BEIJING, KOMPAS.com – China mengumumkan pemberian bantuan sebesar 100 juta dollar AS (sekitar Rp 1,6 triliun) kepada Palestina untuk meringankan krisis kemanusiaan di Jalur Gaza dan mendukung upaya rekonstruksi.

Pernyataan tersebut disampaikan Presiden Xi Jinping pada Kamis dalam konferensi pers bersama Presiden Perancis Emmanuel Macron setelah pertemuan keduanya di Beijing.

Xi menegaskan bahwa dukungan tersebut merupakan bagian dari upaya kemanusiaan yang mendesak di tengah memburuknya situasi akibat konflik berkepanjangan.

Ucapan terima kasih dari Presiden Abbas

Atas pengumuman tersebut, Presiden Palestina Mahmoud Abbas menyampaikan surat resmi kepada Xi Jinping sebagai bentuk apresiasi mendalam.

Dalam suratnya, Abbas menilai bantuan tersebut sebagai bukti nyata dukungan China terhadap perjuangan rakyat Palestina.

Abbas menuliskan bahwa langkah tersebut “mewujudkan sikap teguh China dalam mendukung keadilan serta mencerminkan solidaritas kemanusiaan dan moral yang mendalam dari kepemimpinan China terhadap rakyat Palestina di tengah agresi dan penderitaan yang belum pernah terjadi sebelumnya.”

Ia juga menegaskan peran penting Beijing dalam membantu rakyat Palestina mempertahankan hak-hak mereka.

“China memainkan peran penting dalam mendukung hak-hak rakyat Palestina dan keteguhan mereka di tanah mereka, serta dalam mengurangi dampak agresi pendudukan, kebijakan permusuhan, dan praktik para kolonialis,” tulisnya.

Lebih lanjut, Abbas menekankan bahwa dukungan ini semakin memperkuat hubungan historis kedua negara.

“Saya mengapresiasi dukungan dermawan ini pada saat kritis, yang mencerminkan kekuatan persahabatan historis antara kedua negara dan bangsa, serta komitmen kepemimpinan China untuk memperkuat hubungan ini dan memperluas kerangka kerja sama serta kemitraan demi kepentingan kedua negara dan untuk mempromosikan perdamaian serta stabilitas di kawasan,” ujarnya.

Ia juga menyampaikan penghargaan atas sikap China di forum internasional.

“Kami sangat menghargai posisi China yang selalu mendukung perjuangan Palestina di forum internasional,” tulis Abbas, sekaligus menegaskan harapan untuk terus bekerja sama dengan Republik Rakyat China guna memperjuangkan “perdamaian yang adil dan komprehensif berdasarkan hukum internasional.”