Ringkasan Berita:

• Sejumlah titik di Pulau Jawa digenangi air setelah diguyur hujan dengan intensitas tinggi beberapa hari terakhir
• Di Kota Malang, air mulai naik karena drainase dan sungai tak sanggup menampung air dari hujan yang turun dengan intensitas tinggi
• Kawasan Ancol Jakarta terkena banjir rob

TRIBUNNEWS.COM - Sejumlah titik di Pulau Jawa digenangi air setelah diguyur hujan dengan intensitas tinggi beberapa hari terakhir.

Tak hanya banjir karena hujan saja, sejumlah titik di Jakarta Utara juga mulai digenangi dengan air rob atau air laut.

Seperti yang terjadi di Kota Malang, Jawa Timur, hujan dengan intensitas tinggi membuat puluhan titik terendam air, Kamis (4/12/2025).

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Malang melaporkan, ada 39 titik banjir pada Kamis sore.

Prayitno selaku BPBD Kota Malang menyampaikan bahwa debit air melonjak cukup cepat karena curah hujan yang tinggi.

Saluran drainase dan aliran sungai di sejumlah kawasan pun tak sanggup menampung air sehingga menyebabkan banjir.

"Hujan intensitas lebat memicu peningkatan debit air hingga terjadi luapan ke jalan dan masuk ke permukiman warga."

"Banyak masyarakat yang terjebak di dalam rumah ketika banjir datang," ujar Prayitno kepada Suryamalang.com.

Banjir di Kabupaten Bandung

Banjir juga terjadi di Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

Hujan yang mengguyur pada Kamis siang membuat air mulai menggenangi Desa Cilampeni, Kecamatan Katapang, Kabupaten Bandung.

Pada Kamis siang sekira pukul 13.00 WIB, hujan mulai turun.

Air dari Sungai Citarum mulai naik dan memasuki pemukiman warga.

Seorang warga bernama Koko (70) menceritakan, air mulai naik pada malam hari sekira pukul 18.00 WIB.

"Naiknya itu pas Magrib-an. Posisinya hujan dari jam 1 siang, tapi engga begitu deras. Ya, hujan pada umumnya aja," ujarnya kepada Tribun Jabar saat ditemui di rumahnya pada Jumat (5/12/2025).

Setelah beberapa menit, air meninggi dan aliran air mulai tambah deras.

"Awalnya masih di jalan. Tapi jam 7 malam itu ketinggian air yang masuk ke rumah itu bisa sepinggang orang dewasa. Jadi cuma selang beberapa menit aja. Air langsung deras dan naik," katanya.

Air yang awalnya hanya setinggi mata kaki perlahan menjadi setinggi pinggang orang dewasa.

Koko pun menceritakan bahwa ia berusaha menaikkan sejumlah barang ke tempat yang lebih tinggi supaya tidak basah terkena air.

"Cuma saat air masuk, saya berusaha untuk menaikan barang kaya kulkas, kasur, dan pakaian ke atas meja,"

"Tapi ternyata meja itu malah mengambang. Soalnya air tinggi," ujarnya.

Pemilik toko kelontong ini pun harus merelakan barang dagangannya rusak karena tak bisa terselamatkan.

"Rusak semua ini. Barang enggak bisa diselamatin. Ada beberapa yang selamat, tapi kaya sayuran itu engga bisa diselamatkan,"

"Rugi tapi ini musibah, mau gimana lagi. Semoga tidak terjadi lagi aja," katanya.

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Utara

Banjir Rob kembali terjadi merendam kawasan pesisir Jakarta Utara dalam beberapa hari terakhir.

Kawasan wisata Ancol Taman Impian di sepanjang Dermaga Marina, Pademangan, Jakarta Utara sudah terendam air rob.

Mengutip TribunJakarta.com, air rob mulai naik pada Jumat (5/12/2025).

Air menggenangi jalan lebih dari 30 sentimeter dan membuat operasional kendaraan terganggu.

SPBU Dermaga Marina Ancol juga terdampak banjir rob tersebut hingga layanan pengisian BBM harus dihentikan sementara.

Humas Ancol Taman Impian, Daniel Windriatmoko menuturkan, rob sudah mulai naik sejak awal Desember 2025 dan titik tertingginya pada Kamis (4/12/2025).

Hal tersebut pun berdampak pada kawasan Marina.

"Kemarin kita lihat beberapa wilayah di Jakarta Utara termasuk di Ancol mengalami pasang tertinggi,"

"Yang cukup terdampak adalah kawasan Marina," kata Daniel.

Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta telah mengeluarkan peringatan dini terkait potensi banjir rob pada periode 1 sampai 10 Desember 2025,"

"Peringatan itu berdasarkan informasi BMKG Maritim Tanjung Priok yang memproyeksikan kenaikan pasang air laut di pesisir utara Jakarta.

(Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(Suryamalang.com, Benni Indo)(TribunJabar.id, Adi Ramadhan Pratama)(TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino)