Jembatan darurat dibangun pascabanjir untuk menghubungkan Kabupaten Nagan Raya dan Kabupaten Aceh Tengah. (Beritasatu.com/Basriadi)

Aceh, Beritasatu.com - Aceh Tengah masih menghadapi kendala serius dalam proses pemulihan pascabencana, Selasa (16/12/2025). Hingga kini, akses darat menuju wilayah tersebut belum sepenuhnya pulih akibat kerusakan infrastruktur jalan di sejumlah titik.

Posisi geografis Aceh Tengah yang berada di kawasan dataran tinggi Gayo serta dikelilingi daerah terdampak bencana lain, seperti Bener Meriah dan Gayo Lues, membuat wilayah ini sempat terisolasi dan sulit dijangkau dari berbagai arah.
Dampak bencana masih terlihat jelas di sejumlah desa. Banjir dan tanah longsor menyebabkan kerusakan rumah warga, sedangkan lumpur dan material kayu besar masih menutupi sebagian area permukiman.

Akses Nagan Raya-Aceh Tengah Pulih lewat Jembatan Darurat

Masyarakat yang menggantungkan mata pencarian pada sektor perkebunan turut merasakan dampaknya. Lahan pertanian yang sebelumnya produktif kini berubah menjadi hamparan lumpur, sehingga belum dapat dimanfaatkan kembali.

Dari pengamatan Beritasatu.com di lapangan, hingga saat ini, sedikitnya empat ruas jalan nasional yang menghubungkan Aceh Tengah dengan daerah lain dilaporkan masih rusak. Kondisi tersebut menghambat proses perbaikan infrastruktur serta memperlambat distribusi bantuan dan pasokan kebutuhan bahan pokok.

Kementerian PU Kebut Air Bersih dan Akses Jalan ke Aceh Tamiang

Pemerintah daerah bersama instansi terkait terus melakukan upaya pemulihan secara bertahap, termasuk pembukaan akses jalan dan penanganan titik rawan longsor. Namun, hingga jalur transportasi kembali normal, masyarakat Aceh Tengah masih membutuhkan dukungan agar proses pemulihan dapat berjalan lebih cepat dan merata.