Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Dunia Internasional Featured Kasus Pantai Bondi

    Penembakan di Pantai Bondi Sydney: Keluarga Akui Tak Tahu Aktivitas Radikal Sajid Akram - Tribunnews

    3 min read

     

    Penembakan di Pantai Bondi Sydney: Keluarga Akui Tak Tahu Aktivitas Radikal Sajid Akram - Tribunnews.com

    Editor: Endra Kurniawan
    Tangkapan layar dari Sky News
    PELAKU PENEMBAKAN MASSAL - Tampang dua pelaku penembakan massal di Pantai Bondi, Sydney, Australia pada Minggu (14/12/2025). Mereka bernama Sajid Akram (kiri) dan anaknya Navee Akram (kanan). Penyelidikan lintas negara dilakukan karena salah satu pelaku, Sajid Akram, diketahui berasal dari Hyderabad, India, sebelum menetap di Australia. 
    Ringkasan Berita:
    • Serangan teror di Pantai Bondi, Sydney, masih diselidiki dengan melibatkan otoritas India karena pelaku Sajid Akram berasal dari Hyderabad.

    TRIBUNNEWS.COM - Serangan teror mematikan di Pantai Bondi, Sydney, Australia, terus diselidiki aparat setempat dengan melibatkan otoritas India.

    Penyelidikan lintas negara dilakukan karena salah satu pelaku, Sajid Akram, diketahui berasal dari Hyderabad, India, sebelum menetap di Australia.

    Polisi di negara bagian Telangana, India selatan, menyatakan keluarga Sajid Akram mengaku tidak mengetahui adanya indikasi ekstremisme atau perubahan pandangan ideologis sebelum ia meninggalkan India pada 1998.

    Polisi India menegaskan Akram tidak memiliki catatan kriminal maupun riwayat radikalisasi saat masih tinggal di India.

    “Anggota keluarga menyatakan tidak mengetahui pola pikir atau aktivitas radikalnya,” kata kepolisian Telangana, seperti dikutip The Guardian, Rabu (17/12/2025).

    Pihak kepolisian India juga menyebut faktor radikalisasi Sajid Akram tidak terkait dengan India maupun pengaruh lokal di wilayah tersebut.

    Akram diketahui pindah ke Australia untuk bekerja, menikah dengan perempuan asal Eropa, dan memiliki dua anak.

    Ia tercatat beberapa kali kembali ke India untuk urusan keluarga, namun tidak pulang saat ayahnya meninggal dunia.

    Sementara itu, putra Sajid, Naveed Akram (24), yang diduga terlibat dalam serangan tersebut, dilaporkan telah sadar dari koma.

    Komisaris Polisi New South Wales, Mal Lanyon, mengatakan Naveed kini dirawat di rumah sakit dan telah menjalani prosedur penahanan.

    “Kami menunggu efek obat biusnya hilang agar dia sepenuhnya memahami situasi sebelum diinterogasi,” ujar Lanyon kepada ABC Radio.

    Komentar
    Additional JS