Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Featured Istimewa KP2MI P2MI POLRI Spesial

    Wamen P2MI Ungkap Peran Strategis Anggota Polri Aktif di KP2MI - SindoNews

    2 min read

     

    Wamen P2MI Ungkap Peran Strategis Anggota Polri Aktif di KP2MI

    Jum'at, 21 November 2025 - 13:35 WIB


    Wakil Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Dzulfikar Ahmad Tawalla mengungkap peran strategis anggota Polri aktif yang bertugas di Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KP2MI). Foto: Dok Sindonews
    A
    A
    A
    JAKARTA - Wakil Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Dzulfikar Ahmad Tawalla mengungkap peran strategis anggota Polri aktif yang bertugas di Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KP2MI). Dia menilai kehadiran polisi aktif dalam struktur kelembagaan KP2MI amat penting.

    Pelibatan Polri merupakan kebutuhan strategis mengingat kompleksitas persoalan migran ilegal dan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO). “Ini dari pandangan saya perlunya KP2MI membutuhkan penegakan hukum (Polri),” ujarnya di Jakarta, Jumat (21/11/2025).

    Baca juga: Larangan Total bagi Polisi Aktif di Jabatan Sipil Dianggap Tidak Tepat

    KP2MI dan Polri telah menyepakati pembentukan desk khusus untuk menangani pekerja migran ilegal dan TPPO. Keberadaan desk tersebut mempercepat proses penanganan karena koordinasi dapat dilakukan secara langsung.

    “Dengan polisi aktif dalam struktur KP2MI, penegakan hukum terkait TPPO dapat lebih cepat dan efisien, karena koordinasi dan komunikasi lebih cepat serta pencegahan pengiriman PMI ilegal lebih bisa masif dilaksanakan,” katanya.

    Dia menilai pengalaman polisi aktif dalam investigasi, intelijen, dan kerja operasional hukum sangat relevan dengan persoalan migran ilegal dan eksploitasi. Sementara, KP2MI memiliki keterbatasan dalam sumber daya manusia, anggaran, dan kewenangan penegakan hukum.

    “Polisi aktif yang ditempatkan di KP2MI tentu sudah berpengalaman dalam melakukan investigasi, intelijen, dan kerja operasional hukum yang sangat relevan untuk menangani kasus migran ilegal dan eksploitasi. Hal ini penting karena KP2MI memiliki keterbatasan dari sisi SDM, anggaran, dan kewenangan penegakan hukum,” ungkapnya.

    Menurut Dzulfikar, perlindungan pekerja migran menjadi perhatian khusus Presiden Prabowo Subianto. Jumlah PMI prosedural dan non-prosedural saat ini berbanding sama. Bahkan, mekanisme keberangkatan PMI non-prosedural umumnya melibatkan pihak-pihak yang melanggar hukum.

    “Hal ini tentu cara dan mekanisme pemberangkatannya melalui pihak-pihak atau oknum yang tidak mematuhi aturan dan melanggar hukum, maka perlunya penegak hukum (Polri) dapat membantu tugas KP2MI dalam prosesi pencegahan dan penindakan pelaku-pelaku penempatan PMI ilegal,” ujarnya.

    Salah satu direktorat baru di KP2MI kini diisi Perwira Tinggi Polri yaitu Direktur Siber. Direktur tersebut telah menunjukkan hasil konkret.

    “Sejauh ini telah berhasil melakukan patroli siber dan melakukan take down sebanyak 1.200 postingan media sosial hasil koordinasi dengan berbagai pihak,” katanya.

    Ketika ditanya apakah KP2MI menilai keberadaan Polri di kementerian sebagai langkah strategis yang mendapat respons positif, Dzulfikar menegaskan kehadiran Polri sangat membantu.

    “Sangat, dan sejauh ini tidak ada kendala dalam hal komunikasi dan kerja sama tim. Bahkan anggota Polri punya satu kelebihan karena terbiasa kerja cepat termasuk kerja dalam situasi genting seperti penanganan kasus-kasus TPPO dan pencegahan pengiriman PMI ilegal,” ujarnya.
    (jon)
    Komentar
    Additional JS