Imbas Kebakaran Tai Po, Jaring Pengaman Konstruksi di Seluruh Hong Kong Dicabut Pemerintah - Tribunnews
Imbas Kebakaran Tai Po, Jaring Pengaman Konstruksi di Seluruh Hong Kong Dicabut Pemerintah - Tribunnews.com

Ringkasan Berita:
- Pemerintah Hong Kong memerintahkan pembongkaran 200 jaring perancah dalam waktu tiga hari setelah ditemukan dugaan sertifikat keselamatan palsu pada material yang digunakan di Tai Po
- Jaring perancah dari produsen Shandong dituding memalsukan sertifikat keselamatan, dan dugaan penggunaan material tidak tahan api disebut mempercepat penyebaran kebakaran fatal di Tai Po
TRIBUNNEWS.COM - Perusahaan konstruksi di Hong Kong mulai membongkar jaring perancah yang digunakan untuk pengamanan konstruksi bangunan menyusul tenggat waktu tiga hari yang ditetapkan pemerintah.
Adapun kebijakan ini diterapkan oleh pemerintah Hong Kong setelah ditemukannya dugaan sertifikat keselamatan palsu untuk material tersebut di dua lokasi proyek pasca-kebakaran Tai Po yang menewaskan sedikitnya 159 orang.
Dikutip dari South China Morning Post, jaring yang biasanya dipasang pada perancah bambu di gedung yang sedang dibangun atau direnovasi menjadi sorotan ketat setelah otoritas mengungkap bahwa kontraktor memasang jaring berbiaya lebih murah yang tidak tahan api.
Selain itu, kontraktor juga dituding melakukan penipuan saat adanya inspeksi di Wang Fuk Court dengan menggunakan material jaring perancah yang sebenarnya tidak disetujui oleh pemerintah.
Adapun jaring kontroversial tersebut merupakan pasokan dari produsen asal Shandong, China yang diduga memalsukan sertifikat keselamatan untuk material yang digunakan dalam proyek renovasi di Fung Wah Estate, Chai Wan, dan Fortress Garden, Fortress Hill.
Tindakan penggelapan jenis material jaring perancah inilah yang kemudian dituding menjadi biang kerok percepatan penyebaran api di Tai Popekan lalu.
Adapun pencabutan selama tiga hari tersebut dikeluarkan Pemerintah Hong Kong pada Rabu (3/12/2025) dengan masa tenggat akhir pada Sabtu kemarin (6/12/2025)
Melalui kebijakan tersebut, Pemerintah Hong Kong memerintahkan pembongkaran seluruh 200 jaring perancah di seluruh kota.
Pada Kamis pagi (4/12/2025) atau di hari pertama kebijakan itu berlaku, pekerja pun terlihat membongkar jaring perancah di proyek Kim Shin Lane, Cheung Sha Wan, serta di sejumlah gedung lain yang sedang direnovasi.
Di Federal Mansion pada Castle Peak Road, jaring berwarna hijau telah dibongkar dan tanda "dilarang merokok" dipasang pada perancah bambu.
Di Fung Wah Estate, Chai Wan yang kini dalam penyelidikan kepolisian, pemberitahuan dipasang untuk memberi tahu warga bahwa jaring perancah dan papan kaki akan dibongkar mulai Kamis guna "menenangkan kekhawatiran publik".
Lau Chiu, 79, warga setempat, mengaku lebih merasa aman setelah mengetahui seluruh jaring perancah akan dibongkar paling lambat Sabtu.
"Renovasi ini cukup berisik dan mengganggu kehidupan sehari-hari, tetapi setelah kebakaran Tai Po, segala sesuatu harus berjalan pelan. Tidak ada pilihan lain," katanya.
Warga lain berusia 67 tahun bernama Po yang telah 32 tahun tinggal di Hiu Fung House, Fung Wah Estate, juga mengaku masih sangat khawatir.
"Setelah kejadian kebakaran Tai Po, saya takut. Nyawa adalah hal terpenting," ujarnya.
Di Lai Wan Building, Sai Wan Ho, jaring perancah telah dibongkar tak lama setelah kebakaran di Wang Fuk Court terjadi.
Seorang pensiunan berusia 73 tahun bernama Cheung yang telah 20 tahun tinggal di sana menyambut baik tindakan tersebut.
"Saya merasa lebih aman tinggal di sini tanpa jaring," ujarnya, menegaskan tidak keberatan jika proses renovasi tertunda.
Dalam siaran radio setempat, perwakilan industri menyatakan keputusan membongkar jaring perancah diperlukan untuk meyakinkan warga bahwa keselamatan mereka diprioritaskan
Hal ini diutarakan oleh Lawrence Ng San-wa selaku perwakilan dari Hong Kong Construction Sub-Contractors Association.
Lawrence menilai kebutuhan memberikan jaminan keamanan lebih penting daripada biaya pembongkaran.
Ia juga menyebut panduan baru pemerintah yang akan mewajibkan pengujian sampel jaring oleh laboratorium terakreditasi dapat meredakan kekhawatiran warga, meski berpotensi memengaruhi kecepatan konstruksi.
Chau Sze-kit dari Hong Kong Construction Industry Employees General Union juga mendukung keputusan tersebut dan memuji respons "tegas" pemerintah Hong Kong.
Namun, ia mengkhawatirkan dampak pada pendapatan pekerja selama masa pembongkaran dan pengujian.
Menteri Keamanan Hong Kong, Chris Tang Ping-keung juga telah mengonfirmasi kepolisian bahwa pihak aparat hukum sudah membuka penyelidikan kriminal terkait proyek renovasi di Fung Wah Estate dan Fortress Garden.
Kedua lokasi ini diketahui juga menggunakan jaring dari produsen Shandong yang sama dengan yang dipakai di Wang Fuk Court.
Kontraktor mengklaim laporan keselamatan untuk Fung Wah Estate berasal dari laboratorium Beijing, sementara Fortress Garden dari Binzhou, Shandong.
Namun, laboratorium Beijing menyangkal menerbitkan laporan tersebut, dan nomor kontak laboratorium Binzhou tidak valid.
(Tribunnews.com/Bobby)