Sosial Media
powered by Surfing Waves
0
News
    Home Featured Istimewa Jawa Timur Makan Bergizi Gratis Spesial Susu

    Susu Kedelai MBG Diduga Picu Keracunan Massal di Jatim, Puskesmas Dipenuhi Siswa dan Guru - Liputan6

    2 min read

     

    Susu Kedelai MBG Diduga Picu Keracunan Massal di Jatim, Puskesmas Dipenuhi Siswa dan Guru

    79 murid dan dua guru di Bondowoso, Jawa Timur, keracunan dan dirawat di puskesmas.

    oleh Yacob BillioctaDiterbitkan 04 Desember 2025, 12:00 WIB
    Share

    Keracunan massal akibat MBG di Jatim

    Liputan6.com, Jakarta - Susu kedelai yang ada dalam menu makan bergizi gratis (MBG) diduga menyebabkan 79 murid dan dua guru di Bondowoso, Jawa Timur, keracunan. Susu kedelai yang disajikan disebut tidak layak konsumsi.

    "Pertama itu ada dua, ada dua siswa. Setelah itu nyusul, nyusul. Ya masih belum ada penyampaian, cuma ada indikasi saja, indikasi dari susu kedelai," kata Danposramil Sumberwringin Peltu untung Subagyo. Dikutip dari video SCTV, Kamis (4/12/2025).

    Dalam video yang beredar, seorang ayah memeluk putrinya erat di puskesmas. Orang tua lain juga menggendong buah hatinya.

    Akibat kejadian ini, Puskesmas Sumberwringin Bondowoso mendadak dipenuhi pasien. Total ada 79 dan dua guru yang diduga keracunan.

    Penyebab keracunan diduga berasal dari minuman susu kedelai yang disajikan bersama makanan MBG. Polisi dan Dinas Kesehatan setempat segera menatangi satuan petugas pelayanan gizi (SPPG) penyedia menu MBG.

    Kepala SPPG M Zainullah mengaku mendistribusikan 3.250 botol susu kedelai bersamaan dengan menu MBG.

    "3.250 itu sama dengan karyawan. Itu 5 sekolah. Yang lainnya Alhamdulillah aman," tuturnya.

    Dia berdalih indikasi dari puskesmas menunjukkan kondisi para korban lemah dan ditambah dengan persoalan autoimun.

    "Cuma ketika indikasi dari pihak puskesmas tadi, memang orangnya lemah. Dua, memang autoimunnya memang seperti itu," lanjutnya.

    Menurut Zainullah, menu susu kedelai bukan pertama kali disajikan. Namun Zainullah mengakui bahwa untuk penyajian kali ini, susu kedelai berasal dari supplier yang berbeda.

    "Cuman beda orang, beda supplier," pungkasnya.

    Share
    Komentar
    Additional JS