Sido Muncul menyerahkan bantuan senilai total Rp 900 juta kepada berbagai lembaga kemanusiaan untuk korban bencana Sumatra.

Sebagai bentuk solidaritas terhadap bencana besar yang melanda Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat pada akhir November 2025, PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk (Sido Muncul) menyerahkan bantuan senilai total Rp 900 juta kepada berbagai lembaga kemanusiaan. Penyerahan secara simbolis dilakukan di Gedung House of Jamu, Jakarta Selatan, Selasa (2/12/2025).

Kegiatan tersebut turut disaksikan secara daring juga oleh KODAM Iskandar Muda Aceh, KODAM I Bukit Barisan Sumatera Utara, serta BPOM.

Bencana di tiga provinsi itu menyisakan kerusakan besar, ribuan warga terdampak, serta puluhan wilayah yang masih terisolasi. Kepedihan tersebut menjadi alasan utama Sido Muncul kembali bergerak cepat memberikan bantuan.

Irwan Hidayat: Kami Datang Membawa Cinta dan Empati

Dalam sambutannya, Direktur Sido Muncul, Dr. (H.C.) Irwan Hidayat, tak dapat menyembunyikan keprihatinannya atas dahsyatnya bencana di Sumatra. Ia menyampaikan bahwa video dan laporan dari lapangan membuatnya teringat pada bencana-bencana besar yang pernah ia saksikan langsung.

“Peristiwa bencana yang terjadi benar-benar menyedihkan. Kalau kita lihat videonya di YouTube, rasanya sangat menakutkan, terutama bagi mereka yang langsung mengalami musibah itu,” jelas Irwan.

Ia mengenang pengalamannya membantu langsung saat gempa Jogja 2006 silam, bencana terberat yang pernah ia hadapi.

“Waktu itu ada 12.000 orang luka parah, dan 6.000 orang meninggal dunia… Semua orang tinggal di jalan, diinfus di luar gedung rumah sakit… Tapi saya tetap berada di Jogja selama 13 hari,” kisahnya.

Kenangan tersebut membuatnya memahami betapa beratnya kondisi korban dan betapa pentingnya bantuan cepat yang terkoordinasi dengan baik.

Irwan menegaskan bahwa pengiriman bantuan melalui Kodam, Polri, IDI, PMI, dan lembaga lain adalah cara paling aman dan efektif karena akses ke lokasi bencana sangat sulit. Ia berharap bantuan yang diserahkan dapat menjangkau masyarakat, meski akses menuju lokasi terdampak masih terhambat. Bantuan Sido Muncul terdiri dari uang tunai untuk mendukung penanganan bencana dan kebutuhan penyintas , produk Tolak Angin, Susu Jahe dan Kopi Jahe.

“Kami datang ke sini membawa cinta dan empati dari seluruh keluarga besar Sido Muncul. Kami mohon agar sumbangan ini bisa disalurkan dengan baik karena kami sendiri tidak punya akses langsung ke lokasi,” ujarnya.

Irwan pun menyampaikan doa kebaikan bagi seluruh terdampak bencana alam,

“Saya mendoakan agar mereka yang mengalami musibah bisa segera keluar dari kesulitan yang sedang dialami,” tuturnya.

PMI: Bantuan Sido Muncul Segera Kami Salurkan ke Tiga Provinsi

Penyerahan bantuan ini disaksikan secara langsung oleh Ketua Komisi PSE KAJ Romo Adrianus Suyadi, SJ; Ketua Bidang Advokasi dan Hubungan Eksternal Yayasan Orthopaedi Indonesia, dr. Lia Marliana, Sp.OT (K) M.Kes; Karojianstra SSDM Polri, Agoes Soejadi Soepraptono; Ketua Bidang Pembinaan Relawan PMI Pusat, Sasongko Tedjo; Ketua Bidang Humas dan Diklat PMI, Nora Bawazier; dan Perwakilan IDI, Mohammad Adib Khumaidi.

Dari pihak Palang Merah Indonesia, Sasongko Tedjo selaku Ketua Bidang Pembinaan Relawan PMI, menyampaikan bahwa bantuan Sido Muncul sangat berarti untuk memperkuat operasi kemanusiaan PMI di tiga provinsi yang terdampak parah.

“Bantuan dari Sido Muncul yang diberikan hari ini tentu saja akan menambah dana tersebut dan segera kami salurkan kepada para korban bencana banjir di tiga provinsi itu,” ungkap Tedjo.

PMI juga menegaskan bahwa selain bantuan langsung, mereka berencana menjalankan operasi jangka panjang,

“PMI memprogramkan penanganan hingga tahap pemulihan. Ketua Umum, Pak Yusuf Kalla, mencanangkan program rehabilitasi sampai dengan satu tahun. Jadi memang dibutuhkan dana yang sangat besar,” tambahnya.

Dari sisi logistik, PMI sudah mengerahkan truk tangki air bersih, pakaian, obat-obatan, dan bantuan lain.

“Jangan dikira banjir berarti melimpah air. Justru air bersihnya yang susah. Penyaluran air bersih ini salah satu kekuatan PMI,” kata Sasongko.

Sementara itu, Ketua Bidang Humas dan Diklat PMI Pusat, Nora Bawazier menjelaskan kondisi lapangan yang masih sulit,

“Masih banyak daerah yang terisolir. Mereka benar-benar belum bisa dijangkau lewat jalur darat kecuali dengan berjalan kaki dan banyak warga sudah tidak kuat berjalan jauh,” ujarnya.

Nora mengungkapkan, beberapa Unit Donor Darah (UDD) di daerah terdampak kehilangan pasokan listrik sehingga stok darah mengalami kerusakan. Untuk mengatasinya, PMI mengirim 485 kantong darah dari Pulau Jawa melalui airdrop.

“Kami punya POSKO di Halim, bantuan itu akan di-drop via Halim dan dikirim lewat udara bersama pemerintah dan militer,” jelasnya.

Yayasan Ortopedi Indonesia: Bantuan Sido Muncul Akan Kami Konversi untuk Material Medis

Ketua Bidang Advokasi dan Hubungan Eksternal Yayasan Orthopaedi Indonesia, dr. Lia Marliana, Sp.OT (K), M.Kes, mengungkapkan bahwa tim ortopedi harus menjadi garda terdepan dalam bencana karena banyak korban mengalami patah tulang hingga amputasi.

“Biasanya memang bidang ortopedi harus menjadi yang pertama hadir di lokasi bencana. Karena para korban biasanya mengalami patah tulang atau banyak yang harus diamputasi,” terang Lia.

Ia menyebut sampai kini sudah dilakukan lebih dari 34 operasi di Sumatra Barat, dan jumlahnya terus bertambah.

Lalu, ia juga menyampaikan bahwa bantuan dari Sido Muncul berupa dana tunai akan langsung dikonversi menjadi kebutuhan medis yang sifatnya mendesak dan habis pakai.

“Pada dua minggu pertama pascatrauma, korban umumnya membutuhkan penanganan ortopedi cepat karena banyak mengalami patah tulang, trauma berat, hingga amputasi. Kondisi ini menuntut ketersediaan alat operasi steril, bahan medis sekali pakai, serta kesiapan tim dokter untuk bekerja di rumah sakit maupun langsung di lapangan,” jelasnya.

Lebih jauh Lia menjelaskan kerja sama antara Yayasan Orthopedi Indonesia dan Sido Muncul bukan yang pertama. Dukungan serupa telah berlangsung sejak bencana Yogyakarta, Padang, hingga Lombok dan Mamuju. Setiap bantuan disebut langsung disalurkan kepada korban yang membutuhkan melalui tim di lapangan.

“Dengan Sido Muncul, kami yayasan ortopedi bisa dikatakan hampir setiap ada bencana pasti bekerja sama. Semua bantuan yang diberikan oleh Sido Muncul selalu langsung kami salurkan kepada masyarakat yang membutuhkan,” ungkapnya.

Kolonel Inf Mustafa Kamal: Bantuan Sido Muncul akan Kami Distribusikan ke Daerah yang Belum Dapat Bantuan

Dari lapangan, Kapenrem Iskandar Muda, Kolonel Inf Mustafa Kamal dari Satgas Penanggulangan Bencana Aceh menjelaskan bahwa banyak daerah masih terisolasi.

“Bantuan dari Sido Muncul ini nantinya akan kami distribusikan kepada para korban, terutama yang sampai saat ini masih belum bisa ditembus melalui jalur akses darat atau yang belum mendapatkan bantuan,” ujarnya.

Ia memaparkan kondisi medan yang sangat berat untuk dilalui melalui jalur darat di Aceh,

“Masih ada sekitar empat kabupaten/kota yang belum bisa ditembus lewat akses darat yang lokasinya masih terisolir… komunikasi banyak yang terputus,” lanjutnya.

Ia memastikan bantuan Sido Muncul seperti produk kesehatan dan Tolak Angin akan sangat membantu.

“Betul, bantuan Tolak Angin dan produk kesehatan lain sangat membantu korban,” tegasnya.

Sido Muncul, Konsisten Hadir untuk Indonesia

Bantuan senilai total Rp 900 juta ini kembali menegaskan komitmen Sido Muncul sebagai perusahaan Indonesia yang tak hanya fokus pada bisnis, tetapi juga pada aksi sosial kemanusiaan di berbagai daerah terdampak bencana.

Sejak gempa Jogja, Padang, Lombok, hingga bencana banjir besar, Sido Muncul selalu berupaya hadir bersama masyarakat baik melalui bantuan kesehatan, logistik, hingga dukungan medis.