Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Dunia Internasional Featured Istimewa Korea Selatan Spesial

    Mantan Ibu Negara Korsel Dituntut 15 Tahun Penjara Gara-gara Skandal Suap - Viva

    3 min read

     

    Mantan Ibu Negara Korsel Dituntut 15 Tahun Penjara Gara-gara Skandal Suap

    Rabu, 3 Desember 2025 - 21:24 WIB
    Oleh 

    Sumber :
      Share :

      Seoul, VIVA – Jaksa penuntut Korea Selatan menuntut hukuman penjara 15 tahun dan denda 2 miliar Won (sekitar USD 1,36 juta – setara Rp 22,6 miliar) terhadap mantan ibu negara Kim Keon Hee, yang disebut terlibat dalam serangkaian pelanggaran mulai dari manipulasi saham, penyuapan hingga campur tangan tanpa kewenangan dalam urusan negara.

      Baca Juga :

      Tim penuntut yang dipimpin penasihat khusus Min Joong-ki meminta pengadilan menjatuhkan 11 tahun penjara atas dugaan pelanggaran Undang-Undang Pasar Modal dan ketentuan suap untuk mediasi berdasarkan Undang-Undang tentang Hukuman Berat untuk Kejahatan Tertentu. Selain itu, empat tahun tambahan dituntut atas dugaan pelanggaran Undang-Undang Dana Politik.

      Jaksa juga meminta penyitaan sebesar 811,4 juta won, yang diklaim merupakan keuntungan ilegal dari dugaan manipulasi saham Deutsch Motors pada periode 2010–2012.

      Baca Juga :

      Tuntutan tersebut dibacakan dalam persidangan di Pengadilan Distrik Pusat Seoul. Jika hakim memutus bersalah, vonis dijadwalkan dibacakan pada 28 Januari.

      Kim, istri mantan Presiden Yoon Suk Yeol, juga dituduh menerima layanan jajak pendapat gratis jelang Pilpres 2022 serta menerima hadiah mewah dari Gereja Unifikasi sebagai imbalan bantuan bisnis pada tahun yang sama. Dakwaan tambahan menyebut ia melakukan campur tangan tanpa izin dalam sejumlah urusan kenegaraan.

      Baca Juga :

      Ia menjadi istri presiden pertama di Korea Selatan yang didakwa dengan penahanan fisik setelah kasus ini diusut penasihat khusus awal tahun ini.

      Dalam pernyataan terakhirnya di persidangan, Kim mengatakan: "Ada banyak hal yang saya rasa tidak adil (tentang persidangan ini). ... Saya mohon maaf kepada masyarakat atas masalah yang ditimbulkan." ujarnya dilansir Korea Herald

      Sepanjang pemeriksaan, Kim menolak menjawab pertanyaan penasihat khusus dan memilih membantah seluruh tuduhan melalui presentasi PowerPoint yang ia sampaikan di depan majelis hakim.

      Seorang pria bermarga Lee, yang diduga menjadi kaki tangan Kim dalam manipulasi saham, sebelumnya diperkirakan hadir untuk bersaksi. Namun ia meminta tidak dipanggil ke persidangan. Permintaan tersebut disetujui kedua pihak, dan kesaksian tertulisnya yang diserahkan pada 28 November digunakan sebagai alat bukti.

      Dalam kesaksiannya, Lee mengaku pernah membahas perdagangan saham Deutsch Motors bersama Kim. Transaksi jangka pendek yang dilakukan Lee disebut bertujuan memengaruhi harga saham perusahaan tersebut.

      Tuntutan hukuman yang diajukan penuntut mencerminkan tingkat maksimum untuk kejahatan bersama dalam skala serupa. Ketentuan hukum di Korsel menyebut hukuman untuk kejahatan gabungan ditentukan dari hukuman terberat ditambah setengahnya, tanpa melebihi total hukuman semua dakwaan.

      Selain dakwaan yang kini disidangkan, Kim masih menghadapi penyelidikan terkait dugaan suap lainnya, menghambat investigasi negara, dan penyalahgunaan aset warisan budaya untuk kepentingan pribadi.

      Kim dijadwalkan kembali ke pengadilan pada Kamis pukul 14.00 waktu setempat untuk menjalani pemeriksaan terpisah dalam kasus suap tambahan yang berpotensi memunculkan dakwaan baru.

      Komentar
      Additional JS