap keluarga besarnya."

      "Hal-hal lain yang sekiranya hanya akan memicu duka yang lebih dalam, sebaiknya tidak kita bicarakan di grup ini, dan jangan juga kita tanyakan kepada anak-anak kita nanti."

      "Semoga setiap hati yang berduka, Tuhan beri penghiburan dan kekuatan. Kami sangat mengasihi N dan akan selalu mendoakannya."

      Tentu menurut Leaf, pesan dalam broadcast tersebut memiliki kejanggalan khususnya di paragraf ke-4.

      "Coba lihat paragraf ke-4 kalimat terakhir 'Jangan tanyakan anak-anak'. Justru respons pertama, Tanya! Kamu ngalamin perlakuan yang serupa nggak? If the child is a victim, investigate further. Parents can step up (Jika anak menjadi korban, selidiki lebih lanjut. Orang tua dapat membantu)," jelas Leaf.

      Seruan tersebut mengarah agar para orang tua tidak mengetahui kondisi anak-anaknya terlepas dari insiden jatuhnya NCA.

      Sebelumnya alumnus sekolah tersebut juga mendapatkan kabar dari para siswa mengenai motif dugaan siswa kelas 8 SMP tersebut jatuh.

      "Saya alumni Pahoa yang masih update dengan angkatan bawah. Dari info yang beredar dari adik kelas, korban merupakan korban bullying," tulis alumnus Sekolah Pahoa tersebut.

      Sementara pihak Sekolah Pahoa hanya buka suara tentang kronologi kejadian N terjatuh melalui surat resmi bernomor 0006/DA/PAHOA/XI/2025 ditandatangani oleh Direktur Akademik Lia Soleman dan Direktur Nonakademik Yohani Christi.

      "Ketika insiden tersebut terjadi, pihak sekolah telah berusaha bertindak cepat membawa siswa ke rumah sakit terdekat," bunyi dalam keterangan sekolah pada 5 November 2025.

      Rumah sakit yang didatangi pertama tidak mempunyai fasilitas lengkap, pihak keluarga korban meminta dipindahkan ke Rumah Sakit Siloam.

      "Saat ini insiden tersebut sudah ditangani pihak Kepolisian untuk melakukan investigasi agar dapat menelusuri penyebabnya. Sebelum ada informasi resmi hasil investigasi dari pihak Kepolisian, kami berharap para orang tua siswa tidak berspekulasi agar situasi tetap kondusif dan menjaga perasaan pihak keluarga siswa," lanjut Sekolah Pahoa.

      Kasat Reskrim Polres Tangerang Selatan, AKP Wira Graha Setiawan mengatakan pihaknya dapat laporan adanya tragedi seorang siswa laki-laki jatuh dari lantai delapan gedung Sekolah Pahoa.

      "Kami melakukan cek TKP, mengamankan CCTV dan pemeriksaan saksi-saksi. Saat ini, kami dalam proses penyelidikan terkait peristiwa tersebut," ujar AKP Wira kepada awak media.

      Terkait motifnya, Polres Tangerang Selatan enggan berspekulasi apakah menjadi korban bullying atau tidak sebelum hasil penyelidikan keluar.

      (hap)

      Komentar
      Additional JS