Qatar Tepis Danai Hamas: Kami Tak Akan Bayar Kerusakan Gaza yang Disebabkan Israel! - SindoNews
2 min read
Qatar Tepis Danai Hamas: Kami Tak Akan Bayar Kerusakan Gaza yang Disebabkan Israel!
Senin, 08 Desember 2025 - 09:58 WIB
PM Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani menolak tuduhan bahwa Doha mendanai Hamas. Foto/Anadolu
A
A
A
DOHA - Perdana Menteri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani menolak tuduhan bahwa Doha mendanai Hamas. Dia juga menegaskan bahwa negaranya tidak akan menanggung kerusakan di Jalur Gaza yang disebabkan oleh serangan Israel.
Berbicara dalam wawancara dengan komentator Amerika Serikat Tucker Carlson di Forum Doha 2025, Sheikh Mohammed mengatakan bahwa keterlibatan Qatar dengan Hamas dimulai lebih dari satu dekade lalu atas permintaan Washington.
Baca Juga: Utusan Trump Merasa Dikhianati Ketika Israel Serang Hamas di Qatar
“Awal hubungan dengan Hamas dimulai lebih dari 10 tahun yang lalu atas permintaan Amerika Serikat,” ujarnya.
"Kantor Hamas di Doha, hanya digunakan untuk komunikasi dan memfasilitasi gencatan senjata, serta memfasilitasi bantuan ke Gaza," ujarnya, seperti dikutip dari Anadolu, Senin (8/12/2025).
Berbicara dalam wawancara dengan komentator Amerika Serikat Tucker Carlson di Forum Doha 2025, Sheikh Mohammed mengatakan bahwa keterlibatan Qatar dengan Hamas dimulai lebih dari satu dekade lalu atas permintaan Washington.
Baca Juga: Utusan Trump Merasa Dikhianati Ketika Israel Serang Hamas di Qatar
“Awal hubungan dengan Hamas dimulai lebih dari 10 tahun yang lalu atas permintaan Amerika Serikat,” ujarnya.
"Kantor Hamas di Doha, hanya digunakan untuk komunikasi dan memfasilitasi gencatan senjata, serta memfasilitasi bantuan ke Gaza," ujarnya, seperti dikutip dari Anadolu, Senin (8/12/2025).
Sheikh Mohammed, yang juga menjabat Menteri Luar Negeri Qatar, mengatakan klaim bahwa negaranya mendanai Hamas tidak berdasar dan mengabaikan struktur pengawasan berlapis yang mengatur transfer bantuan.
“Saat ini, ketika mereka mengeklaim bahwa ini adalah pendanaan Qatar untuk Hamas, itu tidak berdasar,” ujarnya.
“Semua bantuan kami sampai ke Gaza, sampai ke rakyat, dan melalui proses yang sangat transparan yang sepenuhnya disadari oleh Amerika Serikat," paparnya.
Dia mengatakan bahwa pemerintahan Israel dan lembaga keamanan mereka secara berturut-turut menyetujui dan mengoordinasikan pengiriman bantuan ke Gaza.
Diplomat tersebut mengatakan serangan politik yang menargetkan Qatar memutarbalikkan perannya sebagai mediator yang berusaha meringankan penderitaan kemanusiaan dan menjadi perantara gencatan senjata.
“Kami telah menyaksikan banyak upaya yang berlangsung selama bertahun-tahun berdasarkan disinformasi dan penyebaran kebohongan serta informasi palsu tentang Qatar untuk merusak hubungan antara Qatar dan Amerika Serikat," katanya.
Dia menekankan bahwa Qatar akan melanjutkan dukungan kemanusiaan untuk Palestina tetapi tidak akan membayar untuk membangun kembali kerusakan yang disebabkan oleh operasi militer Israel.
“Kami akan terus mendukung rakyat Palestina. Kami akan melakukan apa pun untuk meringankan penderitaan mereka, tetapi kami bukanlah pihak yang akan menulis cek untuk membangun kembali apa yang dihancurkan pihak lain,” katanya.
"Pada dasarnya itulah posisi kami. Namun, kami juga tidak akan membiarkan rakyat Palestina mengemudi; mereka tidak dibantu, atau tidak didanai," imbuh dia.
Gencatan senjata Israel-Hamas yang dimediasi oleh Turki, Mesir, dan Qatar, serta didukung oleh AS, mulai berlaku pada 10 Oktober. Gencatan senjata tersebut menghentikan perang brutal Israel selama dua tahun yang telah menewaskan lebih dari 70.000 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak, dan melukai hampir 171.000 lainnya.
(mas)