Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Bencana Featured Kemendiktisaintek Lintas Peristiwa Spesial Sumatera

    Kemendiktisaintek Siapkan Dana Rp71 Miliar Bantuan Biaya Hidup Korban Terdampak Bencana Sumatera - SINDOnews

    3 min read

     

    Kemendiktisaintek Siapkan Dana Rp71 Miliar Bantuan Biaya Hidup Korban Terdampak Bencana Sumatera

    Selasa, 09 Desember 2025 - 10:27 WIB

    Pemerintah menyiapkan bantuan biaya hidup sebanyak Rp71 miliar untuk para mahasiswa dan dosen yang terdampak bencana yang terjadi di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Foto/SINDOnews.
    A
    A
    A
    JAKARTA - Pemerintah menyiapkan bantuan biaya hidup sebanyak Rp71 miliar untuk para mahasiswa dan dosen yang terdampak bencana yang terjadi di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.

    Menjangkau 15.833 mahasiswa penerima Program Indonesia Pintar (PIP), 3.100 mahasiswa yang masuk program Afirmasi Pendidikan Tinggi (ADik), dan 554 dosen terdampak. Nominal bantuan mahasiswa sebesar Rp1.250.000 per bulan per 3 bulan.

    Baca juga: Cerita Mapala USK Bertaruh Nyawa Membawa Bantuan Ke Desa yang Terisolir Bencana di Aceh

    Sementara bantuan biaya hidup yang akan diberikan untuk dosen sebesar Rp4.500.000 per bulan selama 2 bulan. Seluruh bantuan disalurkan langsung ke rekening penerima dengan optimalisasi pencairan per 5 Desember 2025.

    Direktur Jenderal Riset dan Pengembangan (Risbang) Kemendiktisaintek Fauzan Adziman mengatakan, pelaksanaan program tanggap darurat bencana dirancang agar bisa berjalan sesegera mungkin namun tetap menjaga akuntabilitas.

    Baca juga: Mendikdasmen Serukan Kebangkitan Pendidikan di Sumatera Usai Bencana

    "Informasi yang dikumpulkan secara berkelanjutan dari kampus posko sangat membantu pelaksanaan program tanggap bencana agar lebih efisien dan tepat sasaran," katanya, melalui siaran pers, Selasa (9/12/2025).

    Dirjen Risbang menambahkan bahwa sehubungan dengan perkembangan situasi yang bergulir cepat, peninjauan ke lokasi bencana menjadi penting untuk memastikan situasi dan kondisi agar dapat direspon dengan baik untuk program tahap selanjutnya.

    Secara total dengan bantuan biaya hidup senilai Rp71 miliar, Kemendiktisaintek telah menyalurkan dukungan tanggap darurat senilai Rp124,3 miliar.

    Program tanggap darurat lain adalah Program Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Tanggap Darurat Bencana senilai Rp46,5 miliar. Dimana program ini menugaskan 28 perguruan tinggi posko di wilayah terdampak dan 10 perguruan tinggi pendukung di luar Sumatera.

    Fokus pada asesmen kebutuhan, layanan kesehatan, pemulihan lingkungan, sanitasi, psikososial, logistik, serta penyediaan air bersih. Program dilaksanakan 3–30 Desember 2025 dengan melibatkan dosen, tenaga pendidikan, serta mahasiswa dengan pengawasan dosen pembimbing lapangan.

    Kemudian juga ada penggalangan Dana Kemanusiaan–Rp6,8 miliar yang melibatkan seluruh jajaran pegawai, Perguruan Tinggi Negeri (PTN), Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti), Perguruan Tinggi Swasta (PTS) dan unit kerja di bawah Kemdiktisaintek.

    Donasi terkumpul melalui rekening resmi Diktisaintek Peduli, sesuai arahan Sekretaris Jenderal melalui surat nomor 3224/DST/A/AK.00.07/2025.

    Sementara itu berdasarkan laporan kampus posko menunjukkan berbagai kebutuhan kritis, antara lain meliputi:

    * Perahu karet dan genset beserta bahan bakar.
    * Akses menuju lokasi terisolasi.
    * Penanganan lumpur tebal di beberapa titik bencana.
    * Obat-obatan, alat kesehatan, logistik, dan dukungan psikososial khususnya untuk anak-anak.
    * Alat penyaring air dan sistem solar energi.
    * Sarana sanitasi darurat.

    Kemendiktisaintek terus melakukan koordinasi intensif setiap hari dengan LLDikti, kampus posko, dan kampus pendukung guna memastikan respons cepat, tepat sasaran, dan berkelanjutan.

    Selain pendataan tanggap darurat, kementerian juga melakukan pendataan terstruktur terhadap kerusakan sarana pendidikan tinggi, termasuk fasilitas pembelajaran, laboratorium, gedung rusak berat, peralatan komputer, Infrastruktur listrik dan jaringan internet, serta akses jalan yang terputus.

    Pendataan ini menjadi dasar program pemulihan dan revitalisasi perguruan tinggi terdampak secara bertahap setelah masa darurat.
    (nnz)
    Komentar
    Additional JS