Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Banjir Bencana Featured Lintas Peristiwa Spesial Sumatera

    Banjir Sumatera, KLH Setop Operasional 3 Perusahaan untuk Sementara - Kompas

    4 min read

     

    Banjir Sumatera, KLH Setop Operasional 3 Perusahaan untuk Sementara

    Kompas.com, 6 Desember 2025, 22:02 WIB
    Lihat Foto


    Foto udara kondisi jalan yang putus akibat banjir bandang di Desa Aek Garoga, Kecamatan Batang Toru, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, Minggu (30/11/2025). Bencana banjir bandang yang terjadi pada Selasa (25/11) lalu menyebabkan rumah warga rusak, kendaraan hancur, jalan dan jembatan putus.Menteri Lingkungan Hidup/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (KLH/BPLH), Hanif Faisol Nurofiq, berada di area PT North Sumatera Hydro Energy (NSHE) pengembang PLTA Batang Toru, saat melakukan pengawasan, Jumat (5/12/202).

    KOMPAS.com - Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) menghentikan sementara operasional tiga perusahaan dan mewajibkan audit lingkungan terkait banjir besar dan longsor di Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, per Sabtu (6/12/2025).

    Ketiga perusahaan tersebut adalah PT Agincourt Resources, PT Perkebunan Nusantara III (PTPN III), dan PT North Sumatera Hydro Energy (NSHE) pengembang PLTA Batang Toru.

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

    Baca juga:

    "Mulai 6 Desember 2025, seluruh perusahaan di hulu DAS (Daerah Aliran Sungai) Batang Toru wajib menghentikan operasional dan menjalani audit lingkungan. Kami telah memanggil ketiga perusahaan untuk pemeriksaan resmi pada 8 Desember 2025 di Jakarta," kata Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq lewat keterangan resmi, dikutip Sabtu (6/12/2025).

    "DAS Batang Toru dan Garoga adalah kawasan strategis dengan fungsi ekologis dan sosial yang tidak boleh dikompromikan," tambah Hanif.

    Update BNPB: Korban Meninggal Dunia Banjir Sumatera Capai 867 Orang

    Adapun sebelumnya Hanif melakukan inspeksi udara dan darat di hulu DAS Batang Toru dan Garoga. Tujuannya untuk memverifikasi penyebab bencana, sekaligus menilai kontribusi aktivitas usaha terhadap meningkatnya risiko banjir dan longsor.

    Inspeksi tersebut juga dilakukan untuk memastikan kepatuhan terhadap standar perlindungan lingkungan hidup.

    Baca juga:

    Ada pembukaan lahan masif di DAS Batang Toru

    Menteri Lingkungan Hidup/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (KLH/BPLH), Hanif Faisol Nurofiq, berada di area PT North Sumatera Hydro Energy (NSHE) pengembang PLTA Batang Toru, saat melakukan pengawasan, Jumat (5/12/202).
    Lihat Foto

    Deputi Bidang Penegakan Hukum Lingkungan Hidup Kementerian Lingkungan Hidup, Rizal Irawan, menyampaikan, hasil pantauan udara menunjukkan adanya pembukaan lahan besar-besaran.

    Pembukaan itu berasal dari aktivitas PLTA, hutan tanaman industri, pertambangan, dan kebun sawit.

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

    "Dari overview helikopter, terlihat jelas aktivitas pembukaan lahan untuk PLTA, hutan tanaman industri, pertambangan, dan kebun sawit. Tekanan ini memicu turunnya material kayu dan erosi dalam jumlah besar. Kami akan terus memperluas pengawasan ke Batang Toru, Garoga, dan DAS lain di Sumatera Utara," jelas Rizal.

    Hanif melanjutkan, diperlukan evaluasi menyeluruh terhadap seluruh kegiatan usaha di area tersebut. Kondisi itu makin mendesak karena curah hujan ekstrem saat ini mencapai lebih dari 300 milimeter per hari.

    "Pemulihan lingkungan harus dilihat sebagai satu kesatuan lanskap. Kami akan menghitung kerusakan, menilai aspek hukum, dan tidak menutup kemungkinan adanya proses pidana jika ditemukan pelanggaran yang memperparah bencana," ujar Hanif.

    Saat ini Kementerian Lingkungan Hidup memperketat verifikasi persetujuan lingkungan dan kesesuaian tata ruang. Fokus pengawasan diarahkan pada kegiatan di lereng curam, hulu DAS, dan alur sungai.

    Penegakan hukum akan diambil jika ditemukan pelanggaran yang meningkatkan risiko bencana.

    Baca juga:

    Komentar
    Additional JS