Share :

Thailand, VIVA – Pusat Operasi Darurat Krisis Banjir (EFCOC) Thailand memutuskan untuk memberikan bantuan kompensasi sebesar 2 juta bath atau setara hampir Rp 1 miliar. Bantuan dana kompensasi ini diberikan kepada keluarga korban meninggal dunia akibat banjir Songkhla yang terjadi akhir November lalu.

Bantuan ini juga diberikan tanpa memerlukan persyaratan dokumen atau prosedur birokrasi yang berbelit. Keputusan tersebut diumumkan pada 1 Desember 2025 setelah rapat di Gedung Pemerintahan yang dipimpin oleh juru bicara pemerintah dan juru bicara EFCOC, Siripong Angkasakulkiat.

Melansir laman National Thailand, Siripong menjelaskan bahwa kompensasi 2 juta baht itu hanya berlaku untuk korban meninggal di Songkhla, yang telah ditetapkan sebagai daerah dalam status darurat. Sementara itu, keluarga korban meninggal di provinsi selatan lainnya akan menerima bantuan sesuai regulasi standar dari Departemen Pencegahan dan Mitigasi Bencana (DDPM).

Ia menambahkan, Perdana Menteri Anutin Charnvirakul yang mengunjungi warga terdampak banjir di Hat Yai, mendengarkan keluhan masyarakat dan langsung memerintahkan EFCOC untuk menghapus langkah-langkah birokrasi yang tidak diperlukan dalam proses pemberian kompensasi.

Perdana menteri juga menginstruksikan DDPM untuk menggunakan peta banjir digital dan data registrasi rumah tangga online dari Departemen Administrasi Provinsi untuk memverifikasi kelayakan penerima bantuan, tanpa harus meminta korban banjir menyerahkan dokumen fisik.

Dalam dua hari pertama setelah air surut, sejumlah lembaga lokal belum menerima instruksi terbaru dari pemerintah pusat sehingga beberapa kantor sempat meminta KTP dan kartu keluarga dari korban maupun keluarganya.

Siripong mengatakan bahwa Anutin telah memerintahkan DDPM untuk mempercepat pencairan kompensasi. Keluarga korban meninggal di Songkhla akan mendapatkan 2 juta baht dari DDPM, sementara besaran bantuan untuk provinsi lain akan ditentukan EFCOC berdasarkan aturan DDPM.

Ia juga menambahkan bahwa tim dokter pemerintah akan menilai apakah korban meninggal akibat komplikasi tidak langsung yang terkait banjir dapat memenuhi syarat menerima kompensasi dalam skema khusus ini.

Selain itu, pemerintah juga menginstruksikan lembaga terkait untuk mempercepat perbaikan layanan utilitas penting, termasuk pemulihan layanan air bersih. Pasokan air ledeng di Hat Yai diperkirakan pulih sepenuhnya pada Rabu.

EFCOC juga meminta lembaga lokal untuk memperkuat upaya pembersihan sampah dan pembersihan jalan agar warga bisa kembali ke rumah dalam waktu tujuh hari, dan kawasan Hat Yai dapat pulih sepenuhnya dalam 14 hari.