Presiden Prabowo Telepon Bupati Aceh Tengah dan Bener Meriah yang Terisolasi Bencana, Janjikan Kunjungan Langsung - Merdeka
Presiden Prabowo Telepon Bupati Aceh Tengah dan Bener Meriah yang Terisolasi Bencana, Janjikan Kunjungan Langsung
Presiden Prabowo Telepon Bupati Aceh Tengah dan Bener Meriah yang terisolasi akibat bencana, memastikan kondisi warga dan menjanjikan bantuan langsung. Simak detailnya!

Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menunjukkan kepeduliannya terhadap daerah terdampak bencana dengan melakukan panggilan video (video call) kepada dua kepala daerah di Aceh. Beliau menghubungi Bupati Aceh Tengah, Haili Yoga, dan Bupati Bener Meriah, Tagore Abubakar, di sela-sela rapat terbatas yang sedang berlangsung.
Langkah ini diambil setelah Presiden Prabowo menerima laporan dari Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Suharyanto, mengenai kondisi dua kabupaten yang masih terisolasi. Laporan tersebut menyebutkan bahwa Kabupaten Bener Meriah dan Aceh Tengah merupakan wilayah yang paling parah terdampak dan sulit dijangkau.
Komunikasi langsung ini dilakukan pada Minggu (7/12) malam, bertempat di Pos Pendamping Nasional Penanganan Bencana Alam Aceh, Pangkalan TNI AU Sultan Iskandar Muda, Aceh Besar. Melalui sambungan telepon tersebut, Presiden ingin memastikan kondisi terkini di lapangan serta memberikan dukungan moral kepada para pemimpin daerah dan masyarakat yang terdampak.
Komunikasi Langsung dan Janji Kunjungan Presiden
Dalam sambungan video call, Presiden Prabowo berinteraksi langsung dengan kedua bupati, meskipun komunikasi dengan Bupati Bener Meriah, Tagore, sempat mengalami kendala teknis. Presiden Prabowo dengan sigap menanyakan kabar dan kondisi di lapangan, menunjukkan perhatian mendalam terhadap situasi yang dihadapi warga.
Presiden Prabowo Subianto menyampaikan apresiasi atas dedikasi para bupati dalam menghadapi bencana. Beliau secara langsung mengucapkan terima kasih atas pengabdian mereka dalam menangani korban dan dampak bencana yang terjadi. "Saya mau coba hubungi Bupati Aceh Tengah yang terisolir. Pak Haily Yoga, Assalamualaikum. Terima kasih, Pak Tagore sehat? Pak Tagore bisa dengar saya? Oh Tagore yang belum jelas ya? Bener meriah?" tanya Prabowo dalam sambungan telepon itu, menunjukkan keinginannya untuk berkomunikasi langsung.
Setelah mendengar kabar dari para bupati, Presiden Prabowo merasa bersyukur dan berjanji akan mengunjungi kedua kabupaten tersebut. Kunjungan ini akan dilakukan pada kesempatan pertama setelah akses ke daerah tersebut memungkinkan. "Terima kasih pengabdianmu, tabah selalu. Saya akan berusaha nengok kalian, kesempatan pertama ya, terima kasih, terima kasih. Kalau bupati masih senyum, saya tenang, saya tenang," ujar Prabowo, memberikan semangat.
Meskipun jawaban dari para bupati tidak selalu terdengar jelas, Presiden Prabowo tetap menegaskan komitmennya untuk menemui mereka secara langsung. Beliau ingin melihat langsung kondisi di lapangan dan memberikan dukungan secara personal. "Ya, saya datang, saya mau nengok kalian dulu, saya mau lihat muka-muka kalian. Terima kasih ya," tegas Presiden.
Arahan Strategis untuk Penanganan dan Pemulihan Bencana
Usai meninjau langsung beberapa lokasi terdampak bencana di Aceh, Presiden Prabowo Subianto segera memimpin rapat terbatas. Rapat ini fokus pada penanganan dan pemulihan bencana yang tidak hanya melanda Aceh, tetapi juga Sumatra Utara dan Sumatra Barat. Pertemuan ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam merespons krisis.
Dalam rapat tersebut, Kepala Negara menekankan pentingnya kecepatan, ketepatan, dan konsistensi tindakan dari seluruh unsur pemerintah. Hal ini bertujuan untuk memastikan keselamatan dan pemulihan warga terdampak dapat berjalan optimal. Instruksi ini menjadi pedoman bagi semua pihak yang terlibat dalam upaya penanggulangan bencana.
Presiden juga menginstruksikan agar operasi terpadu yang melibatkan TNI, Polri, Basarnas, BNPB, serta pemerintah daerah terus diperkuat. Koordinasi yang solid antarlembaga sangat krusial, khususnya dalam mempercepat distribusi bantuan kemanusiaan. Selain itu, upaya memastikan keamanan wilayah dan memulihkan konektivitas antardaerah yang terputus akibat bencana juga menjadi prioritas utama.
Langkah-langkah ini diharapkan dapat mempercepat proses pemulihan dan meringankan beban masyarakat yang terdampak. Fokus pada koordinasi dan kecepatan menjadi kunci utama dalam menghadapi situasi darurat bencana yang kompleks ini.
Sumber: AntaraNews