0
News
    Home Featured Mudik Spesial Tips & Tricks

    Ini 5 Tips Berkendara Mudik Nataru Lebih Aman Saat Hujan - Beritasatu.com

    6 min read

      

    Ini 5 Tips Berkendara Mudik Nataru Lebih Aman Saat Hujan

    Selasa, 30 Desember 2025 | 17:21 WIB
    WS
    TE
    Ilustrasi berkendara pada malam hari. (Freepik/Senivpetro)

    Jakarta, Beritasatu.com - Periode Natal dan Tahun Baru (Nataru) menjadi momen yang dinantikan banyak orang untuk berlibur bersama keluarga dan sahabat.

    Bagi perantau yang berencana mudik, persiapan perjalanan menjadi hal yang tidak bisa diabaikan, terutama dalam menerapkan tips atau tip mengemudi saat hujan agar perjalanan tetap aman.

    Selain menjaga kondisi tubuh, kesiapan kendaraan juga menjadi faktor penting, terlebih saat cuaca tidak menentu dan intensitas hujan cenderung meningkat.

    Musim hujan yang berlangsung cukup ekstrem di sejumlah wilayah membuat tantangan mudik semakin besar. Jalanan yang licin, genangan air, serta jarak pandang yang terbatas menuntut kewaspadaan ekstra dari setiap pengemudi.

    Oleh karena itu, memahami dan menerapkan tips mengemudi yang tepat saat hujan deras sangat penting, khususnya bagi pengendara yang melintasi jalur mudik dengan jarak tempuh panjang.

    Tips Mengemudi Saat Hujan Deras

    1. Cek bagian vital kendaraan sebelum berangkat

    Sebelum memasuki jalan tol atau jalur arteri, pastikan kendaraan benar-benar dalam kondisi prima dan siap menghadapi cuaca basah. Pemeriksaan awal ini dapat mengurangi risiko kecelakaan akibat kegagalan fungsi kendaraan di tengah perjalanan.

    Kondisi ban harus diperhatikan secara saksama, terutama alur atau tapaknya. Ban yang sudah aus atau gundul akan kehilangan daya cengkeram pada aspal basah, sehingga meningkatkan risiko tergelincir.

    Selain itu, tekanan angin ban juga perlu disesuaikan dengan standar pabrikan agar stabilitas kendaraan tetap terjaga. Wiper juga menjadi komponen penting lainnya yang sering diabaikan.

    Pastikan karet wiper masih lentur dan mampu menyapu air secara merata tanpa meninggalkan bekas. Wiper yang tidak optimal dapat mengganggu pandangan dan memperbesar risiko kecelakaan.

    Lampu kendaraan juga wajib diperiksa sebelum berangkat. Pastikan lampu utama, lampu rem, lampu sein, serta lampu belakang berfungsi dengan baik.

    Penerangan yang optimal membantu pengemudi melihat kondisi jalan sekaligus membuat kendaraan mudah terlihat oleh pengguna jalan lain.

    BACA JUGA

    5 Tips Bertahan Aman di Dalam Mobil Saat Terjebak Hujan Badai

    2. Kurangi kecepatan dan jaga jarak aman

    Saat hujan turun, permukaan jalan menjadi licin akibat campuran air, debu, dan sisa oli. Kondisi ini membuat daya cengkeram ban berkurang sehingga pengemudi perlu menyesuaikan cara berkendara.

    Mengurangi kecepatan menjadi langkah paling aman saat hujan. Berkendara dengan kecepatan lebih rendah memberi pengemudi waktu reaksi yang lebih panjang dan kontrol kendaraan yang lebih baik. Hindari memaksakan kecepatan normal seperti saat kondisi jalan kering.

    Selain itu, jarak aman dengan kendaraan di depan harus diperlebar. Jika pada kondisi normal jarak aman sekitar tiga detik, maka saat hujan disarankan menambahnya menjadi empat hingga lima detik.

    Jarak ini memberikan ruang pengereman yang lebih panjang karena sistem rem bekerja kurang optimal di jalan basah. Semakin deras hujan yang turun, semakin jauh pula jarak aman yang perlu dijaga.

    3. Jangan gunakan lampu hazard saat hujan

    Masih banyak pengemudi yang menyalakan lampu hazard saat hujan deras dengan alasan agar lebih terlihat. Padahal, kebiasaan ini justru dinilai berbahaya oleh pakar keselamatan dan Dinas Perhubungan.

    Penggunaan lampu hazard dapat membingungkan pengemudi di belakang karena mereka tidak dapat mengetahui kapan kendaraan akan berbelok atau berpindah lajur. Selain itu, kedipan lampu hazard berpotensi menyilaukan dan mengganggu konsentrasi pengendara lain.

    Solusi yang tepat adalah menyalakan lampu utama dengan sorot rendah (low beam) atau lampu kabut (fog lamp) jika tersedia. Lampu-lampu tersebut sudah cukup untuk menandakan keberadaan kendaraan tanpa membahayakan pengguna jalan lain.

    Lampu hazard sebaiknya hanya digunakan saat kendaraan berhenti darurat, misalnya di bahu jalan karena mengalami gangguan.

    4. Waspada terhadap bahaya aquaplaning

    Aquaplaning merupakan kondisi berbahaya saat ban kehilangan kontak langsung dengan permukaan aspal akibat lapisan air. Dalam situasi ini, kendaraan bisa terasa melayang dan sulit dikendalikan, terutama saat melaju dengan kecepatan tinggi.

    Untuk menghindari aquaplaning, pengemudi sebaiknya tidak menerjang genangan air dengan kecepatan tinggi. Jika kendaraan mengalami aquaplaning, tetaplah tenang dan hindari menginjak rem secara mendadak.

    Lepaskan pedal gas secara perlahan dan jaga setir tetap lurus hingga ban kembali mendapatkan traksi pada permukaan jalan.

    BACA JUGA

    8 Tips Gunakan Google Maps agar Perjalanan Tidak Tersesat

    5. Jangan memaksakan diri, menepilah jika perlu

    Keselamatan harus selalu menjadi prioritas utama. Jika hujan turun sangat lebat hingga jarak pandang kurang dari 10 meter, atau angin kencang membuat kendaraan terasa tidak stabil, sebaiknya segera menepi ke rest area terdekat.

    Hindari berhenti di bahu jalan kecuali dalam kondisi darurat, seperti kendaraan mogok, karena risiko tertabrak dari belakang sangat tinggi saat visibilitas menurun.

    Gunakan waktu berhenti untuk beristirahat sejenak dan menunggu kondisi cuaca membaik. Langkah ini jauh lebih aman dibandingkan memaksakan perjalanan dalam kondisi berbahaya.

    Dengan menerapkan berbagai tips mengemudi saat hujan di atas, perjalanan mudik Nataru 2025/2026 dapat berlangsung lebih aman dan nyaman. Tetaplah berkendara dengan tenang dan penuh kehati-hatian, tanpa perlu memacu kendaraan demi sampai lebih cepat.

    Komentar
    Additional JS