Respons Penembakan di Bondi, PM Australia Kebut Pengesahan UU yang Larang Khutbah Kebencian - Tribunnews
Respons Penembakan di Bondi, PM Australia Kebut Pengesahan UU yang Larang Khutbah Kebencian - Tribunnews.com
"Siapa pun yang berada di posisi ini akan menyesal karena tidak berbuat lebih banyak, dan segala kekurangan yang ada. Tapi apa yang perlu kita lakukan adalah bergerak maju. Kami mengambil tindakan. Kami telah mengambil tindakan... Kami akan terus berbuat lebih banyak, dan hari ini juga bukanlah akhir. Ini adalah proses yang terus berkembang." ungkap Albanese terkait perancangan Undang-undang baru ini.
Albanese juga menjadi sorotan khusus bagi komunitas Yahudi yang mengaku merasa khawatir akan keselamatannya dengan tinggal di Australia.
Di tempat yang berbeda, Organisasi perwakilan komunitas Yahudi menyambut baik tindakan tegas pemerintah yang diumumkan pada hari Kamis ini.
Namun demikian, mereka menyesalkan bahwa tindakan tersebut baru dilakukan setelah terjadi serangan teror yang ditargetkan.
“Pembunuhan massal terhadap orang-orang Yahudi tidak seharusnya memicu tindakan untuk menghilangkan kebencian,” kata David Ossip, presiden Dewan Deputi Yahudi New South Wales.
“Sudah terlalu lama, orang Yahudi Australia menjadi sasaran melalui media sosial, para pengkhotbah kebencian, dan kegiatan kampus universitas. Hal itu dengan mudah diabaikan sampai terlambat. Manipulasi dan pengabaian ini harus diakhiri.” sambungnya.
Dugaan Koneksi Pelaku Bondi dengan Wisam Haddad

Menurut laporan ABC, salah satu dari pelaku penembakan massal di Pantai Bondi pada hari Minggu memiliki hubungan dengan jaringan pendukung Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di Australia.
Hal ini diutarakan Badan intelijen domestik Australia, ASIO, yang pernah melakukan investigasi terhadap Naveed Akram pada tahun 2019 setelah menemukan keterkaitannya dengan sel ISIS yang berbasis di Sydney, sebagaimana disebutkan oleh ABC.
Para pejabat bidang kontraterorisme yang berbicara secara anonim mengungkapkan kepada ABC bahwa pelaku penembakan yang masih hidup, Naveed Akram, memiliki hubungan dengan Wisam Haddad.
Wisam Haddad sendiri dikenal memiliki keterkaitan dengan beberapa generasi jihadis Australia.
Hingga saat ini, Haddad belum pernah dijerat dengan tuduhan kejahatan terorisme.
Program investigasi ABC Four Corners sebelumnya juga pernah melaporkan bahwa Wisam berperan sebagai pemimpin spiritual dalam jaringan pendukung ISIS di Australia.
Seorang mantan agen penyamar ASIO dengan nama sandi Marcus mengatakan kepada ABC bahwa ia telah berulang kali memperingatkan pihak berwajib bahwa Wisam Haddad tengah mengindoktrinasi kaum muda di pusat ibadahnya di Bankstown, yaitu Al Madina Dawah Centre.
Dalam laporannya, ABC mencatat bahwa melalui pengacaranya, Haddad dengan tegas membantah mengetahui atau terlibat dalam penembakan yang terjadi di Pantai Bondi.
Sebelumnya, Haddad pernah menyampaikan ceramah-ceramah bernada antisemit yang membuat Pengadilan Federal Australia pada bulan Juli 2025 lalu memutuskan bahwa ia telah melanggar Undang-Undang Diskriminasi Rasial melalui khotbah-khotbah yang disampaikan di Al Madina Dawah Centre.
(Tribunnews.com/Bobby)