Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Dunia Internasional Featured Inggris

    Takut Dikudeta, Tim PM Inggris Keir Starmer dalam Mode Bunker - inews

    2 min read

     

    Takut Dikudeta, Tim PM Inggris Keir Starmer dalam Mode Bunker


    Kamis, 13 November 2025 - 17:15 WIB

    Kediaman PM Inggris di Downing Street, London. Foto/crown
    A
    A
    A
    LONDON - Tim Perdana Menteri Inggris Keir Starmer meluncurkan "operasi luar biasa" untuk melindunginya di tengah rumor bahwa tokoh-tokoh senior di Partai Buruhnya sendiri sedang merencanakan untuk menggulingkannya. The Guardian melaporkan hal itu, mengutip sumber-sumber di Downing Street.

    Para pejabat di kantor Starmer dilaporkan semakin cemas atas spekulasi di antara anggota parlemen bahwa Menteri Kesehatan Wes Streeting mungkin sedang mempersiapkan kudeta dengan dukungan sekitar 50 tokoh senior Partai Buruh.

    Upaya menggulingkan Starmer dapat terjadi setelah pengumuman anggaran akhir bulan ini atau pada bulan Mei setelah pemilihan lokal.

    Satu sumber di dalam pemerintahan mengatakan kepada media-media Inggris bahwa Downing Street telah "berada dalam mode bunker penuh" karena rumor tersebut.

    Laporan tersebut tidak merinci langkah-langkah yang terlibat tetapi mengatakan para ajudan Starmer telah memperingatkan setiap tantangan kepemimpinan akan "ceroboh."

    Ketidakpuasan ini muncul di tengah meningkatnya kekhawatiran atas penanganan Starmer terhadap ekonomi dan menurunnya tingkat penerimaan terhadapnya.

    Jajak pendapat menunjukkan Starmer adalah salah satu perdana menteri paling tidak populer di zaman modern, dan partainya telah tertinggal dari partai oposisi sayap kanan Reform UK pimpinan Nigel Farage selama berbulan-bulan. Kemerosotan ini diperparah oleh kemarahan atas anggaran yang akan datang.

    Streeting membantah klaim bahwa ia berencana menggantikan Starmer, menyalahkan apa yang ia sebut sebagai "budaya beracun" di kantor perdana menteri.

    Isu ini mengemuka dalam sidang Parlemen pada hari Rabu, di mana pemimpin Konservatif Kemi Badenoch menuduh Starmer telah "kehilangan kendali atas No. 10" dan mengatakan pemerintahannya telah jatuh ke dalam "perang saudara."

    Starmer menjawab bahwa ia memimpin "tim yang bersatu" dan bersikeras ia dan stafnya "berfokus penuh untuk memberikan hasil bagi negara."

    Menurunnya popularitas Starmer bermula dari kemarahan publik atas kurangnya stabilitas ekonomi dan meningkatnya kekhawatiran tentang imigrasi.

    Banyak warga Inggris mengatakan standar hidup mereka telah stagnan karena pajak naik, pertumbuhan melambat, dan layanan publik yang tertekan.

    Sikapnya terhadap imigrasi—memperketat aturan visa dan berjanji memangkas migrasi neto sambil mempertahankan rute kemanusiaan yang terbatas—telah dikritik sebagai tidak konsisten dan bermotif politik.

    Beberapa perdana menteri Inggris telah dicopot oleh partai mereka sendiri melalui pergolakan internal dan tantangan kepemimpinan, termasuk Margaret Thatcher, Boris Johnson, dan Liz Truss.

    Baca juga: Donald Trump Akhiri Shutdown Terlama dalam Sejarah AS
    (sya)
    Komentar
    Additional JS