Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Bencana Featured Lintas Peristiwa Spesial Sumatera Universitas Brawijaya

    Crisis Center UB, Maksimalkan Penanganan Mahasiswa Korban Banjir Sumatera - Malang Raya

    3 min read

     

    Crisis Center UB, Maksimalkan Penanganan Mahasiswa Korban Banjir Sumatera - Malang Raya

    MALANGRAYA.CO – Di tengah kesulitan mahasiswa yang keluarganya terdampak banjir di Sumatera, Universitas Brawijaya (UB) membuka Crisis Center sebagai pusat verifikasi bantuan untuk memastikan penanganan cepat hingga mahasiswa kembali stabil secara akademik maupun personal.

    Direktorat Kemahasiswaan UB menggerakkan tim khusus untuk melakukan verifikasi kebutuhan mahasiswa agar bantuan dapat diterima tepat sasaran.

    Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan, Dr. Setiawan Noerdajasakti, S.H., M.H., turun langsung mengawasi proses pendataan serta pengecekan dokumen. Ia menegaskan bahwa verifikasi menjadi tahapan krusial sebelum bantuan disalurkan.

    "Kami ingin memastikan tidak ada mahasiswa yang terlewat dalam penyaluran bantuan. Ini bentuk tanggung jawab UB pada situasi darurat, terutama ketika mahasiswa menghadapi kesulitan," ujarnya.

    Setiawan menambahkan, UB bergerak cepat setelah laporan awal diterima Crisis Center. Pendataan menunjukkan sejumlah mahasiswa mengalami kendala finansial, gangguan akses komunikasi, hingga kehilangan tempat tinggal sementara.

    "Bantuan tidak hanya berupa dana, tetapi juga pendampingan psikologis, kebutuhan harian, dan kemudahan akses akademik. Kami tidak ingin proses belajar mahasiswa terhambat akibat bencana," jelasnya.

    Ia menyebut verifikasi ini sebagai bagian dari rangkaian penanganan bencana yang sudah disiapkan kampus. Usai pendataan selesai, UB akan menggelar rapat tindak lanjut untuk menentukan skema bantuan dan waktu penyalurannya.

    Langkah ini diharapkan membantu mahasiswa kembali stabil menjalani kegiatan akademik.

    Setiawan memastikan UB terus memantau perkembangan mahasiswa di Sumatera hingga situasi benar-benar pulih.

    "Kami tidak hanya menyalurkan bantuan, tetapi juga memonitor kondisi mahasiswa sampai mereka kembali aman dan nyaman. Keselamatan mahasiswa adalah prioritas kami," tegasnya.

    Hingga sore, proses verifikasi masih berlangsung dengan melibatkan tim Direktorat Kemahasiswaan. UB menargetkan seluruh pendataan rampung dalam waktu singkat agar bantuan dapat segera diberikan.

    Upaya ini menegaskan komitmen UB berada di garis terdepan dalam merespons situasi krisis yang berdampak pada kesejahteraan mahasiswa.

    Sekretaris Menteri Koordinator Pelayanan Eksekutif Mahasiswa (EM UB), Yusuf Hafidzun Alim, menyatakan dukungan penuh atas mekanisme verifikasi yang diterapkan Crisis Center UB.

    Ia menilai kolaborasi antarunit penting agar kebutuhan mahasiswa teridentifikasi secara akurat.

    "Kami memastikan seluruh proses berlangsung transparan dan tepat. Kolaborasi ini dilakukan agar bantuan benar-benar sesuai kebutuhan dan sesuai regulasi kampus," ujarnya.

    Verifikasi dilakukan melalui pencocokan identitas mahasiswa, bukti terdampak bencana, serta kebutuhan yang mereka ajukan.

    Selain wawancara langsung, verifikator juga memeriksa dokumen pendukung. Beberapa mahasiswa diketahui membutuhkan bantuan darurat, seperti akomodasi sementara dan logistik harian.

    Mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Deu Gulton, menyampaikan apresiasinya terhadap perhatian UB yang telah membantu mahasiswa asal Sumatra Utara, Aceh, dan Sumatra Barat.

    Ia menilai banjir yang terjadi di wilayah tersebut sangat parah hingga menenggelamkan rumah warga dan menyisakan tumpukan lumpur.

    Deu juga menjelaskan bahwa beberapa rekannya mengalami kesulitan keuangan karena akses jalan dan komunikasi di daerah asal mereka terputus, sehingga menghambat pengiriman dana dari keluarga.

    "Terima kasih kepada UB, dan untuk teman-teman yang terdampak, tetap kuat dan semangat. Jangan lupa makan, tubuh butuh energi meski hanya untuk terus berdoa," katanya.

    Komentar
    Additional JS