Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Bencana BIN Featured Lintas Peristiwa Menko Polkam Spesial Sumatera TNI

    Menko Polkam, TNI, dan BIN Rapat Bahas Penanganan Banjir Sumatera - Kompas

    4 min read

     

    Menko Polkam, TNI, dan BIN Rapat Bahas Penanganan Banjir Sumatera

    Kompas.com, 8 Desember 2025, 21:25 WIB
    Firda Janati,
    Danu Damarjati

    Lihat Foto
    Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam), Jenderal TNI (Purn) Djamari Chaniago, memimpin langsung rapat terbatas lintas sektor yang dihadiri oleh Panglima TNI, Kapolri, dan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), Senin (8/12/2025).(Dok. Humas Kemenko Polkam)
    Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam), Jenderal TNI (Purn) Djamari Chaniago, memimpin langsung rapat terbatas lintas sektor yang dihadiri oleh Panglima TNI, Kapolri, dan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), Senin (8/12/2025).

    JAKARTA, KOMPAS.com – Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam), Jenderal TNI (Purn) Djamari Chaniago, meminta TNI, Polri, dan Badan Intelijen Negara (BIN) kompak menangani banjir Sumatera.

    "TNI, Polri, dan BIN bergerak dalam satu napas untuk memastikan keselamatan rakyat, distribusi bantuan, serta stabilitas keamanan tetap terjaga," tegas Djamari dalam keterangannya, Senin (8/12/2025).

    Dalam rapat terbatas lintas sektor yang dihadiri oleh Panglima TNI, Kapolri, dan Kepala BIN, Djamari menegaskan bahwa negara hadir secara penuh melalui kekuatan pertahanan dan keamanan.

    Ia menegaskan bahwa kolaborasi TNI, Polri, dan BIN bukan hanya untuk penanganan jangka pendek, tetapi juga untuk pemulihan jangka menengah hingga stabilisasi pascabencana.

    "Soliditas ini adalah wajah negara di saat rakyat sedang dalam kondisi paling rentan. Kami memastikan bahwa bantuan tidak hanya cepat sampai, tetapi juga tepat sasaran, aman, dan berkelanjutan," ujar Menko Polkam.

    Imbauan agar tak mudah terprovokasi

    Djamari menyampaikan imbauan kepada masyarakat agar tidak mudah terprovokasi oleh narasi-narasi negatif di media sosial.

    "Tetap mengedepankan solidaritas nasional dan kepercayaan terhadap kerja-kerja kemanusiaan yang sedang berlangsung secara terpadu di lapangan," ucapnya.

    "Meski di ruang publik sempat muncul narasi negatif yang menilai pemerintah lamban, di lapangan aparat negara justru telah bergerak secara masif sejak fase awal tanggap darurat," sambungnya.

    Adapun, dalam sisi operasi kemanusiaan, TNI telah mengerahkan total sekitar 30.864 personel dari seluruh matra (AD, AL, dan AU) serta mengerahkan aset besar berupa 18 pesawat, 36 helikopter, dan 16 kapal laut, termasuk kapal angkut (LCU).

    TNI Angkatan Darat mengerahkan lebih dari 21.700 personel untuk membuka akses jalan yang terputus, mengevakuasi korban, mendirikan dapur umum, membangun shelter darurat, hingga mendukung layanan kesehatan lapangan.

    Sebanyak 1.559 ton bantuan logistik telah dikirimkan ke zona darurat, sebagian melalui operasi airdrop ke wilayah yang tidak dapat dijangkau jalur darat.

    Sementara itu, Polri mengerahkan ratusan personel dalam operasi kemanusiaan terintegrasi, dengan 497 personel diterjunkan langsung ke wilayah Aceh, Sumut, dan Sumbar.

    Kemudian, 219 personel tambahan dikirim ke Sumatera Utara, terdiri dari unsur Brimob, tim medis, K-9, dan DVI, untuk mempercepat proses evakuasi, identifikasi korban, serta pengamanan lokasi terdampak.

    Di balik operasi lapangan tersebut, BIN menjalankan fungsi intelijen untuk memastikan seluruh bantuan tepat sasaran dan aman dalam distribusinya.

    BIN memainkan peran penting dalam peringatan dini terhadap potensi bencana susulan maupun kerawanan sosial.

    Melalui jaringan intelijen di daerah Aceh, Sumut, dan Sumbar, BIN melakukan monitoring ancaman, pemetaan risiko lanjutan, serta pengawalan distribusi bantuan, sekaligus menyuplai data dan rekomendasi strategis bagi pemerintah pusat.

    Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang
    Baca berikutnya
    Komentar
    Additional JS