Patung Macan Putih Kediri Viral: Warganet Bertanya, Ini Rincian Budget Pembangunannya - Viva
Patung Macan Putih Kediri Viral: Warganet Bertanya, Ini Rincian Budget Pembangunannya

- jatimnow.com
Gadget – Patung Macan Putih di Desa Balongjeruk, Kecamatan Kunjang, Kabupaten Kediri, viral di media sosial bukan hanya karena bentuknya, tapi juga karena publik mempertanyakan berapa sebenarnya anggaran pembangunannya.
Di tengah berbagai komentar dan spekulasi warganet, isu yang paling sering muncul adalah soal dana. Banyak yang bertanya apakah patung tersebut dibangun menggunakan dana desa atau sumber lain.
Pemerintah Desa Balongjeruk akhirnya memberikan penjelasan resmi.
Dikutip dari jatimnow.com, Kepala Desa Balongjeruk, Safii, menjelaskan bahwa pembangunan Monumen Patung Macan Putih tidak menggunakan dana desa sama sekali. Seluruh biaya pembuatan patung berasal dari dana pribadi dirinya sebagai kepala desa.
“Ini murni dana pribadi, tidak ada penggunaan dana desa,” tegas Safii, Sabtu, 27 Desember 2025.
Safii memaparkan bahwa total anggaran pembangunan patung tersebut mencapai Rp3.500.000. Angka tersebut mencakup seluruh proses pembuatan, mulai dari tenaga hingga material.
Rinciannya, Rp2.000.000 digunakan untuk biaya borongan tukang pembuat patung, sementara Rp1.500.000 dialokasikan untuk pembelian bahan dan material.
Menurut Safii, pembangunan monumen itu sendiri berawal dari usulan warga yang disampaikan dalam forum musyawarah desa. Musyawarah tersebut dihadiri oleh pemerintah desa, lembaga desa, tokoh agama, serta tokoh masyarakat.
Dalam forum itu, warga sepakat menjadikan Macan Putih sebagai ikon desa.
“Pemilihan Macan Putih tidak lepas dari cerita tutur para sesepuh desa. Konon, Macan Putih merupakan hewan peliharaan leluhur yang membabat atau membuka wilayah Desa Balongjeruk,” ujarnya, seperti dikutip dari jatimnow.com.
Soal kritik terhadap bentuk patung yang dinilai belum sesuai harapan, Safii tidak menampik adanya kekurangan. Ia mengakui hasil akhir patung saat ini belum sepenuhnya sesuai dengan rancangan awal.
“Kami menyadari wujud patung saat ini belum sesuai dengan gambar atau rancangan awal. Karena itu, kami berkomitmen untuk memperbaikinya,” ungkapnya.
Pemerintah Desa Balongjeruk menyatakan terbuka terhadap kritik dan masukan dari masyarakat demi penyempurnaan monumen tersebut. Masukan dari pemerintah daerah juga diharapkan agar ikon desa ini bisa memiliki nilai visual dan sejarah yang lebih kuat.
“Demi kesempurnaan sejarah dan ikon desa, kami berharap ada arahan dan masukan agar monumen ini bisa menjadi kebanggaan bersama,” pungkas Safii.
| Dapatkan informasi terbaru seputar Gadget, Anime, Game, Tech dan Berita lainnya setiap hari melalui social media Gadget VIVA. Ikuti kami di : | |
|---|---|
| @gadgetvivacoid | |
| Gadget VIVA.co.id | |
| X (Twitter) | @gadgetvivacoid |
| Whatsapp Channel | Gadget VIVA |
| Google News | Gadget |